Risiko Strategik dan Kebijakan Risiko Finansial

1 62 62

c. Risiko Operasional

Adalah potensi penyimpangan terhadap sasaran operasional Perusahaan yang disebabkan kegagalan suatu sistem, proses, SDM, alat dan peralatan, teknologi, hukum, komersial, teknis, keberpihakan, atau faktor lain dalam pemenuhan kegiatan operasional.

d. Risiko Reputasi

Adalah potensi penyimpangan terhadap citra Perusahaan brand image yang disebabkan oleh salah satu atau komposit kategori risiko yang lain. Pendekatan diatas dapat memastikan risiko disesuaikan dengan tingkat risiko yang dapat diterima oleh Perusahaan. Pengelolaan risiko yang terintegrasi memberikan kemampuan bagi Perusahaan untuk menyiapkan dan menekan dampak dari kejadian tak terduga, serta menajamkan daya saing yang dimiliki perusahaan. Kebijakan Perusahaan dalam menerapkan manajemen risiko, sekurang-kurangnya harus: a. Memperhatikan keselarasan antara strategi, proses, SDM, keuangan, teknologi, lingkungan, dan pengetahuanpemahaman dengan tujuan Perusahaan. b. Meningkatkan komitmen, tanggung jawab, kesadaran dan partisipasi dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Pegawai. c. Menetapkan kebijakan yang dapat mendukung keberhasilan penerapan manajemen risiko, termasuk sistem dan prosedur standar yang disepakati antara Dewan Komisaris dan Direksi. d. Menyiapkan SDM yang diperlukan, termasuk risk assessor yang kompeten. e. Mengembangkan metodologi yang dapat mengukur risiko secara tepat terukur dan terprediksi. f. Menerapkan sistem monitoring pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan serta menindaklanjuti feed back dari stakeholders. 1 B A B I PEN D A H U L U A N B A B I I Pe ri n s ip G C G B A B I II O R G A N PER U SA H A A N B A B I V K EB IJ A K A N PO K O K PER U SA H A A N B A B V I PEN G EL O L A A N H U B U N G A N D EN G A N ST A K EH O L D ER S B A B V II IMPL EMEN T A SI PED O MA N B A B V II I PEN U T U P B A B V PEN G EL O L A A N A N A K PER U SA H A A N 63 63 g. Mendorong partisipasi aktif dari seluruh jajaran Perusahaan yang memungkinkan adanya partisipasi risiko yang terbaik sesuai yang telah disepakati untuk mencapai tujuan bisnis. h. Mengungkapkan risiko-risiko yang secara signifikan dapat mempengaruhi nilai Perusahaan secara transparan kepada pihak- pihak yang berkepentingan.

6. Ketenagakerjaan

PT SUCOFINDO PERSERO dalam membina hubungan dengan Pegawai selalu berdasarkan pada asas saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan berkomitmen menempatkan Perjanjian Kerja Bersama sebagai landasan hak dan kewajiban Perusahaan dan Pegawai yang harus dipatuhi secara konsisten dan konsekuen. Kebijakan dan prosedur manajemen sumber daya manusia, seperti prosedur promosi, demosi, mutasi, pendidikan dan pelatihan, jaminan sosial, kesehatan maupun reward and punishment dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama dan mengacu Undang-Undang Ketenagakerjaan. Perusahaan senantiasa menerapkan kebijakan dan prosedur manajemen sumber daya manusia secara konsisten. Penerapan sistem manajemen sumber daya manusia ini berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, wajaradil, bebas dan tanpa membeda- bedakan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama dan asal kelahiran serta hal-hal yang tidak terkait dengan kinerja pegawai. Kebijakan Dalam Melaksanakan Prinsip Ketenagakerjaan a. Menetapkan dan melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Manusia mulai dari rekrutmen, seleksi, pendidikan dan pelatihan, kompensasi dan kesejahteraan, reward and punishment sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk melakukan evaluasi secara berkala. b. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan bisnis Perusahaan.