Hasil Belajar Siswa ANALISIS DATA

54 Tinggi 23,33 Sedang 60 Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada dibawah rata-rata, 4 siswa N-Gainnya tergolong rendah dengan presentase 16,67 , 18 siswa N-Gainnya tergolong sedang dengan presentase 60 dan 7 siswa N-Gainnya tergolong tinggi dengan presentase 23,33. Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pre test yaitu 54,50 dan rata- rata nilai post test 78,67. Proses pembelajaran model CTL Contextual Teaching Learning dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar PKn siswa karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II No Nama Siklus II Pre test Post test N-Gain Kategori 1. A 55 85 0,67 Sedang 2. B 65 95 0,86 Tinggi 3. C 60 85 0,62 Sedang 4. D 45 80 0,63 Sedang 5. E 50 85 0,70 Tinggi 6. F 45 85 0,78 Tinggi 7. G 65 90 0,71 Tinggi 8. H 70 95 0,83 Tinggi 9. I 55 90 0,78 Tinggi 10. J 65 90 0,71 Tinggi 11. K 55 85 0,67 Sedang 12. L 50 85 0,7 Tinggi 13. M 50 85 0,7 Tinggi 14. N 60 80 0,5 Sedang 15. O 65 80 0,49 Sedang 16. P 55 80 0,56 Sedang 55 17. Q 60 80 0,5 Sedang 18. R 50 85 0,7 Tinggi 19. S 50 80 0,6 Sedang 20. T 65 90 0,71 Tinggi 21. U 55 95 0,89 Tinggi 22. V 65 90 0,71 Tinggi 23. W 70 95 0,83 Tinggi 24. X 40 80 0,67 Sedang 25. Y 65 90 0,71 Tinggi 26. Z 55 80 0,56 Sedang 27. AA 55 85 0,67 Sedang 28. BB 60 90 0,75 Tinggi 29. CC 75 95 0,80 Tinggi 30. DD 55 65 0,22 Rendah Jumlah 1730 2575 20,13 Rata-rata 57,67 85,83 0,67 Rendah 3,33 Sedang 43,33 Tinggi 53,33 Hasil belajar PKn siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan presentase 3,33, 13 siswa N-Gainnya sedang dengan presentase 43,33 dan 16 siswa N-Gainnya tinggi dengan presentase 53,33. Rata-rata nilai pre test 57,67 dan nilai post test 85,83. Tabel 4.6 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II No Nama Pre test Post test N- Gain Kategori Pre test Post test N- Gain kategori 1 A 60 85 0,62 Sedang 55 85 0,67 Sedang 2 B 50 80 0,6 Sedang 65 95 0,86 Tinggi 3 C 45 70 0,45 Sedang 60 85 0,62 Sedang 4 D 55 65 0,22 Rendah 45 80 0,63 Sedang 5 E 65 85 0,57 Sedang 50 85 0,7 Tinggi 56 6 F 45 85 0,73 Tinggi 45 85 0,78 Tinggi 7 G 55 90 0,78 Tinggi 65 90 0,71 Tinggi 8 H 55 85 0,67 Sedang 70 95 0,83 Tinggi 9 I 60 90 0,75 Tinggi 55 90 0,78 Tinggi 10 J 65 85 0,57 Sedang 65 90 0,71 Tinggi 11 K 50 65 0,3 Rendah 55 85 0,67 Sedang 12 L 50 80 0,6 Sedang 50 85 0,7 Tinggi 13 M 60 80 0,5 Sedang 50 85 0,7 Tinggi 14 N 55 70 0,33 Sedang 60 80 0,5 Sedang 15 O 65 90 0,71 Tinggi 65 80 0,43 Sedang 16 P 65 80 0,43 Sedang 55 80 0,56 Sedang 17 Q 45 75 0,54 Sedang 60 80 0,5 Sedang 18 R 60 90 0,75 Tinggi 50 85 0,7 Tinggi 19 S 50 75 0,5 Sedang 50 80 0,6 Sedang 20 T 55 75 0,44 Sedang 65 90 0,71 Tinggi 21 U 50 85 0,7 Tinggi 55 95 0,89 Tinggi 22 V 60 85 0,62 Sedang 65 90 0,71 Tinggi 23 W 35 60 0,38 Sedang 70 95 0,83 Tinggi 24 X 55 85 0,67 Sedang 40 80 0,67 Sedang 25 Y 60 65 0,12 Rendah 65 90 0,71 Tinggi 26 Z 60 80 0,62 Sedang 55 80 0,56 Sedang 27 AA 55 60 0,11 Rendah 55 85 0,56 Sedang 28 BB 50 85 0,7 Tinggi 60 90 0,75 Tinggi 29 CC 45 70 0,45 Sedang 75 95 0,8 Tinggi 30 DD 55 80 0,56 Sedang 55 65 0,22 Rendah Jumlah 1635 2360 16,03 1730 2575 20,13 Rata-rata 54,5 78,67 0,53 57,67 85,83 0,67 Rendah 16,67 3,33 Tinggi 23,33 53,33 Sedang 60 43,33 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah 57 yaitu pada siklus I dari 4 siswa dengan presentase 16,67 sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,33, meningkatnya siswa yang N- Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 18 siswa dengan presentase 60 sedangkan pada siklus II menjadi 13 siswa dengan presentase 43,33. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 7 siswa dengan presentase 53,33. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre test siklus II 57,67 ,dan rata-rata post test siklus I 78,67 sedangkan rata-rata post test siklus II 85,83. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,53 meningkat pada siklus II menjadi 0,67.

2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan

Wawancara dilakukan pada hari Rabu 15 Mei 2013 tepatnya akhir penelitian yaitu pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan model CTL Contextual Teaching Learning siswa terlebih dahulu dikelompokan menjadi criteria rendah, sedang dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar disetiap akhir siklus. Hasil wawancara dari Ningsi salah satu siswa yang memperoleh hasil belajar tinggi disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning membuatnya senang dan dan lebih menarik dalam mempelajari PKn, sehingga membuatnya lebih bersemangat dalam mempelajari PKn dan lebih mempermudah dalam menyelesaikan tugas atau soal-soal yang diberikan oleh guru. Sementara tanggapan dari Dodi salah satu siswa dari kelompok yang memiliki hasil belajar sedang mengatakan bahwa penggunaan model CTL Contextual Teaching Learning dalam pembelajaran PKn membuatnya cukup mengerti akan materi yang disampaikan dan membuatnya lebih aktif sehingga hasil belajarnyapun lebih baik dari sebelumnya. Sementara itu tanggapan dari Rian yang berasal dari kelompok siswa yang memiliki hasil belajar rendah sebelumnya, setelah melakukan pembelajaran menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning merasa senang dan 58 tidak membuatnya jenuh seperti sebelumnya, dalam mengerjakan soal-soalpun lebih bersemangat dan hasil belajarnyapun lebih meningkat. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model CTL Contextual Teaching Learning lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam PKn dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang selama proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban-jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. Hasil belajar PKn siswapun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu PTK telah berhasil karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran PKn dan hasil belajar PKn serta minat dan motivasi belajar PKn siswa.

3. Hasil Observasi Aktifitas Siswa, Aktifitas Guru dan Proses Pembelajaran

a. SIKLUS I

Tabel 4.7 Aktifitas Siswa Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Melaksanakan tes awal √ √ 2 Mempelajari materi yang telah diajarkan sebelumnya √ √ 3 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ √ 59 4 Melakukan diskusi kelompok √ √ 5 Memprentasekan jawabannya √ √ 6 Aktif mengungkapkan dan mencari jawabannya √ √ 7 Aktif bertanya √ √ 8 Aktif mengoreksi jawaban √ √ 9 Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama √ √ 10 Melaksanakan tes akhir post test √ √ Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses pembelajaran PKn masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri, misalnya mengobrol, mendengarkan musik bahkan ada yang tidur. Tabel 4.8 Aktifitas Guru Siklus I No Aspek yang di observasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ 60 2 Apersepsi √ √ 3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ √ 4 Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai √ √ 5 Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ √ 6 Penjelasan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 7 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran √ √ 8 Teknik menjelaskan materi √ √ 9 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning √ √ 10 Bimbingan kepada kelompok √ √ 11 Pemberian kesempatan siswa untuk berpikir √ √ 12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawabannya √ √

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL AND TEACHING LEARNING ( CTL ) DI KELAS V SD N 038093 SIBAGINDAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 23

PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Sederhana Pada Siswa Kelas III Semeste

0 1 11