54
Tinggi 23,33
Sedang 60
Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada dibawah rata-rata, 4 siswa N-Gainnya tergolong rendah
dengan presentase 16,67 , 18 siswa N-Gainnya tergolong sedang dengan presentase 60 dan 7 siswa N-Gainnya tergolong tinggi dengan presentase 23,33.
Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pre test yaitu 54,50 dan rata- rata nilai post test 78,67. Proses pembelajaran model CTL Contextual Teaching
Learning dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar PKn siswa karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah.
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II
No Nama
Siklus II Pre test
Post test N-Gain
Kategori
1. A
55 85
0,67 Sedang
2. B
65 95
0,86 Tinggi
3. C
60 85
0,62 Sedang
4. D
45 80
0,63 Sedang
5. E
50 85
0,70 Tinggi
6. F
45 85
0,78 Tinggi
7. G
65 90
0,71 Tinggi
8. H
70 95
0,83 Tinggi
9. I
55 90
0,78 Tinggi
10. J
65 90
0,71 Tinggi
11. K
55 85
0,67 Sedang
12. L
50 85
0,7 Tinggi
13. M
50 85
0,7 Tinggi
14. N
60 80
0,5 Sedang
15. O
65 80
0,49 Sedang
16. P
55 80
0,56 Sedang
55
17. Q
60 80
0,5 Sedang
18. R
50 85
0,7 Tinggi
19. S
50 80
0,6 Sedang
20. T
65 90
0,71 Tinggi
21. U
55 95
0,89 Tinggi
22. V
65 90
0,71 Tinggi
23. W
70 95
0,83 Tinggi
24. X
40 80
0,67 Sedang
25. Y
65 90
0,71 Tinggi
26. Z
55 80
0,56 Sedang
27. AA
55 85
0,67 Sedang
28. BB
60 90
0,75 Tinggi
29. CC
75 95
0,80 Tinggi
30. DD
55 65
0,22 Rendah
Jumlah 1730
2575 20,13
Rata-rata 57,67
85,83 0,67
Rendah 3,33
Sedang 43,33
Tinggi 53,33
Hasil belajar PKn siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah
rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, 13 siswa N-Gainnya sedang dengan presentase 43,33 dan 16 siswa N-Gainnya tinggi
dengan presentase 53,33. Rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai post test 85,83.
Tabel 4.6 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus
II
No Nama
Pre test
Post test
N- Gain
Kategori Pre
test Post
test N-
Gain kategori
1 A
60 85
0,62 Sedang
55 85
0,67 Sedang
2 B
50 80
0,6 Sedang
65 95
0,86 Tinggi
3 C
45 70
0,45 Sedang
60 85
0,62 Sedang
4 D
55 65
0,22 Rendah
45 80
0,63 Sedang
5 E
65 85
0,57 Sedang
50 85
0,7 Tinggi
56
6 F
45 85
0,73 Tinggi
45 85
0,78 Tinggi
7 G
55 90
0,78 Tinggi
65 90
0,71 Tinggi
8 H
55 85
0,67 Sedang
70 95
0,83 Tinggi
9 I
60 90
0,75 Tinggi
55 90
0,78 Tinggi
10 J
65 85
0,57 Sedang
65 90
0,71 Tinggi
11 K
50 65
0,3 Rendah
55 85
0,67 Sedang
12 L
50 80
0,6 Sedang
50 85
0,7 Tinggi
13 M
60 80
0,5 Sedang
50 85
0,7 Tinggi
14 N
55 70
0,33 Sedang
60 80
0,5 Sedang
15 O
65 90
0,71 Tinggi
65 80
0,43 Sedang
16 P
65 80
0,43 Sedang
55 80
0,56 Sedang
17 Q
45 75
0,54 Sedang
60 80
0,5 Sedang
18 R
60 90
0,75 Tinggi
50 85
0,7 Tinggi
19 S
50 75
0,5 Sedang
50 80
0,6 Sedang
20 T
55 75
0,44 Sedang
65 90
0,71 Tinggi
21 U
50 85
0,7 Tinggi
55 95
0,89 Tinggi
22 V
60 85
0,62 Sedang
65 90
0,71 Tinggi
23 W
35 60
0,38 Sedang
70 95
0,83 Tinggi
24 X
55 85
0,67 Sedang
40 80
0,67 Sedang
25 Y
60 65
0,12 Rendah
65 90
0,71 Tinggi
26 Z
60 80
0,62 Sedang
55 80
0,56 Sedang
27 AA
55 60
0,11 Rendah
55 85
0,56 Sedang
28 BB
50 85
0,7 Tinggi
60 90
0,75 Tinggi
29 CC
45 70
0,45 Sedang
75 95
0,8 Tinggi
30 DD
55 80
0,56 Sedang
55 65
0,22 Rendah
Jumlah 1635
2360 16,03
1730 2575
20,13 Rata-rata
54,5 78,67
0,53 57,67
85,83 0,67
Rendah 16,67
3,33 Tinggi
23,33 53,33
Sedang 60
43,33
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah
57
yaitu pada siklus I dari 4 siswa dengan presentase 16,67 sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,33, meningkatnya siswa yang N-
Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 18 siswa dengan presentase 60 sedangkan pada siklus II menjadi 13 siswa dengan presentase 43,33.
Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 7 siswa dengan presentase 53,33. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre test siklus
II 57,67 ,dan rata-rata post test siklus I 78,67 sedangkan rata-rata post test siklus II 85,83. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat
pada siklus II menjadi 0,67.
2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan
Wawancara dilakukan pada hari Rabu 15 Mei 2013 tepatnya akhir penelitian yaitu pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan
model CTL Contextual Teaching Learning siswa terlebih dahulu dikelompokan menjadi criteria rendah, sedang dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar disetiap
akhir siklus. Hasil wawancara dari Ningsi salah satu siswa yang memperoleh hasil
belajar tinggi disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning membuatnya senang dan dan lebih menarik
dalam mempelajari PKn, sehingga membuatnya lebih bersemangat dalam mempelajari PKn dan lebih mempermudah dalam menyelesaikan tugas atau
soal-soal yang diberikan oleh guru. Sementara tanggapan dari Dodi salah satu siswa dari kelompok yang memiliki
hasil belajar sedang mengatakan bahwa penggunaan model CTL Contextual Teaching Learning dalam pembelajaran PKn membuatnya cukup mengerti akan
materi yang disampaikan dan membuatnya lebih aktif sehingga hasil belajarnyapun lebih baik dari sebelumnya.
Sementara itu tanggapan dari Rian yang berasal dari kelompok siswa yang memiliki hasil belajar rendah sebelumnya, setelah melakukan pembelajaran
menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning merasa senang dan
58
tidak membuatnya jenuh seperti sebelumnya, dalam mengerjakan soal-soalpun lebih bersemangat dan hasil belajarnyapun lebih meningkat.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning
lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam PKn dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung, bahkan
siswa merasa senang selama proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban-jawaban yang telah didiskusikan
dalam kelompoknya. Hasil belajar PKn siswapun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yaitu PTK telah berhasil karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran PKn dan hasil belajar PKn serta minat dan motivasi belajar PKn
siswa.
3. Hasil Observasi Aktifitas Siswa, Aktifitas Guru dan Proses Pembelajaran
a. SIKLUS I
Tabel 4.7 Aktifitas Siswa Siklus I
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Melaksanakan
tes awal √
√ 2
Mempelajari materi
yang telah
diajarkan sebelumnya
√ √
3 Mendengarkan
penjelasan materi
yang disampaikan
oleh guru √
√
59
4 Melakukan
diskusi kelompok
√ √
5 Memprentasekan
jawabannya √
√ 6
Aktif mengungkapkan
dan mencari
jawabannya √
√
7 Aktif bertanya
√ √
8 Aktif
mengoreksi jawaban
√ √
9 Memecahkan
soal yang harus dipecahkan
bersama √
√
10 Melaksanakan
tes akhir post test
√ √
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses pembelajaran PKn masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian siswa yang
kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri, misalnya mengobrol, mendengarkan musik bahkan ada
yang tidur.
Tabel 4.8 Aktifitas Guru Siklus I
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran √
√
60
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan
minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi
√ √
4 Menyampaikan
tujuan dan indikator yang ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan
media atau
alat pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
√ √
6 Penjelasan
model pembelajaran
CTL Contextual
Teaching Learning √
√
7 Pemusatan perhatian
terhadap proses
pembelajaran √
√
8 Teknik menjelaskan
materi √
√ 9
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran CTL
Contextual Teaching Learning
√ √
10 Bimbingan
kepada kelompok
√ √
11 Pemberian
kesempatan siswa
untuk berpikir √
√
12 Pemberian
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawabannya
√ √
61
13 Antusias
siswa terhadap
jawaban yang diberikan
√ √
14 Mengamati kesulitan
dan kemajuan belajar siswa
√ √
15 Keterampilan
menerangkan kembali
atau menyimpulkan
materi yang
disampaikan √
√
16 Keterampilan
memberikan kegiatan tindak lanjut setelah
menyampaikan materi
√ √
17 Kemampuan
memberikan evaluasi pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator yang di
inginkan √
√
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran PKn pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan motivasi dan
antusiasisme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru masih melakukan
adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru bellum terbiasa mencipatakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model CTL Contextual Teaching
Learning, sehingga harus beradaptasi dengan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan
perhatian belajar siswa, guru kurang memberikan bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai
materi yang dipelajarinya.
62
Tabel 4.9 Aktifitas Pembelajaran Siklus I
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Guru menyampaikan
materi yang akan
disajikan √
√
2 Guru membagi kelas
menjadi kelompok- kelompok
kecil sesuai dengan materi
yang akan dipelajari √
√
3 Stelah
kelompok terbentu,
guru memerintahkan
siswa untuk berbaris sesuai
dengan kelompoknya
dan menepelkan
pertanyaan di papan tulis, yang haarus
dijawab oleh siswa √
√
4 Guru memerintahkan
setiap anggota
kelompok mencari
jawaban pada meja yang sudah disiapkan
jawabannya, kemudian
menempelkannya dipapan
tulis, masing-masing
anggota kelompok
mendapat giliran √
√
63
5 Melaksanakan
soal nomo empat sampai
semua anggota
kelompok memberikan jawaban
√ √
6 Berdasarkan
jawaban-jawaban siswa
guru mengembangkan
jawaban sehingga
siswa menemukan
jawaban utuh dari soal yang diajukan
oleh guru √
√
7 Pemusatan perhatian
siswa terhadap
proses pembelajaran √
√
8 Setelah
semuanya mendapat
giliran, guru bersama siswa
menyimpulkan hasil belajar
√ √
Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning masih memerlikan peningkatan karena belum sepenuhnya
tergolong bagus, karena masih banyak yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah dan tersruktur. Barisnya
siswa pada tiap kelompok dan anggota kelompok mencari jawaban yang telah disediakan masih membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka
harus berpikir secara cepat dengan kelompok lain.
64
b. SIKLUS II
Tabel 4.10 Aktifitas Siswa Siklus II
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Melaksanakan tes
awal √
√ 2
Mempelajari materi yang telah
diajarkan sebelumnya
√ √
3 Mendengarkan
penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
√ √
4 Melakukan
diskusi kelompok √
√ 5
Memprentasekan jawabannya
√ √
6 Aktif
mengungkapkan dan
mencari jawabannya
√ √
7 Aktif bertanya
√ √
8 Aktif mengoreksi
jawaban √
√ 9
Memecahkan soal yang harus
dipecahkan bersama
√ √
10 Melaksanakan tes
akhir post test √
√
65
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapat giliran
untuk mengungkapkan jawabannya maupun kesulitan belajar. Meningkatnya N- Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu 1 siswa
dengan nilai N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, siswa dengan N- Gainnya sedang dengan presentase 43,33, dan siswa dengan N-gainnya tinggi
dengan presentase 53,33, rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai rata-rata post test 85,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada
siklus II mengalami peningkatan.
Tabel 4.11 Aktifitas Guru Siklus II
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran √
√ √
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan
minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi
√ √
4 Menyampaikan
tujuan dan indikator yang ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan
media atau
alat pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
√ √
66
6 Penjelasan
model pembelajaran
CTL Contextual
Teaching Learning √
√
7 Pemusatan perhatian
terhadap proses
pembelajaran √
√
8 Teknik menjelaskan
materi √
√ 9
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran CTL
Contextual Teaching Learning
√ √
10 Bimbingan
kepada kelompok
√ √
11 Pemberian
kesempatan siswa
untuk berpikir √
√
12 Pemberian
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawabannya
√ √
13 Antusias
siswa terhadap
jawaban yang diberikan
√ √
14 Mengamati kesulitan
dan kemajuan belajar siswa
√ √
15 Keterampilan
menerangkan kembali
atau menyimpulkan
materi yang
disampaikan √
√
67
16 Keterampilan
memberikan kegiatan tindak lanjut setelah
menyampaikan materi
√ √
17 Kemampuan
memberikan evaluasi pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator yang di
inginkan √
√
Hasil observasi guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana yang hidup dan menggembirakan karena guru
sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan keadaan kelas.
Tabel 4.12 Aktifitas Pembelajaran Siklus II
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Guru menyampaikan
materi yang akan
disajikan √
√
2 Guru membagi kelas
menjadi kelompok- kelompok
kecil sesuai dengan materi
yang akan dipelajari √
√
3 Stelah
kelompok terbentu,
guru memerintahkan
siswa untuk berbaris sesuai
dengan kelompoknya
dan menepelkan
√ √
68
pertanyaan di papan tulis, yang haarus
dijawab oleh siswa 4
Guru memerintahkan setiap
anggota kelompok
mencari jawaban pada meja
yang sudah disiapkan jawabannya,
kemudian menempelkannya
dipapan tulis,
masing-masing anggota
kelompok mendapat giliran
√ √
5 Melaksanakan
soal nomo empat sampai
semua anggota
kelompok memberikan jawaban
√ √
6 Berdasarkan
jawaban-jawaban siswa
guru mengembangkan
jawaban sehingga
siswa menemukan
jawaban utuh dari soal yang diajukan
oleh guru √
√
7 Pemusatan perhatian
siswa terhadap
proses pembelajaran √
√
8 Setelah
semuanya mendapat
giliran, guru bersama siswa
menyimpulkan hasil belajar
√ √
69
Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning sudah mengalami peningkatan karena semua siswa
sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Barisnya siswa pada tiap kelompok dan anggota
kelompok mencarin jawaban yang telah disediakan sudah teratur dan tidak membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka harus berpikir secara
cepat dengan kelompok lain. Dan selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri sebelumya dengan belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan
diwajibkan untuk lebih aktif dalam berbicara maupun maju kedepan kelas dalam mengutarakan jawabannya.
c. Interpretasi Hasil Belajar
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam
penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1 Peneliti dan kolaborator guru mata pelajaran membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2
Membuat hand out mengenai Organisasi 3
Menyiapkan instrument tes hasil belajar, catatan lapangan, dan lembar wawancara
4 Melakukan uji coba instrument
b. Pelaksanaan
Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan namun hal ini belum sesuai dengan rencana, hal ini disebabkan oleh
faktor-faktor di bawah ini:
70
1 Siswa dan guru masih memerlukan adaptasi
2 Siswa masih belum mengetahui dan paham tentang model CTL Contextual
Teaching Learning sehingga siswa masih bingung dan kurang aktif. 3
Keadaan kelas yang gaduh 4
Beberapa siswa rebut dan mengobrol Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak sebagai
guru, karena tujuan dari penerapan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Maka dari itu, peneliti melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan:
1 Memberikan penjelasan kembali mengenai model CTL Contextual Teaching
Learning sampai siswa mengerti dan memahaminya. 2
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning.
Pada pertemuan kedua siswa terbiasa dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran. Ketika proses penyampaian materi berlangsung, siswa dengan mudah dapat memahami organisasi.
c.
Observasi Tabel
Aktifitas Siswa Siklus I
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Melaksanakan
tes awal √
√ 2
Mempelajari materi
yang telah
diajarkan sebelumnya
√ √
3 Mendengarkan
penjelasan √
√
71
materi yang
disampaikan oleh guru
4 Melakukan
diskusi kelompok
√ √
5 Memprentasekan
jawabannya √
√ 6
Aktif mengungkapkan
dan mencari
jawabannya √
√
7 Aktif bertanya
√ √
8 Aktif
mengoreksi jawaban
√ √
9 Memecahkan
soal yang harus dipecahkan
bersama √
√
10 Melaksanakan
tes akhir post test
√ √
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses pembelajaran PKn masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian siswa yang
kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri, misalnya mengobrol, mendengarkan musik bahkan ada
yang tidur.
72
Tabel Aktifitas Guru Siklus I
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran √
√
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan
minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi
√ √
4 Menyampaikan
tujuan dan indikator yang ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan
media atau
alat pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
√ √
6 Penjelasan
model pembelajaran
CTL Contextual
Teaching Learning √
√
7 Pemusatan perhatian
terhadap proses
pembelajaran √
√
8 Teknik menjelaskan
materi √
√ 9
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran CTL
Contextual Teaching Learning
√ √
73
10 Bimbingan
kepada kelompok
√ √
11 Pemberian
kesempatan siswa
untuk berpikir √
√
12 Pemberian
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawabannya
√ √
13 Antusias
siswa terhadap
jawaban yang diberikan
√ √
14 Mengamati kesulitan
dan kemajuan belajar siswa
√ √
15 Keterampilan
menerangkan kembali
atau menyimpulkan
materi yang
disampaikan √
√
16 Keterampilan
memberikan kegiatan tindak lanjut setelah
menyampaikan materi
√ √
17 Kemampuan
memberikan evaluasi pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator yang di
inginkan √
√
74
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran PKn pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan motivasi dan
antusiasisme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru masih melakukan
adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru bellum terbiasa mencipatakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model CTL Contextual Teaching
Learning, sehingga harus beradaptasi dengan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan
perhatian belajar siswa, guru kurang memberikan bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai
materi yang dipelajarinya.
Tabel Aktifitas Pembelajaran Siklus I
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Guru menyampaikan
materi yang akan
disajikan √
√
2 Guru membagi kelas
menjadi kelompok- kelompok
kecil sesuai dengan materi
yang akan dipelajari √
√
3 Stelah
kelompok terbentu,
guru memerintahkan
siswa untuk berbaris sesuai
dengan kelompoknya
dan menepelkan
pertanyaan di papan tulis, yang haarus
dijawab oleh siswa √
√
75
4 Guru memerintahkan
setiap anggota
kelompok mencari
jawaban pada meja yang sudah disiapkan
jawabannya, kemudian
menempelkannya dipapan
tulis, masing-masing
anggota kelompok
mendapat giliran √
√
5 Melaksanakan
soal nomo empat sampai
semua anggota
kelompok memberikan jawaban
√ √
6 Berdasarkan
jawaban-jawaban siswa
guru mengembangkan
jawaban sehingga
siswa menemukan
jawaban utuh dari soal yang diajukan
oleh guru √
√
7 Pemusatan perhatian
siswa terhadap
proses pembelajaran √
√
8 Setelah
semuanya mendapat
giliran, guru bersama siswa
menyimpulkan hasil belajar
√ √
76
Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning masih memerlikan peningkatan karena belum sepenuhnya
tergolong bagus, karena masih banyak yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah dan tersruktur. Barisnya
siswa pada tiap kelompok dan anggota kelompok mencari jawaban yang telah disediakan masih membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka
harus berpikir secara cepat dengan kelompok lain. Setelah diamati dari semua data-data di atas pada siklus I ini masih banyak
kekurangan yang harus perlu diperbaiki pada saat memberi tindakan disiklus II. Adapun kegagalan pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah:
1 Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada
model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. 2
Guru kurang membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. 3
Guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa. 4
Guru kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa. 5
Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah. 6
Siswa masih asik dengan dunianya sendiri misalnya menobrol, mengantuk dan mengganggu temannya.
Berdasarkan hasil observasi masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan berbagai
kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan pemberian tindakan
berdasarkan hasil refleksi siklus I.
2. Siklus II
Seperti pada siklus I ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai. Dengan demikian
perencanaannya adalah sebagai berikut:
77
1 Membuat Renacana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
2 Meningkatkan aktifitas pembelajaran model CTL Contextual Teaching
Learning. 3
Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
4 Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat proses
pembelajaran pada siklus II, setelah melakukan pre test tidak langsung menjelaskan materi namun dilakukan tanya jawab dan pengingatan kembali.
5 Memberikan bimbingan lebih intensif pada setiap kelompok dengan tujuan
agar seluruh siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran. 6
Membuat media pembelajaran lebih menarik seperti akrtu nomor atau angka. 7
Mengamati kesulitan belajar siswa agar lebih memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswapun akan meningkat dan hasil belajarpun
akan meningkat pula. b.
Pelaksanaan 1
Suasana pembelajaran sudah efektif, hal ini dibuktikan dengan antusiasme siswa yang aktif, berani bertanya dan mengungkapkan kesulitan belajar
dan lebih mudah memahami materi pembelajaran. 2
Setiap anggota kelompok menjadi lebih percaya diri dalam mengungkapkan jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya.
3 Siswa merasa termotivasi belajar dengan menggunakan model
pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. 4
Siswa yang berprestasi rendah merasa terbantu oleh teman kelompoknya karena saling memberikan pemahaman agar semua anggota kelompok
dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
78
c. Observasi
Tabel Aktifitas Siswa Siklus II
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Melaksanakan tes
awal √
√ 2
Mempelajari materi yang telah
diajarkan sebelumnya
√ √
3 Mendengarkan
penjelasan materi yang disampaikan
oleh guru √
√
4 Melakukan diskusi
kelompok √
√ 5
Memprentasekan jawabannya
√ √
6 Aktif
mengungkapkan dan
mencari jawabannya
√ √
7 Aktif bertanya
√ √
8 Aktif mengoreksi
jawaban √
√ 9
Memecahkan soal yang
harus dipecahkan
bersama √
√
10 Melaksanakan tes
akhir post test √
√
79
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapat giliran
untuk mengungkapkan jawabannya maupun kesulitan belajar. Meningkatnya N- Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu 1 siswa
dengan nilai N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, siswa dengan N- Gainnya sedang dengan presentase 43,33, dan siswa dengan N-gainnya tinggi
dengan presentase 53,33, rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai rata-rata post test 85,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada
siklus II mengalami peningkatan.
Tabel Aktifitas Guru Siklus II
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran √
√ √
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan
minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi
√ √
4 Menyampaikan
tujuan dan indikator yang ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan
media atau
alat pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
√ √
80
6 Penjelasan
model pembelajaran
CTL Contextual
Teaching Learning √
√
7 Pemusatan perhatian
terhadap proses
pembelajaran √
√
8 Teknik menjelaskan
materi √
√ 9
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran CTL
Contextual Teaching Learning
√ √
10 Bimbingan
kepada kelompok
√ √
11 Pemberian
kesempatan siswa
untuk berpikir √
√
12 Pemberian
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawabannya
√ √
13 Antusias
siswa terhadap
jawaban yang diberikan
√ √
14 Mengamati kesulitan
dan kemajuan belajar siswa
√ √
15 Keterampilan
menerangkan kembali
atau menyimpulkan
materi yang
disampaikan √
√
81
16 Keterampilan
memberikan kegiatan tindak lanjut setelah
menyampaikan materi
√ √
17 Kemampuan
memberikan evaluasi pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator yang di
inginkan √
√
Hasil observasi guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana yang hidup dan menggembirakan karena guru
sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan keadaan kelas.
Tabel Aktifitas Pembelajaran Siklus II
No Aspek yang di
observasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1 Guru menyampaikan
materi yang akan
disajikan √
√
2 Guru membagi kelas
menjadi kelompok- kelompok
kecil sesuai dengan materi
yang akan dipelajari √
√
3 Stelah
kelompok terbentu,
guru memerintahkan
siswa untuk berbaris sesuai
dengan kelompoknya
dan menepelkan
√ √
82
pertanyaan di papan tulis, yang haarus
dijawab oleh siswa 4
Guru memerintahkan setiap
anggota kelompok
mencari jawaban pada meja
yang sudah disiapkan jawabannya,
kemudian menempelkannya
dipapan tulis,
masing-masing anggota
kelompok mendapat giliran
√ √
5 Melaksanakan
soal nomo empat sampai
semua anggota
kelompok memberikan jawaban
√ √
6 Berdasarkan
jawaban-jawaban siswa
guru mengembangkan
jawaban sehingga
siswa menemukan
jawaban utuh dari soal yang diajukan
oleh guru √
√
7 Pemusatan perhatian
siswa terhadap
proses pembelajaran √
√
8 Setelah
semuanya mendapat
giliran, guru bersama siswa
menyimpulkan hasil belajar
√ √
83
Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning sudah mengalami peningkatan karena semua siswa
sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Barisnya siswa pada tiap kelompok dan anggota
kelompok mencarin jawaban yang telah disediakan sudah teratur dan tidak membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka harus berpikir secara
cepat dengan kelompok lain. Dan selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri sebelumya dengan belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan
diwajibkan untuk lebih aktif dalam berbicara maupun maju kedepan kelas dalam mengutarakan jawabannya.
Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut:
1 Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn sudah meningkat karena semua siswa
sudah mendapat giliran untuk mengungkapkan jawaban atau kesulitan dalam belajar.
2 Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam
mengungkapkan jawaban. 3
Aktifitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana pembelajaran yang hidup dan menyenangkan.
4 Menungkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II
menjadi 0,67. 5
Hasil belajar siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-
rata yaitu 1 siswa dengan nilai N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, siswa dengan N-Gainnya sedang dengan presentase 43,33, dan siswa dengan
N-gainnya tinggi dengan presentase 53,33, rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai rata-rata post test 85,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. 6
Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning sudah mengalami peningkatan karena semua
84
siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, ditentukan beberapa hal yang perlu diperbaiki guru untuk mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan
model CTL Contextual Teaching Learning pada siklus II diantaranya: a masih ada siswa kurang perhatian, b guru kurang membangkitkan motivasi siswa
dalam belajar, c penguasaan konsep siswa mwngwnai materi pembelajaran masih rendah, d belum optimalnya tampil mengerjakan soal latihan.
Setelah siklus II berakhir siswa tidak kaku lagi dengan pendekatan yang digunakan. Rancangan pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja dan mengalami
sendiri, ternyata membawa dampak positif. Siswa merasa senang belajar dan antusias melakukan kegiatan pembelajaran seperti pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari membuat siswa lebih mudah memahami konsep baru yang akan diajarkan.
E. PEMBAHASAN HASIL TEMUAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dan tes hasil belajar, maka ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran PKn siswa,
diantaranya adalah suasana kelas yang gaduh serta cara penyampaian materi yang membosankan membuat minat belajar siswa berkurang dan mereka mengalihkan
perhatian kepada hal-hal yang lebih menarik lagi daripada memperhatikan guru yang mengajar di kelas, sebagian siswapun merasa kesulitan dan kebingungan
dalam memahami materi dan guru kurang memotivasi dan memusatkan perhatian pada hal-hal tersebut sehingga hal yang demikian semakin mengurangi minat
belajar siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Masalah-masalah
tersebut akan
menghambat siswa
dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka masing-masing. Dan pada
akhirnya hasil belajar yang ingin dicapai masih kurang memuaskan dan jauh dari yang diharapkan.
85
Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami dalam langkah-langkah pembelajaran model CTL Contextual Teaching Learning.
Sehingga siswa kurang percaya diri dan masih kebingungan karena diskusi kelompok kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari anggota kelompok yang
memiliki kemampuan lebih asik sendiri mengerjakan soal tanpa memperdulikan teman dalam kelompoknya yang kurang mampu. Hal ini mungkin siswa belum
terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian N-Gain adanya perbandingan peningkatan
yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah yaitu pada siklus I dari 4 siswa dengan presentase 16,67 sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan
presentase 3,33, meningkatnya siswa yang N-Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 18 siswa dengan presentase 60 sedangkan pada siklus II menjadi 13 siswa
dengan presentase 43,33. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 7 siswa dengan presentase 53,33. Selain itu terdapat
peningkatan rata-rata pre test siklus II 57,67 ,dan rata-rata post test siklus I 78,67 sedangkan rata-rata post test siklus II 85,83. Sedangkan peningkatan rata-rata
N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan juga menunjukan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning lebih memudahkan pemahaman materi dan lebih membangkitkan minat belajar
siswa, karena setiap siswa memiliki kewajiban untuk meyelesaikan soal yang diberikan oleh guru denga penuh rasa percaya diri dan keberanian yang tinggi
karena jawaban yang diungkapkan maupun yang dituliskan merupakan hasil diskusi kelompoknya.
Sementara berdasarkan hasil wawancara respon siswa setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning
adalah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa yang dapat diamati dari hasil belajar baik dalam menjawab
pertanyaan, mengajukan pertanyaan, pemecahan soal bersama dan presentase hasil bersama kelompoknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
86
pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang
model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning serta menunjukan bahwa penerapan model CTL Contextual Teaching Learning memiliki pengaruh
dan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran
sudah meningkat dan lebih aktif serta antusias, karena semua siswa sudah mendapat giliran untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar, serta
seluruh siswa sepenuhnya sudah mengerti dan paham penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur.
Sehingga dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori, kerangka berpikir dan hasil penelitian yang relevan bahwa penerapan model pembelajaran CTL
Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn.
87
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan: 1.
Model CTL Contextual Teaching Learning merupakan konsep belajar yang membantu mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Pada penelitian ini diawal proses penggunaan model CTL Contextual Teaching Learning mereka masih belum
mengerti sehingga dari beberapa siswa masih sibuk dengan urusannya, tetapi pada siklus II sebagian besar siswa sudah mengerti proses penerapan model
CTL Contextual Teching Learning sehingga penerapan model CTL Contextual Teaching Learning dianggap berhasil pada siklus II. Proses dari
model CTL Contextual Teaching Learning tersebut diawali dengan pre tes dan diakhiri dengan post test yang diikuti oleh seluruh siswa.
2. Model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran dengan menggunakan model CTL
Contextual Teaching Learning sekaligus mengamati aktifitas siswa pada siklus I masih belum memuaskan karena terlihat masih sedikit siswa yang
meningkat minatnya dalam pembelajaran PKn, dan masih adanya siswa yang bingung dan mengobrol di kelas. Kemudian setelah dilanjutkan observasi pada
siklus II semua kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah tidak terjadi lagi, hal ini ditunjukan dengan tidak adanya lagi siswa yang tidur di kelas atau
sibuk dengan urusannya sendiri, mereka terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran PKn sehingga menjadikan mereka lebih aktif, inipun dapat diketahui
dari hasil wawancara dengan beberapa siswa dan sebagian besar dari mereka
87
88
senang menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning dalam penyampaian materi PKn sehingga tumbuh semangat dan minat mereka
kembali. 3.
Model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkat hasil belajar. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata pre test
pada siklus pertama sebesar 54,5 dan nilai rata-rata post test siswa sebesar 78,67. Pada siklus kedua nilai rata-rata pre test sebesar 57,67 dan nilai post
test siswa sebesar 85,83 dan mengalami peningkatan.
B. IMPLIKASI
Pertama, penelitian ini memberikan implikasi dalam menentukan model pembelajaran yang tepat untuk bidang studi PKn yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. Karena variasi model dan metode yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka guru harus menemukan model pembelajaran yang tepat dengan materi, sarana, dan kemampuan siswa.
Kedua, temuan penelitian inimemberikan implikasi kepada sekolah bahwa untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model CTL Contextual
Teaching Learning diperlukan media pembelajaran yang bervariatif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai dan juga untuk menghilangkan
kejenuhan para siswa. Media pembelajaran disesuaikan dengan tema yang dipelajari.
C. SARAN-SARAN
Dengan memperhatikan kesimpulan, saran dalam penelitian ini adalah: 1.
Guru diharapkan mempunyai pengetahuan yang memadai dalam menentukan model mengajar karena model mengajar guru mempunyai peranan yang besar
dalam meningkatkan hasil belajar. 2.
Guru diharapkan selalu mencari dan menemukan model-model pembelajaran baru yang akan dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada mata pelajaran
PKn.
89
3. Guru diharapkan mengetahui model pembelajaran apa yang sesuai dengan
materi yang akan diajarkan kepada siswa, karena tidak semua metode dalam model pembelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada
siswa. 4.
Guru sebagai pendidik sudah seharusnya mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memperngaruhi hasil belajar, serta mengetahui situasi dan kondisi
yang sedang dialami oleh siswa. Dengan demikian guru dapat memilih model yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi yang akan diajarkan.
5. Diharapkan pihak sekolah secara kongkret dapat meningkatkan kualitas prose
belajar bagi siswa-siswinya melalui penelitian segala permasalahan pembelajaran dapat dikaji diteliti dan dituntaskan sehingga kualitas sekolah
juga akan menjadi lebih baik. 6.
Diharapakan penelitian ini merupakan bagian dari kompetensi guru yang dapat direfleksikan untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam
pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.
90
LAMPIRAN I
CATATAN LAPANGAN
Tempat Penelitian : MIS Irsyadul Khair
Hari Tanggal : Senin, 1 April 2013
Kegiatan : Pembelajaran PKn
Siklus : I Satu
Indikator Uraian
Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran diawali dengan
pre test 15 soal dan diakhiri dengan post test sebanyak 10 soal jenis pilihan
ganda, yang diikuti oleh 30 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi
kelompok
Kegiatan Siswa
Siswa mengerjakan soal pre test 15
soal dan post test sebanyak 10 soal jenis
pilihan ganda.
Terlihat beberapa siswa masih bingung dan
kesulitan dengan soal pre test.
Siswa membuat kelompok dan mengambil
tugas yang
telah disiapkan oleh guru, masing-masing
kelompok mempresentasekan hasil diskusinya.
Sebagian besar siswa belum
menguasai materi.