| 23 3.2.4.2. Sistem Pengelolaan Air Limbah

Bab III | 24 Alternatif sistem septic tank yang akan diterapkan adalah : a. Sistem septic tank individual, yaitu pengelolaan air limbah dengan penggunaan septic tank pada rumah tipe besar di mana lahan yang tersedia cukup luas untuk pembangunan septic tank dan bidang rembesannya. b. Sistem septic tank komunal, yaitu pengelolaan air limbah dengan penggunaan 1 septik tank untuk beberapa rumah 6 – 10 rumah perumahan pedesaan dimensi septic tank disesuaikan dengan jumlah kelompok pemakai. Kemudian, untuk mengatasi limbah perkotaan non domestik, Pemerintah Kota Banda Aceh mempunyai sebuah Instalasi pengolahan Lumpur Tinja IPLT yang dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banda Aceh, IPLT tersebut berlokasi di Gampong Jawa lihat Gambar. 3.8.. Pada saat terjadi tsunami IPLT tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah, dan telah diberikan bantuan dari pihak donor untuk merehabilitasi kembali. . Gambar. 3.8. IPLT DI GAMPONG JAWA YANG DIREHABILITASI PADA DESEMBER 2005 Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bab III | 25 3.2.4.3. Sistem Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah sebagian besar direncanakan merupakan kawasan permukiman mengacu pada Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman SNI 19-3242-1994, Tata Cara Teknik Pengelolaan Sampah Perkotaan SNI 19-2454-2002 terutama mengenai persyaratan hukum dan persyaratan teknis operasionalnya. Lokasi Tempat Pembuangan Akhir TPA Kota Banda Aceh sebagai tempat proses pengelolaan dan pembuangan akhir sampah terletak di Desa Gampong Jawa yang berjarak 3 km dari pusat kota. Hingga saat ini landfill Gampong Jawa telah memiliki lahan seluas 21 ha, yang telah difungsikan sebagai landfill seluas 12 ha, dan yang belum difungsikan seluas 9 ha. Gambar. 3.9. DENAH LOKASI PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DAN IPLT GAMPONG JAWA SERTA RENCANA TPA DAN IPLT Timbulan sampah yang akan dihasilkan di Kota Banda Aceh berasal dari kawasan perumahan domestik, industri, kawasan komersial, wisata dan