Interpretasi Angket Motivasi Berprestasi

94 dengan persentase sebesar 75,22. Untuk item pernyataan yang paling tinggi terletak pada item pernyataan ke-1 yang berbunyi “saya bangga menjadi seorang guru” dengan persentase sebesar 95,19, sedangkan untuk item pernyataan terendah terletak pada item pernyataan ke-18 yang berbunyi “untuk mendapatkan prestasi, saya mengikuti kegiatan lomba antar guru ” dengan persentase sebesar 54,16.

4.3.3 Interpretasi Angket Kompetensi Pedagogik Guru

Interpretasi indikator kompetensi pedagogik sebagai berikut. 1 Kemampuan mengelola pembelajaran Terdapat enam item pernyataan pada indikator ini, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 Jumlah nilai jawaban responden untuk pernyataan tersebut adalah 274 + 261 + 254 + 256 + 256 + 263 = 1564. Skor idealnya = 6 x 4 x 78 = 1872. Jadi perhitungan persentasenya sebagai berikut: 1564 Persentase = × 100 = 83,54 1872 Jadi pada indikator kemampuan mengelola pembelajaran berdasarkan persentase jawaban responden tersebut sebesar 83,54. Hal ini membuktikan bahwa indikator ini termasuk dalam kategori sangat kuat. 2 Pemanfaatan teknologi pembelajaran Terdapat lima item pernyataan pada indikator ini, yaitu nomor 7, 8, 9, 10, 11. Jumlah nilai jawaban responden untuk pernyataan tersebut adalah 209 + 239 + 217 + 208 + 213 = 1086. Skor idealnya = 5 x 4 x 78 = 1560. Jadi perhitungan persentasenya sebagai berikut: 1086 Persentase = × 100 = 69,61 1560 95 Jadi pada indikator pemanfaatan teknologi pembelajaran berdasarkan persentase jawaban responden tersebut sebesar 69,61. Hal ini membuktikan bahwa indikator ini termasuk dalam kategori kuat. 3 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Terdapat dua belas item pernyataan pada indikator ini, yaitu nomor 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23. Jumlah nilai jawaban responden untuk pernyataan tersebut adalah 234 + 252 + 244 + 238 + 257 + 246 + 265 + 255 + 265 + 245 + 272 + 263 = 3036. Skor idealnya = 12 x 4 x 78 = 3744. Jadi perhitungan persentasenya sebagai berikut: 3036 Persentase = × 100 = 81,08 3744 Jadi pada indikator pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis berdasarkan persentase jawaban responden tersebut sebesar 81,08. Hal ini membuktikan bahwa indikator ini termasuk dalam kategori sangat kuat. 4 Terampil melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar Terdapat lima item pernyataan pada indikator ini, yaitu nomor 24, 25, 26, 27, 28 Jumlah nilai jawaban responden untuk pernyataan tersebut adalah 253 + 260 + 252 + 244 + 238 = 1247. Skor idealnya = 5 x 4 x 78 = 1560. Jadi perhitungan persentasenya sebagai berikut: 1247 Persentase = × 100 = 79,93 1560 Jadi pada indikator terampil melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar berdasarkan persentase jawaban responden tersebut sebesar 79,93. Hal ini membuktikan bahwa indikator ini termasuk dalam kategori kuat. 5 Memfasilitasi pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki 96 Terdapat empat item pernyataan pada indikator ini, yaitu nomor 29, 30, 31, 32 Jumlah nilai jawaban responden untuk pernyataan tersebut adalah 231 + 2251 + 250 + 247 = 979. Skor idealnya = 4 x 4 x 78 = 1248. Jadi perhitungan persentasenya sebagai berikut: 979 Persentase = × 100 = 78,44 1248 Jadi pada indikator memfasilitasi pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki berdasarkan persentase jawaban responden tersebut sebesar 78,44. Hal ini membuktikan bahwa indikator ini termasuk dalam kategori kuat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh persentase kompetensi pedagogik guru sebagai berikut: Tabel 4.14 Persentase Kompetensi Pedagogik Guru per Indikator No. Indikator Persentase Kategori 1. Kemampuan mengelola pembelajaran. 83,54 Sangat Kuat 2. Pemanfaatan teknologi pembelajaran. 69,61 Kuat 3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 81,08 Sangat Kuat 4. Terampil melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar. 79,93 Kuat 5. Memfasilitasi pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 78,44 Kuat 97 Persentase Indikator Angket Kompetensi Pedagogik Guru 90.00 80.00 70.00 60.00 Indikator 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 1 2 3 4 5 Gambar 4.3 Diagram Persentase Kompetensi Pedagogik Guru Dari perhitungan persentase tersebut, selanjutnya menghitung persentase skor total kompetensi pedagogik guru digunakan rumus sebagai berikut: 7.912 P = × 100 = × 100 = 79,24 ∑ 9.984 Pada perhitungan tersebut skor maksimal semua guru dalam mengisi angket supervisi kepala sekolah yaitu 9.984 karena nilai maksimal dari setiap angket yaitu 128 yang terdiri dari 32 item pernyataan dengan skala rentang 4. Sementara itu, jumlah responden yang mengisi angket sebanyak 78 guru. Sedangkan total skor yang telah diisi responden ialah 7.912, sehingga dapat dihitung 7.9129.984 x 100 = 79,24. Berdasarkan kriteria skor nilai angket maka tingkat kompetensi pedagogik guru Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal termasuk dalam kategori kuat. Indikator variabel kompetensi pedagogik guru yang paling tinggi terletak pada indikator kemampuan mengelola pembelajaran sebesar 83,54, sedangkan indikator kompetensi pedagogik guru yang paling rendah terletak pada indikator pemanfaatan 98 teknologi pembelajaran dengan persentase sebesar 69,61. Untuk item pernyataan yang paling tinggi terletak pada item pernyataan ke 1 yang berbunyi “saya memilih buku pelajaran yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran ” dengan persentase sebesar 87,82, sedangkan untuk item pernyataan terendah terletak pada item pernyataan ke-10 yang berbunyi “saya menggunakan media pembelajaran bukan hanya dari buku melainkan informasi yang didapat dari internet ” dengan persentase sebesar 66,67 .

4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan analisis regresi linier ganda. Sebelum melakukan analisis regresi linear ganda, data hasil pengisian angket harus diuji prasyarat analisisnya terlebih dahulu. Apabila angket telah memenuhi pengujian prasyarat analisis, maka dapat dilanjutkan dengan analisis regresi linear ganda. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

4.4.1 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas. Data yang diuji dalam uji prasyarat analisis adalah data hasil perhitungan nilai supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi, dan nilai kompetensi pedagogik guru dari 78 sampel penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

4.4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian statistiknya menggunakan statistik parametris, sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka pengujian statistiknya menggunakan statistik nonparametris. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji Liliefors karena data yang digunakan berupa data interval. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 21 untuk menghitung normalitas data. Hasil analisis uji normalitas bisa dibaca pada tabel