PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA PEMBAHASAN HASIL TEMUAN PENELITIAN

54 Tinggi 23,33 Sedang 60 Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada dibawah rata-rata, 4 siswa N-Gainnya tergolong rendah dengan presentase 16,67 , 18 siswa N-Gainnya tergolong sedang dengan presentase 60 dan 7 siswa N-Gainnya tergolong tinggi dengan presentase 23,33. Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pre test yaitu 54,50 dan rata- rata nilai post test 78,67. Proses pembelajaran model CTL Contextual Teaching Learning dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar PKn siswa karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II No Nama Siklus II Pre test Post test N-Gain Kategori 1. A 55 85 0,67 Sedang 2. B 65 95 0,86 Tinggi 3. C 60 85 0,62 Sedang 4. D 45 80 0,63 Sedang 5. E 50 85 0,70 Tinggi 6. F 45 85 0,78 Tinggi 7. G 65 90 0,71 Tinggi 8. H 70 95 0,83 Tinggi 9. I 55 90 0,78 Tinggi 10. J 65 90 0,71 Tinggi 11. K 55 85 0,67 Sedang 12. L 50 85 0,7 Tinggi 13. M 50 85 0,7 Tinggi 14. N 60 80 0,5 Sedang 15. O 65 80 0,49 Sedang 16. P 55 80 0,56 Sedang 55 17. Q 60 80 0,5 Sedang 18. R 50 85 0,7 Tinggi 19. S 50 80 0,6 Sedang 20. T 65 90 0,71 Tinggi 21. U 55 95 0,89 Tinggi 22. V 65 90 0,71 Tinggi 23. W 70 95 0,83 Tinggi 24. X 40 80 0,67 Sedang 25. Y 65 90 0,71 Tinggi 26. Z 55 80 0,56 Sedang 27. AA 55 85 0,67 Sedang 28. BB 60 90 0,75 Tinggi 29. CC 75 95 0,80 Tinggi 30. DD 55 65 0,22 Rendah Jumlah 1730 2575 20,13 Rata-rata 57,67 85,83 0,67 Rendah 3,33 Sedang 43,33 Tinggi 53,33 Hasil belajar PKn siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, 13 siswa N-Gainnya sedang dengan presentase 43,33 dan 16 siswa N-Gainnya tinggi dengan presentase 53,33. Rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai post test 85,83. Tabel 4.6 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II No Nama Pre test Post test N- Gain Kategori Pre test Post test N- Gain kategori 1 A 60 85 0,62 Sedang 55 85 0,67 Sedang 2 B 50 80 0,6 Sedang 65 95 0,86 Tinggi 3 C 45 70 0,45 Sedang 60 85 0,62 Sedang 4 D 55 65 0,22 Rendah 45 80 0,63 Sedang 5 E 65 85 0,57 Sedang 50 85 0,7 Tinggi 56 6 F 45 85 0,73 Tinggi 45 85 0,78 Tinggi 7 G 55 90 0,78 Tinggi 65 90 0,71 Tinggi 8 H 55 85 0,67 Sedang 70 95 0,83 Tinggi 9 I 60 90 0,75 Tinggi 55 90 0,78 Tinggi 10 J 65 85 0,57 Sedang 65 90 0,71 Tinggi 11 K 50 65 0,3 Rendah 55 85 0,67 Sedang 12 L 50 80 0,6 Sedang 50 85 0,7 Tinggi 13 M 60 80 0,5 Sedang 50 85 0,7 Tinggi 14 N 55 70 0,33 Sedang 60 80 0,5 Sedang 15 O 65 90 0,71 Tinggi 65 80 0,43 Sedang 16 P 65 80 0,43 Sedang 55 80 0,56 Sedang 17 Q 45 75 0,54 Sedang 60 80 0,5 Sedang 18 R 60 90 0,75 Tinggi 50 85 0,7 Tinggi 19 S 50 75 0,5 Sedang 50 80 0,6 Sedang 20 T 55 75 0,44 Sedang 65 90 0,71 Tinggi 21 U 50 85 0,7 Tinggi 55 95 0,89 Tinggi 22 V 60 85 0,62 Sedang 65 90 0,71 Tinggi 23 W 35 60 0,38 Sedang 70 95 0,83 Tinggi 24 X 55 85 0,67 Sedang 40 80 0,67 Sedang 25 Y 60 65 0,12 Rendah 65 90 0,71 Tinggi 26 Z 60 80 0,62 Sedang 55 80 0,56 Sedang 27 AA 55 60 0,11 Rendah 55 85 0,56 Sedang 28 BB 50 85 0,7 Tinggi 60 90 0,75 Tinggi 29 CC 45 70 0,45 Sedang 75 95 0,8 Tinggi 30 DD 55 80 0,56 Sedang 55 65 0,22 Rendah Jumlah 1635 2360 16,03 1730 2575 20,13 Rata-rata 54,5 78,67 0,53 57,67 85,83 0,67 Rendah 16,67 3,33 Tinggi 23,33 53,33 Sedang 60 43,33 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah 57 yaitu pada siklus I dari 4 siswa dengan presentase 16,67 sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,33, meningkatnya siswa yang N- Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 18 siswa dengan presentase 60 sedangkan pada siklus II menjadi 13 siswa dengan presentase 43,33. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 7 siswa dengan presentase 53,33. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre test siklus II 57,67 ,dan rata-rata post test siklus I 78,67 sedangkan rata-rata post test siklus II 85,83. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67.

2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan

Wawancara dilakukan pada hari Rabu 15 Mei 2013 tepatnya akhir penelitian yaitu pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan model CTL Contextual Teaching Learning siswa terlebih dahulu dikelompokan menjadi criteria rendah, sedang dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar disetiap akhir siklus. Hasil wawancara dari Ningsi salah satu siswa yang memperoleh hasil belajar tinggi disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning membuatnya senang dan dan lebih menarik dalam mempelajari PKn, sehingga membuatnya lebih bersemangat dalam mempelajari PKn dan lebih mempermudah dalam menyelesaikan tugas atau soal-soal yang diberikan oleh guru. Sementara tanggapan dari Dodi salah satu siswa dari kelompok yang memiliki hasil belajar sedang mengatakan bahwa penggunaan model CTL Contextual Teaching Learning dalam pembelajaran PKn membuatnya cukup mengerti akan materi yang disampaikan dan membuatnya lebih aktif sehingga hasil belajarnyapun lebih baik dari sebelumnya. Sementara itu tanggapan dari Rian yang berasal dari kelompok siswa yang memiliki hasil belajar rendah sebelumnya, setelah melakukan pembelajaran menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning merasa senang dan 58 tidak membuatnya jenuh seperti sebelumnya, dalam mengerjakan soal-soalpun lebih bersemangat dan hasil belajarnyapun lebih meningkat. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam PKn dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang selama proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban-jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. Hasil belajar PKn siswapun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu PTK telah berhasil karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran PKn dan hasil belajar PKn serta minat dan motivasi belajar PKn siswa.

3. Hasil Observasi Aktifitas Siswa, Aktifitas Guru dan Proses Pembelajaran

a. SIKLUS I

Tabel 4.7 Aktifitas Siswa Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Melaksanakan tes awal √ √ 2 Mempelajari materi yang telah diajarkan sebelumnya √ √ 3 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ √ 59 4 Melakukan diskusi kelompok √ √ 5 Memprentasekan jawabannya √ √ 6 Aktif mengungkapkan dan mencari jawabannya √ √ 7 Aktif bertanya √ √ 8 Aktif mengoreksi jawaban √ √ 9 Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama √ √ 10 Melaksanakan tes akhir post test √ √ Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses pembelajaran PKn masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri, misalnya mengobrol, mendengarkan musik bahkan ada yang tidur. Tabel 4.8 Aktifitas Guru Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ 60 2 Apersepsi √ √ 3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ √ 4 Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai √ √ 5 Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ √ 6 Penjelasan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 7 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Teknik menjelaskan materi √ √ 9 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 10 Bimbingan kepada kelompok √ √ 11 Pemberian kesempatan siswa untuk berpikir √ √ 12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawabannya √ √ 61 13 Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan √ √ 14 Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa √ √ 15 Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan √ √ 16 Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah menyampaikan materi √ √ 17 Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang di inginkan √ √ Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran PKn pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan motivasi dan antusiasisme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru masih melakukan adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru bellum terbiasa mencipatakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model CTL Contextual Teaching Learning, sehingga harus beradaptasi dengan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa, guru kurang memberikan bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang dipelajarinya. 62 Tabel 4.9 Aktifitas Pembelajaran Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan √ √ 2 Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil sesuai dengan materi yang akan dipelajari √ √ 3 Stelah kelompok terbentu, guru memerintahkan siswa untuk berbaris sesuai dengan kelompoknya dan menepelkan pertanyaan di papan tulis, yang haarus dijawab oleh siswa √ √ 4 Guru memerintahkan setiap anggota kelompok mencari jawaban pada meja yang sudah disiapkan jawabannya, kemudian menempelkannya dipapan tulis, masing-masing anggota kelompok mendapat giliran √ √ 63 5 Melaksanakan soal nomo empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban √ √ 6 Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan jawaban sehingga siswa menemukan jawaban utuh dari soal yang diajukan oleh guru √ √ 7 Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Setelah semuanya mendapat giliran, guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar √ √ Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning masih memerlikan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus, karena masih banyak yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah dan tersruktur. Barisnya siswa pada tiap kelompok dan anggota kelompok mencari jawaban yang telah disediakan masih membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka harus berpikir secara cepat dengan kelompok lain. 64

b. SIKLUS II

Tabel 4.10 Aktifitas Siswa Siklus II No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Melaksanakan tes awal √ √ 2 Mempelajari materi yang telah diajarkan sebelumnya √ √ 3 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ √ 4 Melakukan diskusi kelompok √ √ 5 Memprentasekan jawabannya √ √ 6 Aktif mengungkapkan dan mencari jawabannya √ √ 7 Aktif bertanya √ √ 8 Aktif mengoreksi jawaban √ √ 9 Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama √ √ 10 Melaksanakan tes akhir post test √ √ 65 Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapat giliran untuk mengungkapkan jawabannya maupun kesulitan belajar. Meningkatnya N- Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu 1 siswa dengan nilai N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, siswa dengan N- Gainnya sedang dengan presentase 43,33, dan siswa dengan N-gainnya tinggi dengan presentase 53,33, rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai rata-rata post test 85,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Tabel 4.11 Aktifitas Guru Siklus II No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ √ 2 Apersepsi √ √ 3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ √ 4 Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai √ √ 5 Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ √ 66 6 Penjelasan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 7 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Teknik menjelaskan materi √ √ 9 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 10 Bimbingan kepada kelompok √ √ 11 Pemberian kesempatan siswa untuk berpikir √ √ 12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawabannya √ √ 13 Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan √ √ 14 Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa √ √ 15 Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan √ √ 67 16 Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah menyampaikan materi √ √ 17 Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang di inginkan √ √ Hasil observasi guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana yang hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan keadaan kelas. Tabel 4.12 Aktifitas Pembelajaran Siklus II No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan √ √ 2 Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil sesuai dengan materi yang akan dipelajari √ √ 3 Stelah kelompok terbentu, guru memerintahkan siswa untuk berbaris sesuai dengan kelompoknya dan menepelkan √ √ 68 pertanyaan di papan tulis, yang haarus dijawab oleh siswa 4 Guru memerintahkan setiap anggota kelompok mencari jawaban pada meja yang sudah disiapkan jawabannya, kemudian menempelkannya dipapan tulis, masing-masing anggota kelompok mendapat giliran √ √ 5 Melaksanakan soal nomo empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban √ √ 6 Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan jawaban sehingga siswa menemukan jawaban utuh dari soal yang diajukan oleh guru √ √ 7 Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Setelah semuanya mendapat giliran, guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar √ √ 69 Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning sudah mengalami peningkatan karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Barisnya siswa pada tiap kelompok dan anggota kelompok mencarin jawaban yang telah disediakan sudah teratur dan tidak membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka harus berpikir secara cepat dengan kelompok lain. Dan selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri sebelumya dengan belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan diwajibkan untuk lebih aktif dalam berbicara maupun maju kedepan kelas dalam mengutarakan jawabannya.

c. Interpretasi Hasil Belajar

Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci

1. Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1 Peneliti dan kolaborator guru mata pelajaran membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2 Membuat hand out mengenai Organisasi 3 Menyiapkan instrument tes hasil belajar, catatan lapangan, dan lembar wawancara 4 Melakukan uji coba instrument b. Pelaksanaan Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan namun hal ini belum sesuai dengan rencana, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini: 70 1 Siswa dan guru masih memerlukan adaptasi 2 Siswa masih belum mengetahui dan paham tentang model CTL Contextual Teaching Learning sehingga siswa masih bingung dan kurang aktif. 3 Keadaan kelas yang gaduh 4 Beberapa siswa rebut dan mengobrol Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Maka dari itu, peneliti melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan: 1 Memberikan penjelasan kembali mengenai model CTL Contextual Teaching Learning sampai siswa mengerti dan memahaminya. 2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning. Pada pertemuan kedua siswa terbiasa dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Ketika proses penyampaian materi berlangsung, siswa dengan mudah dapat memahami organisasi. c. Observasi Tabel Aktifitas Siswa Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Melaksanakan tes awal √ √ 2 Mempelajari materi yang telah diajarkan sebelumnya √ √ 3 Mendengarkan penjelasan √ √ 71 materi yang disampaikan oleh guru 4 Melakukan diskusi kelompok √ √ 5 Memprentasekan jawabannya √ √ 6 Aktif mengungkapkan dan mencari jawabannya √ √ 7 Aktif bertanya √ √ 8 Aktif mengoreksi jawaban √ √ 9 Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama √ √ 10 Melaksanakan tes akhir post test √ √ Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses pembelajaran PKn masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri, misalnya mengobrol, mendengarkan musik bahkan ada yang tidur. 72 Tabel Aktifitas Guru Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ 2 Apersepsi √ √ 3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ √ 4 Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai √ √ 5 Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ √ 6 Penjelasan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 7 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Teknik menjelaskan materi √ √ 9 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 73 10 Bimbingan kepada kelompok √ √ 11 Pemberian kesempatan siswa untuk berpikir √ √ 12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawabannya √ √ 13 Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan √ √ 14 Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa √ √ 15 Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan √ √ 16 Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah menyampaikan materi √ √ 17 Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang di inginkan √ √ 74 Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran PKn pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan motivasi dan antusiasisme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru masih melakukan adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru bellum terbiasa mencipatakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model CTL Contextual Teaching Learning, sehingga harus beradaptasi dengan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa, guru kurang memberikan bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang dipelajarinya. Tabel Aktifitas Pembelajaran Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan √ √ 2 Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil sesuai dengan materi yang akan dipelajari √ √ 3 Stelah kelompok terbentu, guru memerintahkan siswa untuk berbaris sesuai dengan kelompoknya dan menepelkan pertanyaan di papan tulis, yang haarus dijawab oleh siswa √ √ 75 4 Guru memerintahkan setiap anggota kelompok mencari jawaban pada meja yang sudah disiapkan jawabannya, kemudian menempelkannya dipapan tulis, masing-masing anggota kelompok mendapat giliran √ √ 5 Melaksanakan soal nomo empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban √ √ 6 Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan jawaban sehingga siswa menemukan jawaban utuh dari soal yang diajukan oleh guru √ √ 7 Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Setelah semuanya mendapat giliran, guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar √ √ 76 Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning masih memerlikan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus, karena masih banyak yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah dan tersruktur. Barisnya siswa pada tiap kelompok dan anggota kelompok mencari jawaban yang telah disediakan masih membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka harus berpikir secara cepat dengan kelompok lain. Setelah diamati dari semua data-data di atas pada siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus perlu diperbaiki pada saat memberi tindakan disiklus II. Adapun kegagalan pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah: 1 Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. 2 Guru kurang membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. 3 Guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa. 4 Guru kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa. 5 Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah. 6 Siswa masih asik dengan dunianya sendiri misalnya menobrol, mengantuk dan mengganggu temannya. Berdasarkan hasil observasi masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan berbagai kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

2. Siklus II

Seperti pada siklus I ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai. Dengan demikian perencanaannya adalah sebagai berikut: 77 1 Membuat Renacana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2 Meningkatkan aktifitas pembelajaran model CTL Contextual Teaching Learning. 3 Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. 4 Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat proses pembelajaran pada siklus II, setelah melakukan pre test tidak langsung menjelaskan materi namun dilakukan tanya jawab dan pengingatan kembali. 5 Memberikan bimbingan lebih intensif pada setiap kelompok dengan tujuan agar seluruh siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran. 6 Membuat media pembelajaran lebih menarik seperti akrtu nomor atau angka. 7 Mengamati kesulitan belajar siswa agar lebih memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswapun akan meningkat dan hasil belajarpun akan meningkat pula. b. Pelaksanaan 1 Suasana pembelajaran sudah efektif, hal ini dibuktikan dengan antusiasme siswa yang aktif, berani bertanya dan mengungkapkan kesulitan belajar dan lebih mudah memahami materi pembelajaran. 2 Setiap anggota kelompok menjadi lebih percaya diri dalam mengungkapkan jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. 3 Siswa merasa termotivasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. 4 Siswa yang berprestasi rendah merasa terbantu oleh teman kelompoknya karena saling memberikan pemahaman agar semua anggota kelompok dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan. 78 c. Observasi Tabel Aktifitas Siswa Siklus II No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Melaksanakan tes awal √ √ 2 Mempelajari materi yang telah diajarkan sebelumnya √ √ 3 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ √ 4 Melakukan diskusi kelompok √ √ 5 Memprentasekan jawabannya √ √ 6 Aktif mengungkapkan dan mencari jawabannya √ √ 7 Aktif bertanya √ √ 8 Aktif mengoreksi jawaban √ √ 9 Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama √ √ 10 Melaksanakan tes akhir post test √ √ 79 Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapat giliran untuk mengungkapkan jawabannya maupun kesulitan belajar. Meningkatnya N- Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu 1 siswa dengan nilai N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, siswa dengan N- Gainnya sedang dengan presentase 43,33, dan siswa dengan N-gainnya tinggi dengan presentase 53,33, rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai rata-rata post test 85,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Tabel Aktifitas Guru Siklus II No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ √ 2 Apersepsi √ √ 3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ √ 4 Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai √ √ 5 Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ √ 80 6 Penjelasan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 7 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Teknik menjelaskan materi √ √ 9 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 10 Bimbingan kepada kelompok √ √ 11 Pemberian kesempatan siswa untuk berpikir √ √ 12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawabannya √ √ 13 Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan √ √ 14 Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa √ √ 15 Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan √ √ 81 16 Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah menyampaikan materi √ √ 17 Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang di inginkan √ √ Hasil observasi guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana yang hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan keadaan kelas. Tabel Aktifitas Pembelajaran Siklus II No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan √ √ 2 Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil sesuai dengan materi yang akan dipelajari √ √ 3 Stelah kelompok terbentu, guru memerintahkan siswa untuk berbaris sesuai dengan kelompoknya dan menepelkan √ √ 82 pertanyaan di papan tulis, yang haarus dijawab oleh siswa 4 Guru memerintahkan setiap anggota kelompok mencari jawaban pada meja yang sudah disiapkan jawabannya, kemudian menempelkannya dipapan tulis, masing-masing anggota kelompok mendapat giliran √ √ 5 Melaksanakan soal nomo empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban √ √ 6 Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan jawaban sehingga siswa menemukan jawaban utuh dari soal yang diajukan oleh guru √ √ 7 Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Setelah semuanya mendapat giliran, guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar √ √ 83 Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning sudah mengalami peningkatan karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Barisnya siswa pada tiap kelompok dan anggota kelompok mencarin jawaban yang telah disediakan sudah teratur dan tidak membuat siswa merasa bingung dan kesulitan karena mereka harus berpikir secara cepat dengan kelompok lain. Dan selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri sebelumya dengan belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan diwajibkan untuk lebih aktif dalam berbicara maupun maju kedepan kelas dalam mengutarakan jawabannya. Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut: 1 Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapat giliran untuk mengungkapkan jawaban atau kesulitan dalam belajar. 2 Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban. 3 Aktifitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih meningkatkan suasana pembelajaran yang hidup dan menyenangkan. 4 Menungkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. 5 Hasil belajar siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata- rata yaitu 1 siswa dengan nilai N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, siswa dengan N-Gainnya sedang dengan presentase 43,33, dan siswa dengan N-gainnya tinggi dengan presentase 53,33, rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai rata-rata post test 85,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. 6 Aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning sudah mengalami peningkatan karena semua 84 siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. d. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, ditentukan beberapa hal yang perlu diperbaiki guru untuk mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning pada siklus II diantaranya: a masih ada siswa kurang perhatian, b guru kurang membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, c penguasaan konsep siswa mwngwnai materi pembelajaran masih rendah, d belum optimalnya tampil mengerjakan soal latihan. Setelah siklus II berakhir siswa tidak kaku lagi dengan pendekatan yang digunakan. Rancangan pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja dan mengalami sendiri, ternyata membawa dampak positif. Siswa merasa senang belajar dan antusias melakukan kegiatan pembelajaran seperti pengalaman dalam kehidupan sehari-hari membuat siswa lebih mudah memahami konsep baru yang akan diajarkan.

E. PEMBAHASAN HASIL TEMUAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dan tes hasil belajar, maka ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran PKn siswa, diantaranya adalah suasana kelas yang gaduh serta cara penyampaian materi yang membosankan membuat minat belajar siswa berkurang dan mereka mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang lebih menarik lagi daripada memperhatikan guru yang mengajar di kelas, sebagian siswapun merasa kesulitan dan kebingungan dalam memahami materi dan guru kurang memotivasi dan memusatkan perhatian pada hal-hal tersebut sehingga hal yang demikian semakin mengurangi minat belajar siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Masalah-masalah tersebut akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka masing-masing. Dan pada akhirnya hasil belajar yang ingin dicapai masih kurang memuaskan dan jauh dari yang diharapkan. 85 Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami dalam langkah-langkah pembelajaran model CTL Contextual Teaching Learning. Sehingga siswa kurang percaya diri dan masih kebingungan karena diskusi kelompok kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih asik sendiri mengerjakan soal tanpa memperdulikan teman dalam kelompoknya yang kurang mampu. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian N-Gain adanya perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah yaitu pada siklus I dari 4 siswa dengan presentase 16,67 sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,33, meningkatnya siswa yang N-Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 18 siswa dengan presentase 60 sedangkan pada siklus II menjadi 13 siswa dengan presentase 43,33. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 7 siswa dengan presentase 53,33. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre test siklus II 57,67 ,dan rata-rata post test siklus I 78,67 sedangkan rata-rata post test siklus II 85,83. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan juga menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning lebih memudahkan pemahaman materi dan lebih membangkitkan minat belajar siswa, karena setiap siswa memiliki kewajiban untuk meyelesaikan soal yang diberikan oleh guru denga penuh rasa percaya diri dan keberanian yang tinggi karena jawaban yang diungkapkan maupun yang dituliskan merupakan hasil diskusi kelompoknya. Sementara berdasarkan hasil wawancara respon siswa setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning adalah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa yang dapat diamati dari hasil belajar baik dalam menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, pemecahan soal bersama dan presentase hasil bersama kelompoknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model 86 pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning serta menunjukan bahwa penerapan model CTL Contextual Teaching Learning memiliki pengaruh dan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat dan lebih aktif serta antusias, karena semua siswa sudah mendapat giliran untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar, serta seluruh siswa sepenuhnya sudah mengerti dan paham penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Sehingga dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori, kerangka berpikir dan hasil penelitian yang relevan bahwa penerapan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. 87

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan: 1. Model CTL Contextual Teaching Learning merupakan konsep belajar yang membantu mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pada penelitian ini diawal proses penggunaan model CTL Contextual Teaching Learning mereka masih belum mengerti sehingga dari beberapa siswa masih sibuk dengan urusannya, tetapi pada siklus II sebagian besar siswa sudah mengerti proses penerapan model CTL Contextual Teching Learning sehingga penerapan model CTL Contextual Teaching Learning dianggap berhasil pada siklus II. Proses dari model CTL Contextual Teaching Learning tersebut diawali dengan pre tes dan diakhiri dengan post test yang diikuti oleh seluruh siswa. 2. Model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning sekaligus mengamati aktifitas siswa pada siklus I masih belum memuaskan karena terlihat masih sedikit siswa yang meningkat minatnya dalam pembelajaran PKn, dan masih adanya siswa yang bingung dan mengobrol di kelas. Kemudian setelah dilanjutkan observasi pada siklus II semua kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah tidak terjadi lagi, hal ini ditunjukan dengan tidak adanya lagi siswa yang tidur di kelas atau sibuk dengan urusannya sendiri, mereka terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran PKn sehingga menjadikan mereka lebih aktif, inipun dapat diketahui dari hasil wawancara dengan beberapa siswa dan sebagian besar dari mereka 87 88 senang menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning dalam penyampaian materi PKn sehingga tumbuh semangat dan minat mereka kembali. 3. Model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning dapat meningkat hasil belajar. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata pre test pada siklus pertama sebesar 54,5 dan nilai rata-rata post test siswa sebesar 78,67. Pada siklus kedua nilai rata-rata pre test sebesar 57,67 dan nilai post test siswa sebesar 85,83 dan mengalami peningkatan.

B. IMPLIKASI

Pertama, penelitian ini memberikan implikasi dalam menentukan model pembelajaran yang tepat untuk bidang studi PKn yaitu dengan menggunakan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning. Karena variasi model dan metode yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka guru harus menemukan model pembelajaran yang tepat dengan materi, sarana, dan kemampuan siswa. Kedua, temuan penelitian inimemberikan implikasi kepada sekolah bahwa untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model CTL Contextual Teaching Learning diperlukan media pembelajaran yang bervariatif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai dan juga untuk menghilangkan kejenuhan para siswa. Media pembelajaran disesuaikan dengan tema yang dipelajari.

C. SARAN-SARAN

Dengan memperhatikan kesimpulan, saran dalam penelitian ini adalah: 1. Guru diharapkan mempunyai pengetahuan yang memadai dalam menentukan model mengajar karena model mengajar guru mempunyai peranan yang besar dalam meningkatkan hasil belajar. 2. Guru diharapkan selalu mencari dan menemukan model-model pembelajaran baru yang akan dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada mata pelajaran PKn. 89 3. Guru diharapkan mengetahui model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa, karena tidak semua metode dalam model pembelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa. 4. Guru sebagai pendidik sudah seharusnya mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memperngaruhi hasil belajar, serta mengetahui situasi dan kondisi yang sedang dialami oleh siswa. Dengan demikian guru dapat memilih model yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi yang akan diajarkan. 5. Diharapkan pihak sekolah secara kongkret dapat meningkatkan kualitas prose belajar bagi siswa-siswinya melalui penelitian segala permasalahan pembelajaran dapat dikaji diteliti dan dituntaskan sehingga kualitas sekolah juga akan menjadi lebih baik. 6. Diharapakan penelitian ini merupakan bagian dari kompetensi guru yang dapat direfleksikan untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam pembelajaran menuju hasil yang lebih baik. 90 LAMPIRAN I CATATAN LAPANGAN Tempat Penelitian : MIS Irsyadul Khair Hari Tanggal : Senin, 1 April 2013 Kegiatan : Pembelajaran PKn Siklus : I Satu Indikator Uraian Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran diawali dengan pre test 15 soal dan diakhiri dengan post test sebanyak 10 soal jenis pilihan ganda, yang diikuti oleh 30 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok Kegiatan Siswa  Siswa mengerjakan soal pre test 15 soal dan post test sebanyak 10 soal jenis pilihan ganda. Terlihat beberapa siswa masih bingung dan kesulitan dengan soal pre test.  Siswa membuat kelompok dan mengambil tugas yang telah disiapkan oleh guru, masing-masing kelompok mempresentasekan hasil diskusinya.  Sebagian besar siswa belum menguasai materi.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL AND TEACHING LEARNING ( CTL ) DI KELAS V SD N 038093 SIBAGINDAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 23

PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Sederhana Pada Siswa Kelas III Semeste

0 1 11