Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Linier Ganda

107 H 02 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Daerah Binaan III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. H a2 : Terdapat pengaruh signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Daerah Binaan III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. 2 Kriteria pengambilan keputusan: Nilai signifikansi 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai signifikansi 0,05 maka H diterima dan H a di tolak . 3 Pengambilan keputusan Berdasarkan kolom Sig. pada tabel ANOVA diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H ditolak dan H a diterima. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Daerah Binaan III Kecamatan Tegal Barat Kota tegal. Selanjutnya memasukkan data ke dalam persamaan regresi linier sederhana yaitu Ŷ = a + bX dapat dilihat pada tabel Coefficients pada Unstandardized Coefficients B: constant dan motivasi berprestasi. Persamaan regresi sebagai berikut. Ŷ = a + bX Ŷ = 41.736 + 0,706 X Keterangan: Ŷ = Kompetensi pedagogik guru X = variabel motivasi berprestasi 108 a = konstanta b = koefisien regresi. Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 41,736 berarti jika X nilainya 0, maka kompetensi pedagogik guru Y nilainya 41.736. 2 Koefisien regresi variabel motivasi berprestasi X sebesar 0,706. Artinya, jika motivasi berprestasi mengalami kenaikan 1 maka kompetensi pedagogik guru Y akan mengalami peningkatan 70,6 . Koefisien tersebut bernilai positif yang berarti terjadi hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kompetensi pedagogik guru. Semakin tinggi motivasi berprestasi, maka semakin tinggi tingkat kompetensi pedagogik guru. 4.4.2.3 Persamaan Regresi Linier dari Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi berprestasi terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Supervisi kepala sekolah merupakan variabel bebas X 1 dalam penelitian ini, motivasi berprestasi sebagai variabel bebas 2 X 2 , dan kompetensi pedagogik guru sebagai variabel terikat Y. Perhitungan persamaan regresi linier X 1 dan X 2 terhadap Y tertera pada tabel berikut. Tabel 4.24 Hasil Analisis Rergresi Linier X 1 dan X 2 terhadap Y ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 1 Residual Total 3083.816 2 1541.908 17.608 .000 b 6567.568 75 87.568 9651.385 77 109 Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 1 x1 x2 40.791 10.280 3.968 .000 .081 .116 .082 .696 .489 .646 .147 .514 4.388 .000 Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan program SPSS versi 21 maka dapat dianalisis: 1 Hipotesis H 03 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Daerah Binaan III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. H a3 : Terdapat pengaruh signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Daerah Binaan III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. 2 Kriteria pengambilan keputusan: Nilai signifikansi 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai signifikansi 0,05 maka H diterima dan H a di tolak . 3 Pengambilan keputusan Berdasarkan kolom Sig. pada tabel ANOVA diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H ditolak dan H a diterima. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan supervisi kepala 110 sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Daerah Binaan III Kecamatan Tegal Barat Kota tegal. Langkah selanjutnya adalah memasukkan data ke dalam persamaan regresi linier berganda yaitu Ŷ = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 dapat dilihat pada tabel coefficients pada Unstandardized Coefficients B: constant. Persamaan regresi sebagai berikut. Ŷ = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 Ŷ = 40,791+0,081 X 1 + 0,646 X 2 Keterangan: Ŷ = kinerja guru X 1 = supervisi kepala sekolah X 2 = Motivasi berprestasi a = konstanta b = koefisien regresi Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 40,791 yang artinya jika nilai X 1 dan X 2 adalah 0, maka kompetensi pedagogik guru Y nilainya 40,791. 2 Koefisien regresi variabel supervisi kepala sekolah X 1 sebesar 0,081 yang artinya jika supervisi kepala sekolah mengalami kenaikan 1 , maka kompetensi pedagogik guru Y akan mengalami kenaikan 8,1 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara supervisi kepala sekolah dengan kompetensi guru. Semakin baik supervisi kepala sekolah, semakin tinggi pula kompetensi pedagogik guru. 3 Koefisien regresi variabel motivasi berprestasi X 2 sebesar 0,646 yang artinya jika motivasi berprestasi mengalami kenaikan 1 , maka kompetensi pedagogik guru 111 Y akan mengalami kenaikan sebesar 64,6 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan kompetensi pedagogik guru. Semakin baik motivasi berprestasi semakin tinggi tingkat kompetensi pedagogik guru.

4.4.3 Analisis Korelasi Ganda R

Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya, semakin menjauhi 1 berarti hubungan yang terjadi semakin lemah. Menurut Sugiyono 2007 dalam Priyatno 2010:65 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut. 0,00 – 0,199 : sangat rendah 0,20 – 0,399 : rendah 0,40 – 0,599 : sedang 0,60 – 0,799 : kuat 0,80 – 1,00 : sangat kuat Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel output regression models berikut. Tabel 4.26 Hasil Analisis Korelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .565 a .320 .301 9.358 112 Berdasarkan hasil tabel output di atas diperoleh angka R sebesar 0,565. Karena nilai korelasi ganda terletak diantara 0,40 – 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru.

4.4.4 Analisis Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan antara X 1 dan Y serta antara X 2 dan Y. Hasil koefisien determinasi antara X 1 dan Y dapat dilihat pada output Model Summary sebagai berikut. Tabel 4.27 Koefisien Determinasi X 1 terhadap Y Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .381 a .145 .134 10.421 Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 21 maka analisisnya sebagai berikut: 1. Hipotesis a. Hipotesis Nol H 04 Pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru SD se- Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal = 12,5. b. Hipotesis Alternatif H a4 Pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru SD se- Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal ≠ 12,5. 2. Kriteria Pengambilan Keputusan Nilai koefisien determinasi ≠ 12,5 berarti H ditolak dan H a diterima Nilai koefisien determinasi = 12,5 berarti H diterima dan H a ditolak 113 3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan tabel diketahui bahwa koefisien determinasi R 2 adalah 0,145 atau 14,5. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima. Karena koefisien determinasi ≠ 12,5. Jadi pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru SD se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal sebesar 14,5. Selanjutnya adalah hasil koefisien determinasi antara X 2 dan Y yang dapat dilihat pada hasil output Models Summary sebagai berikut. Tabel 4.28 Hasil Koefisien Determinasi X 2 terhadap Y Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .561 a .315 .306 9.326 Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 21 maka analisisnya sebagai berikut: 1. Hipotesis a. Hipotesis Nol H 05 Pengaruh motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru SD se- Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal = 12,5. b. Hipotesis Alternatif H a5 Pengaruh motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru SD se- Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal ≠ 12,5. 2. Kriteria Pengambilan Keputusan Nilai koefisien determinasi ≠ 12,5 berarti H ditolak dan H a diterima Nilai koefisien determinasi = 12,5 berarti H diterima dan H a ditolak 114 3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan tabel diketahui bahwa koefisien determinasi R 2 adalah 0,315 atau 31,5. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima. Karena koefisien determinasi ≠ 12,5. Jadi pengaruh motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru SD se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal sebesar 31,5. Selanjutnya adalah analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen X 1 dan X 2 secara serentak terhadap variabel dependen Y. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Jika R 2 sama dengan 0, maka tidak ada persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil regresi linier antara supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompetensi pedagogik guru sebagai berikut. Tabel 4,29 Hasil Analisis Determinasi X1 dan X2 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 a .565 .320 .301 9.358 Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 21 maka analisisnya sebagai berikut: 1. Hipotesis a. Hipotesis Nol H 06 115 Pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru SD se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal = 25. b. Hipotesis Alternatif H a6 Pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru SD se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal ≠ 25. 2. Kriteria Pengambilan Keputusan Nilai koefisien determinasi ≠ 25 berarti H ditolak dan H a diterima Nilai koefisien determinasi = 25 berarti H diterima dan H a ditolak 3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan tabel, diketahui bahwa koefisien determinasi R 2 adalah 0,320 atau 32. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima. Karena koefisien determinasi ≠ 25. Jadi pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi pedagogik guru SD se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal sebesar 32. Sedangkan sisanya yaitu 68 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.4.5 Uji Koefisien Secara Bersama-sama Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 17,608 dengan tingkat signifikansi 0,000. Setelah menemukan F hitung, langkah selanjutnya adalah menentukan F tabel yaitu df1 jumlah variabel – 1 atau 3-1 = 2, da df 2 n-k-1 atau 78- 2-1 = 75. Hasil yang diperoleh untuk F tabel adalah 3,118 dengan mencari di Ms.Excell