18
terhadap pelajaran, akan terus terdorong untuk tekun dan rajin dalam belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima terhadap pelajaran, mereka
hanya tergerak untuk belajar dengan keterpaksaan tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada dorongan.
1. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
Menurut Z.F kawareh “bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar antara lain: penguasaan pelajaran, konsern anak sendiri, situasi dan kondisi
belajar kurang menyenangkan”
15
. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar juga dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
diri siswa. Dibawah ini akan diuraikan faktor-faktor tersebut: a.
Faktor- faktor internal seperti: 1
Faktor biologi 2
Faktor kesehatan jasmani dan rohani 3
Cacat tubuh 4
Faktor psikologis seperti: perhatian, kesiapan, bakat. b.
Faktor-faktor eksternal seperti: 1
Faktor keluarga 2
Suasana rumah 3
Keadaan ekonomi keluarga
C. MODEL PEMBELAJARAN CTL Contextual Teaching Learning
1. Pengertian Model Pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning
Pembelajaran selama ini diselenggarakan di sekolah-sekolah banyak didominasi oleh pandangan yang menganggap pengetahuan itu sebagai perangkat
fakta-fakta yang harus dihafal. Guru sebagai sumber utama bahkan bisa dikatakan satu-satunya sumber, sehingga ceramah sebagai strategi utama dalam
pembelajaran. Padahal pengetahuan bukan seperangkat fakta yang harus dihafal tetapi suatu yang harus dikonstruksikan sendiri oleh siswa.
15
Z.F Kawareh, Pengembangan Minat Belajar, Jakarta: Bina karya,1995,h.2
19
Oleh karena
itu dibutuhkan
model pembelajaran
yang dapat
memberdayakan pembelajar, tidak memaksanya menghafal fakta-fakta, dan dapat mendorongnya untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri, serta
memberikan pelayanan kepada siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Model yang tepat untuk pembelajaran PKn adalah CTL Contextual
Teaching Learning., model ini menggabungkan semua best practice, prakte- praktek terbaik dari model yang ada. Disamping itu banyak pendekatan yang
dilibatkan untuk merumuskan prinsip-prinsipnya. Dengan kata lain CTL Contextual Teaching Learning adalal sinergi berbagai pendekatan dan disiplin
ilmu. CTL Contextual Teaching Learning disebut juga pendekatan kontekstual
karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi sehahri-hari siswa, sehingga dapat mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota masyarakat. Disamping itu
siswa dapat belajar melalui mengalami bukan menghafal, karena pengetahuan bukan suatu perangkat fakta dan konsep yang siap diterima, akan tetap sesuatu
yang harus dikonstruksi oleh siswa.
2. Komponen-komponen CTL Contextual Teaching Learning
Ada tujuh komponen yang menandai pelaksanaan dalam proses pembelajaran model CTL Contextual Teaching Learning yaitu:
a. Konstruktivisme, konsep ini menuntun siwa untuk menyusun dan membangun
makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pembelajaran dikemas
menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
b. Tanya Jawab Quetioning, dalam konsep ini kegiatan Tanya jawab yang
dilakukan dengan baik oleh guru maupun siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan
mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan pertamyaan siswa merupakan