DATA DAN SUMBER DATA INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

39 produktif. Dalam pandangan positifistik kuantitatif “suatu data dikatakan reliable dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda” 29 . Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas yang digunakan dalam menguji instrument dengan menggunakan rumus Kuder Richardo atau K-R 20, yaitu: Rumus r11 = n S² - ∑ pq n – t S² Keterangan r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar. q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 – p ∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians 30 . Pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabiltas tes pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabillitas yang tinggi reliable. b. Apabila r11 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi un-reliable 31 . 29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta,2010,h.268 30 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara,2002,Ed.Rev,cet.3,h,209 31 Ibid,h.209 40 3. Tingkat Kesukaran Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari item soal, mudah, sedang dan sukar. Hasil hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rumus yang digunakan adalah: 32 P = B JS Keterangan: P = indeks kesukaran item B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran: 0,00 – 0,30 = soal kategori susah 0,30 – 0 70 = soal termasuk kategori sedang 0,70 – 1,00 = soal termasuk kategori mudah

J. TEKNIK ANALISIS BELAJAR

1. Tes Hasil Belajar a. N – Gain Analisis dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Proses analisis ini diawali dengan mendata seluruh data yang ada dari berbagai sumber, baik berupa data kuntitatif maupun kulitatif. Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa analisis kulitatif dan kuantitatif. Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji normal gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus menurut Meltzer. 32 Ibid,h.208 41 N – Gain = Skor post test – Skor pre test Skor maksimal – skor pre test Dengan kategori problem G tinggi = nilai g 0,70 G sedang = nilai 0,70 g 0,30 G rendah = nilai g 0,30 b. Statistik Deskriptif Mendeskripsikan data dan menghitung nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan presentase ketuntasan. Untuk menghitung rata-rata menggunakan rumus berikut: X = ∑x n Keterangan: ∑x = jumlah seluruh skor x dalam sekumpulan data x = nilai rata-rata n = jumlah seluruh data 2. Lembar Observasi a. Lembar Aktifitas Siswa Penilaian hasil belajar observasi aktivitas siswa menggunakan rentang nilai dari 5 sampai dengan 1. Dengan demikian jika dalam penelitian ada 15 aspek yang harus diamati, maka skor maksimum adalah 75 dan skor minimumnya adalah 15. Dalam penelitian hasil observasi aktifitas siswa dibagi empat kategori berdasarkan presentase perolehan. Kategori tersebut adalah sebagai berikut: Kurang : 0 – 54 Cukup : 55 – 64 Baik : 65 – 84 Sangat Baik : 85 – 100 42 b. Lembar Aktifitas Guru Penilaian hasil observasi guru menggunakan rentang nilai dari 5 sampai dengan 1. Dengan demikian jika dalam penelitian ada 16 aspek yang harus diamati, maka skor maksimum adalah 80 dan skor minimumnya adalah 16. Dalam penilaian hasil observasi aktifitas huru dibagi empat kategori berdasarkan presentase perolehan adalah sebagai berikut: Kurang : 0 – 54 Cukup : 55 – 64 Baik : 65 – 84 Sangat Baik : 85 – 100 K. INDIKATOR KEBERHASILAN TINDAKAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan keberhasilan dengan melihat indikator sebagai berikut: 1. Tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. 2. Ketuntasan belajar kelas mencapai 100.

L. TINDAK LANJUT ATAS PENGEMBANGAN PERENCANAAN

PENELITIAN Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama dalam siklus I. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi serta analisis dan refleksi. Setelah ,melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, jika hasil yang diharapkan belum mencapai criteria keberhasilan yang ditentukan, maka akan ditindak lanjuti dalam siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya. Setelah melalui serangkaian tindakan pada siklus I dan siklus II, jika hasil yang diharapakan kurang dari criteria yang ditetapkan, maka penelitian ini ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan pada siklus III. 43

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS, DATA INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA OBJEK PENELITIAN

1. Sejarah Berdirinya MIS Irsyadul Khair

Madrasah Ibtidaiyah Irsyadul Khair ini didirikan oleh Pemda DKI Jakarta, dan menerima murid pertama kali pada tahun 1987, MIS Irsyadul Khair adalah sekolah berciri khas islam dengan status terakreditasi B dipimpin oleh Bapak Tasripin Rodjali,S.Pdi. Gedung permanen yang dimiliki madrasah ini berada dilantai dua, sementara lantai dasarnya digunakan untuk RA.

2. Visi dan Misi

a. Visi Madrasah Ibtidaiyah Irsyadul Khair ini mempuyai visi unggulan dalam prestasi yang dilandasi IMTAQ dan AKHLAKUL KARIMAH. b. Misi Madrasah Ibtidaiyah Irsyadul Khair mempunyai dua misi yaitu misi akademis dan misi non akademis. 1 Misi Akademis yaitu:  Mensukseskan wajib belajar 6 tahun.  Mengintegrasikan mata pelajaran dengan nilai-nilai imtaq  Mengimplementasikan nilai-nilai islam ke dalam kehidupan sehari-hari. 2 Non Akademis yaitu:  Menumbuh kembangkan semangat belajar melalui kegiatan ekstrakulikuler.  Meningkatkan gemar membaca.  Meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan penyuluhan.  Meningkatkan partisipasi orangtua dan masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan.  Melaksanakan tata Usaha dan Tata Rumah Tangga madrasah. 43

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL AND TEACHING LEARNING ( CTL ) DI KELAS V SD N 038093 SIBAGINDAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 23

PENGGUNAAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Sederhana Pada Siswa Kelas III Semeste

0 1 11