9
keterampilan sikap, kecakapan, pengetahuan, pengalaman, apresiasi dan sebagainya”
6
. Dari pengertian diatas secara komprehensif ada beberapa prinsip belajar
sebagai ciri dari perbuatan belajar yaitu: a
Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku. b
Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku. c
Belajar merupakan suatu proses. d
Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan dicapai. e
Belajar merupakan bentuk pengalaman. Menurut Gage and Berliner belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku yang muncul karena pengalaman, sedangkan Holgard menegaskan bahwa “belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relative permanen
y ang terjadi karena pengalaman”
7
.
a. Unsur-Unsur Belajar
Cronbach mengemukakan adanya tujuh unsure utama dalam proses belajar, yaitu:
1 Tujuan, belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan itu muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. 2
Kesiapan untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis. Kesiapan
yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.
3 Situasi kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar.
4 Interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi
belajar, makna dari hubunga tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
6
Amin Budiman dan Hj. Setiawati, Bimbingan Konseling, Jakarta: Dirjen Pendidikan Departemen agama RI,2009, cet.I, h. 105
7
Ibid
10
5 Respons berpegang kepada hasil dari interprestasi apakah individu mungkin
atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respons.
6 Konsekuensi setiap usaha akan membawa hasil, akibat konsekuensi entah itu
keberhasilan atau kegagalan, demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa.
7 Reaksi terhadap kegagalan selain keberhasilan, kemungkinan lain yang
diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan
8
.
b. Belajar, Refleksi dan Instink
1. Belajar Proses belajar ditandai oleh adanya perubahan pada perilaku individu, tetapi
tidak semua perubahan pada perilaku individu terjadi karena belajar. 2. Refleksi
Perilaku atau kemampuan tertentu dikuasai oleh individu karena refleksi untuk menghindarkan diri dari bahaya atau gangguan-gangguan tertentu, individu
melakukan gerakan-gerakan reflek, seperti: mengedipkan mata, menarik tangan dari sengatan api, meloncat jika akan jatuh, dan lain-lain. Gerakan ini
merupakan kecakapan yang dimiliki individu tanpa dipelajari. Suatu pertahanan diri yang sifatnya otomatis.
3. Instink Instink merupakan suatu kecakapan atau perilaku yang diperoleh tanpa
dipelajari tetapi muncul karena perkembangan. Misalnya kecakapan mngisap air susu pada bayi, menyayangi anak pada orangtua, menyayangi jenis
kelamin lain pada remaja, dan lain-lain.
c. Belajar coba-coba kebiasaan dan pemecahan masalah
Salah satu bentuk usaha belajar yang sederhana dan tanpa pemikiran adalah belajar melalui mencoba
8
Ibid.h.157
11
d. Tipe- tipe Belajar
Dalam buku The Condition 0f Learning 1970 Gagne mengemukakan 8 tipe belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang paling sederhana sampai
dengan yang paling kompleks yaitu: 1
Belajar tanda-tanda atau signal learning. Belajar tanda merupakan tahap belajar yang paling sederhana, setahap
lebih tinggi dari perbuatan refleks. Individu belajar mengenal dan member respon kepada tanda-tanda seperti: melirik kepada orang lewat,
memalingkan muka dari cahaya yang dating, memusatkan perhatian kepada suara yang dating, memusatkan perhatian kepada bau makanan dan
sebagainya. 2
Belajar perangsang jawaban atau stimulus respon learning. Setahap lebih tinggi dari belajar tanda-tanda. Belajar ini merupakan upaya
untuk membentuk hubungan antara perangsang dengan jawaban. 3
Rantai perbuatan atau chaining. Individu belajar melakukan suatu rentetan kegiatan yang membentuk satu
kesatuan, mandi merupakan suatu rantai kegiatan dari mulai membuka baju sampai mengeringkan dengan handuk dan berpakaian kembali.
4 Hubungan verbal atau verbal association.
Kalau dalam rantai kegiatan, hubungan itu berbentuk perilaku maka dalam hubungan verbal ini berbentuk hubungan bahasa. Yang paling sederhana
dari hubungan verbal ini adalah hubungan antara benda dengan namanya, hubungan antara subjek dengan sifatnya. Yang lebih tinggi adalah
hubungan antara konsep dengan konsep, konsep dengan perilaku atau nilai dan sebagainya.
5 Belajar membedakan atau discrimination learning.
Individu belajar melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang lainnya. Atas dasar persamaan dan perbedaan itu individu
bias mengadakan pengelompokan. Membedakan disini bukan hanya obyek-obyek konkrit tetapi juga hal-hal yang bersifat abstrak.