| 14 Gambar. 3.6. Laporan RTRW rtrw

Bab III | 15 dari pergerakan non-motoris di kota Banda Aceh. Untuk pengembangan angkutan penumpang umum ini akan dipersiapkan beberapa terminal yaitu terminal tipe A di BatohLamdom dan beberapa sub terminal di daerah pinggiran kota seperti Ulee Lheue, Ulee Kareng, Keutapang, Darussalam dan Lambaro. 2. Untuk angkutan barang akan disediakan terminal angkutan barang secara khusus untuk perpindahan angkutan barang regional ke lokal dan sebaliknya. Angkutan barang regional antar kotakabupaten provinsi menggunakan truk 2 as atau lebih dengan daya angkut antara 6 sampai 18 ton. Sedangkan untuk angkutan barang lokal dalam kota akan digunakan pick upbox mobil hantaran dan maksimal truk 1 as dengan daya angkut antara 750 Kg sampai maksimum 6 ton. Terminal angkutan barang ini akan ditempatkan di Gampong Santan, Kecamatan Ingin Jaya di Kabupaten Aceh Besar.

3.2.1.3. Sistem Perangkutan Sungai

Hasil studi revitalisasi Sungai Krueng Aceh memberi indikasi untuk memanfaatkan Krueng Aceh untuk transportasi umum, transportasi barang dan transportasi wisata. Pemerintah Kota Banda Aceh telah membangun dermaga-dermaga sungai yang berfungsi sebagai dermaga utama dan dermaga singgah dibeberapa tempat pada Krueng Aceh namun penggunaan dermaga masih dititikberatkan untuk tujuan pengembangan wisata kota. Rute angkutan sungai dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel. 3.2. RENCANA RUTE ANGKUTAN SUNGAI KRUENG ACEH No. RUTE ANGKUTAN SUNGAI WISATA TERMINAL DERMAGA HALTE 1 Peunayong-Kampung Mulia-TPI- Gampong Jawa Peunayong Gampong Jawa Kampung Mulia TPI 2 Peunayong-Pante Pirak-Beurawe- Panterik-Pagar Air Peunayong Beurawe Pante Pirak Panterik Pagar Air Sumber : Studi Revitalisasi Sungai Krueng Aceh BRR NAD-Nias Tahun 2007. Bab III | 16 3.2.1.4. Sistem Perangkutan Laut Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Provinsi NAD 2007, dan Daftar Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Transportasi BRR-NAD serta data perkiraan jumlah penduduk Kota Banda Aceh, maka dengan menggunakan model regresi berganda dapat disusun perkiraan penumpang sampai tahun 2027 untuk moda laut sebagaimana ditunjukkan pada Tabel. 3.3. Tabel. 3.3. PERKIRAAN PERGERAKAN PENUMPANG PER-TAHUN DI PELABUHAN PENYEBERANGAN ULEE LHEUE DAN PELABUHAN LAUT MALAHAYATI Tahun Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Pelabuhan Laut Malahayati Penduduk orang Penumpang orang Moda trip Penumpang orang Moda trip 2005 48.177 303 239.272 43 192.194 2006 103.756 389 281.496 50 207.371 2007 163.728 435 323.720 58 224.233 2008 188.287 465 365.945 65 229.390 2012 260.236 547 416.768 74 249.459 2017 365.634 650 511.243 91 277.604 2022 483.282 777 615.620 109 309.019 2027 612.886 912 724.107 129 344.097 Sumber : Studi Pengembangan Transportasi Intermoda dan Sistem Pendestrian Kota Banda Aceh, BRR 2008  Klasifikasi Pelabuhan Pengembangan pelabuhan di pelabuhan lama kawasan Ulee Lheue adalah untuk pelabuhan skala internasional sebagai pelabuhan pengumpan primer dan berfungsi untuk pelabuhan umum melayani penumpang antar pulau, antar negara dan internasional juga menjadi gerbang untuk propinsi dan kabupaten atau kota di sekitarnya.  Fasilitas Utama dan Penunjang Fasilitas utama yang harus ada dari pelabuhan penumpang umum di antaranya adalah: alur pelayaran, kolam labuh, dermaga, gudang, terminal penumpang, terminal ro-ro dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran SBNP,