| 13 Gambar. 3.5. Laporan RTRW rtrw

Bab III | 14 Gambar. 3.6. ILUSTRASI JALAN DI ATAS TANGGUL LAUT DI KOTA BANDA ACEH Sumber: Hasil Rencana Untuk dimensi masing-masing lapisan primary, secondary dan core layer dari tanggul laut breakwater disesuaikan dengan tinggi gelombang rencana. Badan jalan diletakkan di atas lapisan primer dengan diberi lapisan antara berupa geotekstile dan kemudian di atasnya diurug dengan lapisan pondasi jalan sub base dan base course dan selanjutnya lapisan permukaan berupa aspal hotmix AC MS 800-1000 kg

3.2.1.2. Sistem Transportasi Intermoda

Rencana pengembangan sistem transportasi intermoda Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan transportasi Kota Banda Aceh untuk 20 tahun yang akan datang lebih mengutamakan pelayanan dengan angkutan umum massal yang dikombinasikan dengan penggunaan angkutan pribadi, dan dilengkapi dengan sistem pedestrian sebagai kepanjangan dari pelayanan angkutan umum berjadwal dan memiliki rute tetap ke pusat- pusat bangkitan pergerakan seperti perumahan, pertokoan perdagangan, perkantoran dan tempat wisatarekreasi, sebagai bagian Grav el Dasar Laut 300-1000 1-6 ton Cubes 17.5 t p=2800 1:1.5 1:1.5 1:1.5 1:1.5 Laut Darat ROW=4-6 H=2-3 + 0.00 m Bab III | 15 dari pergerakan non-motoris di kota Banda Aceh. Untuk pengembangan angkutan penumpang umum ini akan dipersiapkan beberapa terminal yaitu terminal tipe A di BatohLamdom dan beberapa sub terminal di daerah pinggiran kota seperti Ulee Lheue, Ulee Kareng, Keutapang, Darussalam dan Lambaro. 2. Untuk angkutan barang akan disediakan terminal angkutan barang secara khusus untuk perpindahan angkutan barang regional ke lokal dan sebaliknya. Angkutan barang regional antar kotakabupaten provinsi menggunakan truk 2 as atau lebih dengan daya angkut antara 6 sampai 18 ton. Sedangkan untuk angkutan barang lokal dalam kota akan digunakan pick upbox mobil hantaran dan maksimal truk 1 as dengan daya angkut antara 750 Kg sampai maksimum 6 ton. Terminal angkutan barang ini akan ditempatkan di Gampong Santan, Kecamatan Ingin Jaya di Kabupaten Aceh Besar.

3.2.1.3. Sistem Perangkutan Sungai

Hasil studi revitalisasi Sungai Krueng Aceh memberi indikasi untuk memanfaatkan Krueng Aceh untuk transportasi umum, transportasi barang dan transportasi wisata. Pemerintah Kota Banda Aceh telah membangun dermaga-dermaga sungai yang berfungsi sebagai dermaga utama dan dermaga singgah dibeberapa tempat pada Krueng Aceh namun penggunaan dermaga masih dititikberatkan untuk tujuan pengembangan wisata kota. Rute angkutan sungai dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel. 3.2. RENCANA RUTE ANGKUTAN SUNGAI KRUENG ACEH No. RUTE ANGKUTAN SUNGAI WISATA TERMINAL DERMAGA HALTE 1 Peunayong-Kampung Mulia-TPI- Gampong Jawa Peunayong Gampong Jawa Kampung Mulia TPI 2 Peunayong-Pante Pirak-Beurawe- Panterik-Pagar Air Peunayong Beurawe Pante Pirak Panterik Pagar Air Sumber : Studi Revitalisasi Sungai Krueng Aceh BRR NAD-Nias Tahun 2007.