| 12 4.2.3. KAWASAN PERKANTORAN Laporan RTRW rtrw

Bab IV | 13 masyarakat di Kota Banda Aceh maupun turis domestik dan turis asing. Sesuai dengan potensi wisata di Kota Banda Aceh, kegiatan wisata yang akan dikembangkan meliputi wisata alam, wisata budaya, wisata religius, wisata kuliner, wisata belanja dan wisata konvensi. Khusus untuk pengembangan wisata kuliner, belanja dan konvensi direncanakan terintegrasi dengan kawasan perdagangan dan jasa komersial. Pengembangan kawasan pariwisata di Kota Banda Aceh direncanakan sebagai berikut : a. Pengembangan kawasan pariwisata alam diarahkan pada kawasan pantai mulai dari Pasi Lamthung, Kuala Cakra dan Arusan serta Pantai Cermin Ulee Lheue di Kecamatan Meuraxa, Deah Raya, Lamnyong dan Krueng Aceh sampai Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala. Kawasan ini juga didukung oleh hutan mangrove dan hutan Kota. Selain itu juga dikembangkan Kawasan wisata dan ruang publik di bekas normalisasi Krueng Aceh Pante Riek dan Lambhuk dan Ulee Lheu. b. Pengembangan kawasan pariwisata budaya diarahkan di kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Komplek Museum Aceh, Gunongan, Taman Putroe Phang, Pinto Khop, Pendopo, Kerkhoff, Makam Syiah Kuala, Makam Sultan Iskandar Muda, dan Makam Kandang XII, Taman Ratu Safiatuddin Pekan kebudayaan Aceh di Bandar Baru. Pengembangan Pusat Kebudayaan Aceh PKA ditujukan untuk kegiatan miniatur Aceh, pameran pembangunan, pasar seni, ruang terbuka hijau, kawasan wisata budaya dan kawasan resapan air c. Khusus untuk pengembagan kawasan wisata tsunami tsunami herritage diarahkan di kawasan Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa dan Punge Blang Cut Kecamatan Jaya Baru, museum tsunami, kapal di atas rumah, kuburan masal. Sampai dengan akhir tahun perencanaan, kebutuhan luas lahan untuk pengembangan kawasan pariwisata adalah 103,00 Ha. Bab IV | 14 4.2.5. KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN Pengembangan kawasan perikanan di Kota Banda Aceh memiliki tujuan ekologis dan ekonomis. Tujuan ekologis pengembangan kawasan perikanan adalah untuk menjaga keseimbangan ekologi kawasan peisisir. Sedangkan tujuan ekonomis daripada pengembangan kawasan perikanan adalah untuk menyediakan ruang bagi pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasiskan perikanan. Selain itu pengembangan kawasan perikanan ini juga merupakan upaya pengembangan ruang kota dengan tetap memperhatikan ancaman bencana khususnya bencana gelombang pasang dan tsunami. Pengembangan kawasan perikanan akan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung dengan tatap memperhatikan daya dukung ruang di kawasan pesisir. Sampai dengan akhir tahun perencanaan,kebutuhan luas lahan untuk pengembangan kawasan perikanan adalah 120,19 Ha.

4.2.6. KAWASAN PUSAT OLAHRAGA

Tujuan pengembangan kawasan pusat olah raga di Kota Banda Aceh adalah menyediakan ruang untuk kegiatan olahraga rekreasi. Selain itu kawasan ini dipersiapkan selain untuk pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga, juga untuk penyelenggaraan even olahraga tingkat nasional dan regional. Penataan kawasan ini, juga diharapkan dapat mengadopsi konsep-konsep kawasan olahraga terpadu, dimana, area di luar stadion venue dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan olahraga masyarakat Kota Banda Aceh. Sport centre diarahkan dengan konsep yang didominasi oleh ruang terbuka. Kawasan olah raga di Kota Banda Aceh dikembangkan di kawasan Lhong Raya.

4.2.7. KAWASAN PELAYANAN UMUM

Kawasan pelayanan umum dikembangkan dengan tujuan untuk menyediakan ruang ruang yang berfungsi untuk menampung fasilitas pelayanan umum dan