46
6.Kegiatan Ekstrakulikuler
1 Pramuka
2 Marawis
7.Sistem Pembelajaran
Madrasah Ibtidaiyah Swasta MIS Irsyadul Khair menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dengan standar 2006 sebagai
kurikulum acuan untuk mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBK dan PLBJ. Khusus untuk mata pelajaran agama seperti Akidah Akhlak,
Fiqih, Qur ’an Hadits, bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan
standar isi 2008. Pada kelas I dan II ditambah dengan iqra untuk melatih kelancaran
membaca Al Quran sebagai penunjang pelajaran.
8. Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah pada MIS Irsyadul Khair mencakup 2 lingkup yaitu administrasi kantor dan administrasi guru. Administrasi kantor atau tata usaha
meliputi buku tamu, buku mutasi masuk, buku mutasi keluar, buku surat masuk, buku surat keluar, data administrasi kepegawaian, buku induk siswa. Administrasi
guru meliputi absensi siswa, daftar kejadian penting siswa, silabus, RPP, buku data siswa, buku analisis hasil belajar siswa.
B. DESKRIPTIF DATA HASIL PENGAMATAN EFEK ATAU HASIL
INTERVENSI TINDAKAN
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa MIS Irsyadul Khair Jakarta kelas V sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan
langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas V, peneliti dapat meyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada proses pembelajaran
PKn di kelas V diantaranya adalah kondisi kelas yang gaduh mengurangi daya konsentrasi siswa, metode pembelajaran yang digunakan membosankan sehingga
siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran sehingga terdapat beberapa siswa yang tidur dan ngobrol, siswa menganggap pelajaran PKn terlalu banyak
47
hafalan dan membingungkan sehingga mereka kurang berminat dan berakibat hasil bealajar siswa menjadi rendah. Selain itu guru kurang memotivasi siswa dan
memusatkan perhatian siswa. RPP yang monoton baik dari segi model pembelajaran, media pembelajaran maupun kondisi kelas.
Berdasarkan kendala-kendala
tersebut, maka
peneliti mencoba
menerapkan model pembelajaran yang belum pernah digunakan oleh guru mata pelajaran PKn, yakni model CTL Contextual Teaching Learning. CTL
Contextual Teaching Learning disebut juga pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi sehari-hari siswa, sehingga dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota masyarakat. Disamping itu siswa dapat belajar melalui mengalami bukan menghafal, karena pengetahuan buaka
suatu perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan model pembelajaran seperti ini siswa dapat
melaksanakan pembelajaran dengan serius tapi menggembirakan serta tidak ada siswa yang jenuh dan tidur pada saat pembelajaran karena dalam pembelajaran ini
semua siswa turut aktif berperan serta dalam penugasan. Oleh sebab itu objek penelitian ini adalah model CTL Contextual
Teaching Learning, hasil belajar PKn, serta aktifitas dan minat siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi
kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran PKn dan meningkatkan hasil
belajar PKn siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran PKn membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP,
membuat hand out terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa, menyiapkan instrument tes hasil belajar PKn, lembar
observasi aktifitas siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, lembar wawancara, dan melakukan uji instrument.