| 17 Pusat Utama BWK Pusat Kota dengan skala pelayanan kota
Bab I | 18
Sub Pusat BWK yakni kawasan Ulee Lheue sebagai kawasan pelabuhan dan permukiman serta Lampulo sebagai pusat kegiatan
perikanan serta kawasan lain sampai dengan jarak 3 Km dari garis pantai merupakan kawasan yang paling parah terkena bencana
tsunami, sehingga fungsi pelayanan belum berjalan secara optimal. Sedangkan pusat-pusat pelayanan kota skala Sub BWK yakni
Jelingke, Ulee Pata, Kopelma yang berada pada jarak 3,5 - 5 Km dari garis pantai juga mengalami dampak dari tsunami namun tidak parah
yakni terkena limpasangenangan air, sampai saat ini sudah pulih walaupun belum berfungsi seperti keadaan sebelum bencana.
Pusat-pusat pelayanan di bagian selatan kota yang tidak terkena bencana tsunami saat ini menunjukkan kecenderungan peningkatan
intensitas kegiatan terutama di kawasan Ulee Kareng, Neusu dan Keutapang. Kawasan Neusu sekitar Jl. Sultan Alaidin Johansyah, Jl.
Sultan Malikul Saleh, dan Jl. Hasan Saleh yang secara fungsionalstruktural ditetapkan sebagai bagian dari BWK Pusat Kota,
namun secara geografis letaknya agak terpisah dengan kawasan perdagangan pusat kota, kondisi pasca bencana saat ini mengalami
peningkatan intensitas kegiatan perdagangan dan jasa. Peningkatan kegiatan di kawasan Neusu ini berkaitan erat dengan menurunnya
fungsi pelayanan di kawasan pusat kota Pasar Aceh dan Peunayong. Peningkatan kegiatan perdaganganjasa di kawasan Neusu ini ditandai
dengan banyaknya pembangunan ruko baru serta meningkatnya arus lalu-lintas di sekitar kawasan. Sedangkan peningkatan kegiatan di
sekitar Keutapang pasca tsunami lebih mengarah pada kegiatan pasar tradisional komoditi hasil pertaniansayur mayur dengan skala
pelayanan bagian selatan kota. Kawasan Keutapang memiliki akses yang baik karena dilintasi jalan arteri primer yang dilalui oleh lalu-lintas
darike Meulaboh, Lambaro dan Bandar udara Iskandar Muda lihat
Gambar. 1.7.
Sementara Lueng Bata yang ditetapkan sebagai Pusat Sub BWK Timur memiliki intensitas kegiatan yang relatif tinggi pasca bencana
tsunami. Namun demikian perkembangannya dimasa datang
Bab I | 19
diperkirakan akan lebih meningkat lagi karena didukung oleh adanya pembangunan jalan baru arah utara-selatan dari mulai Simpang
Surabaya sampai jalan elak Jl. Soekarno-Hatta yang saat ini dalam tahap penyelesaian.
Gambar. 1.7. STRUKTUR RUANG PASCA TSUNAMI
Dari kecenderungan perkembangan kegiatan kota sebagaimana diuraikan di atas, telah terjadi pergeseran peran pusat-pusat pelayanan
kota ke arah selatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kawasan selatan Kota Banda Aceh Kawasan Prioritas memiliki daya tarik yang
kuat bagi pengembangan kota di masa datang karena kawasan ini mempunyai
”keunggulan” dibanding kawasan lainnya, antara lain : 1. Kawasan ini terbebas dari bencana tsunami, sehingga secara
psikologis masyarakat yang menghuni kawasan ini merasa lebih aman.
2. Masih tersedianya lahan yang cukup bagi pengembangan permukiman dan fasilitas umum kota.
3. Tersedianya akses yang cukup baik yakni dengan keberadaan jalan arteri primer Jl. Soekarno-Hatta dan jalan tembus baru dari
Simpang Surabaya ke Jl. Soekarno-Hatta.
PUSAT KOTA
Ulee Kareng
Sp. Jambo
Tape
Sp. Suraba
ya
Lam baro
Darus salam
Neusu
Keu tapang