Benturan Kepentingan dan Perlakuan Istimewa

1 B A B I PEN D A H U L U A N B A B I I Pe ri n s ip G C G B A B I II O R G A N PER U SA H A A N B A B I V K EB IJ A K A N PO K O K PER U SA H A A N B A B V I PEN G EL O L A A N H U B U N G A N D EN G A N ST A K EH O L D ER S B A B V II IMPL EMEN T A SI PED O MA N B A B V II I PEN U T U P B A B V PEN G EL O L A A N A N A K PER U SA H A A N 65 65 1 Memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi, orang lain, atau pihak lain yang merugikan Perusahaan. 2 Menggunakan informasi penting dan rahasia bagi kepentingan pribadi, orang lain atau pihak lain yang merugikan kepentingan Perusahaan. 3 Melakukan bisnis yang berkaitan dengan perusahaan pesaing maupun penyedia barangjasa. 4 Memberikan, menawarkan danatau menjual barang, uang dari Perusahaan kepada keluarga danatau kerabatnya. 5 Melakukan usaha diluar Perusahaan atau bekerja secara penuh ataupun paruh waktu pada perusahaan lain, pesaing, entitas bisnis lain yang memiliki bisnis yang sama dengan Perusahaan. c. Insan SUCOFINDO beserta keluarga danatau kerabatnya menghindari benturan kepentingan dan perlakuan istimewa dengan tidak: 1 Memperbolehkan secara langsung atau tidak langsung menjual barang atau jasa pada Perusahaan bila Insan SUCOFINDO mempunyai wewenang atau terlibat dalam proses pembelian, pembayaran maupun pemakaian. 2 Memperbolehkan menerima uang honor, pinjaman atau pembayaran dalam bentuk apapun dari pihak yang memiliki hubungan langsung dengan jabatan pekerjaannya. d. Mengizinkan Insan SUCOFINDO untuk melakukan pekerjaan rangkap di luar Perusahaan untuk jabatanpekerjaan: 1 Sosial kemasyarakatan. 2 Pekerjaan yang ditugaskan oleh PT SUCOFINDO PERSERO sejauh tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan dan peraturan perusahaan yang berlaku. e. Insan SUCOFINDO yang akan menduduki jabatan di pemerintahan atau partai politik danatau jabatanpekerjaan lainnya diluar PT SUCOFINDO PERSERO harus mendapatkan izin tertulis dari Perusahaan dengan sepengetahuan Dewan Komisaris setelah diangkat dalam jabatan tersebut dan dianggap mengundurkan diri dari Perusahaan atas kemauan sendiri. 1 66

8. Tata Kelola Teknologi Informasi IT Governance

Pengelolaan Teknologi Informasi IT di Perusahaan dtujukan sebagai dasar aplikasi yang mampu mewujudkan komunikasi dan informasi yang menunjang kebutuhan bisnis Perusahaan. Kehandalan teknologi informasi dapat menyediakan jasa dan layanan yang mampu bersaing dimasa yang akan datang. Penerapan tata kelola teknologi informasi ini dikembangkan dengan sumber daya yang dimiliki Perusahaan yang memiliki kompetensi di bidangnya. Kebijakan dalam Melaksanakan Tata Kelola Teknologi Informasi: a. Menyediakan dan mengembangkan TI yang menjamin sistem komunikasi dan informasi dalam lingkungan Perusahaan maupun pihak lain di luar Perusahaan yang efektif, efisien dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Menyusun Master Plan TI untuk periode 3 tiga sampai dengan 5 lima tahun yang diselaraskan dengan RJPP dan mendukung strategi dan tujuan Perusahaan dan penjabaran lebih lanjut dari Master Plan tersebut. c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan TI untuk mengetahui keberhasilan pencapaian pelaksanaan, hasil dan tujuan TI yang direncanakan termasuk melakukan audit secara berkala. d. Menyesuaikan TI untuk mengantisipasi perubahan bisnis dan perkembangan teknologi informasi sesuai kebutuhan Perusahaan.

9. Hukum

Perusahaan melakukan proses hukum untuk menjamin legalitas, kepatuhan bisnis Perusahaan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku dan untuk menjamin kelangsungan usaha Perusahaan. Acuan hukum yang digunakan oleh Perusahaan adalah peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah maupun regulator lainnya baik yang berlaku di wilayah hukum Republik Indonesia maupun Internasional. 1 B A B I PEN D A H U L U A N B A B I I Pe ri n s ip G C G B A B I II O R G A N PER U SA H A A N B A B I V K EB IJ A K A N PO K O K PER U SA H A A N B A B V I PEN G EL O L A A N H U B U N G A N D EN G A N ST A K EH O L D ER S B A B V II IMPL EMEN T A SI PED O MA N B A B V II I PEN U T U P B A B V PEN G EL O L A A N A N A K PER U SA H A A N 67 Kebijakan dalam proses hukum perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Dokumentasi secara aman dan pelaporan secara transparan dengan tetap menjaga aspek kerahasiaan sehingga keputusan yang diambil dapat dijustifikasi. b. Pertanggungjawaban secara jelas bagi seluruh Pegawai yang memiliki tugas terkait dengan proses hukum Perusahaan sesuai dengan garis kewenangannya. c. Seluruh Pegawai yang terlibat dalam proses hukum Perusahaan harus bebas dari segala benturan kepentingan dan tetap mengutamakan kepentingan Perusahaan. d. Pemberian layanan yang dapat memenuhi kebutuhan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan pemangku kepentingan Perusahaan secara adil. e. Proses hukum yang dilakukan oleh Perusahaan sejalan dengan pelaksanaan strategi Perusahaan yang harus menjamin bahwa seluruh risiko hukum legal risk ada dalam kendali Direksi. f. Pengaturan secara jelas adanya nasehat hukum kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai dalam rangka kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta memberikan rekomendasi atas tindakan-tindakan hukum yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya masing-masing. g. Perhitungan yang jelas seluruh implikasi hukum dari adanya kontrakperjanjian dengan pihak lain dalam koridor pengelolaan risiko hukum legal risk tolerance dan sepengetahuan Dewan Komisaris dan Direksi atas implikasi hukum sesuai kewenangan masing-masing yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. h. Apabila ada panggilan pengadilan dan lembaga penegak hukum lainnya, baik sebagai saksi atau untuk memberikan keterangan- keterangan dalam suatu perkara yang berkaitan dengan Perusahaan, telah terkoordinasi dengan baik. i. Penggunaan konsultan hukumpengacaranotaris untuk mengurus proses hukum, perjanjian dan legalitas Perusahaan maupun unit bisnis telah dikoordinasikan dan mempertimbangkan aspek biaya dan manfaat cost and benefit bagi Perusahaan.