Pembatasan Masalah PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD SE DABIN III TEGAL BARAT KOTA TEGAL

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka akan diuraikan tentang landasan teori, hubungan antar variabel, kajian empiris, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian. Pada bagian kajian teori akan dikemukakan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. Ada hubungan antar variabel untuk mengetahui keterhubungan dan keterikatan variabel yang akan diteliti. Pada bagian ini juga akan diuraikan mengenai kajian empiris yaitu kajian mengenai penelitian-penelitian sejenis dengan penelitian yang dilakukan. Selanjutnya dalam bab ini juga akan memaparkan kerangka berfikir dilakukannya penelitian ini. Selain itu juga akan diuraikan mengenai hipotesis dalam penelitian. Penjelasan lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut.

2.1 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini akan diuraikan tentang kompetensi pedagogik guru, supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi. Uraian selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1 Kompetensi Guru

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris “Competency” yang berarti kecakapan, kemampuan, wewenang. Kompetensi mengacu pada kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Supandi dalam Wahyudi 2009: 28 menjelaskan kompetensi adalah seperangkat, kemampuan untuk melakukan sesuatu jabatan, dan bukan semata- mata pengetahuan saja. Kompetensi menuntut kemampuan kognitif, nilai-nilai dari karakteristik jabatan atau tugas yang dilaksanakan. Kompetensi adalah pengetahuan, 13 14 keterampilan, nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten yang memungkinkannya menjadi kompeten atau berkemampuan dalam menjalankan wewenang, tugas dan tanggung jawabnya Depdiknas, 2002. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kecakapan, kemampuan, dan keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk mecapai tujuan yang diinginkan. Dengan kompetensi, seseorang akan melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan, namun juga harus didukung dengan pengetahuan yang memadai. Semakin luas pengetahuan yang dimiliki diharapkan semakin baik pula kualitas kompetensinya. Banyak profesi pekerjaan yang mengaruskan mempunyai kompetensi untuk menunjang kinerjanya, salah satunya adalah profesi guru. Mulyasa 2009: 26 menjelaskan kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Sadulloh 2011: 201. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian. Keempat kompetensi tersebut harus dikuasai oleh guru dan diterapkan secara terpadu. Berkaitan dengan kinerja guru adalah kompetensi pedagogik dan profesional karena kompetensi ini merupakan nilai-nilai dari