Bab III | 15
dari pergerakan non-motoris
di kota
Banda Aceh.
Untuk pengembangan angkutan penumpang umum ini akan dipersiapkan
beberapa terminal yaitu terminal tipe A di BatohLamdom dan beberapa sub terminal di daerah pinggiran kota seperti Ulee Lheue,
Ulee Kareng, Keutapang, Darussalam dan Lambaro. 2. Untuk angkutan barang akan disediakan terminal angkutan barang
secara khusus untuk perpindahan angkutan barang regional ke lokal dan sebaliknya. Angkutan barang regional antar kotakabupaten
provinsi menggunakan truk 2 as atau lebih dengan daya angkut antara 6 sampai 18 ton. Sedangkan untuk angkutan barang lokal dalam kota
akan digunakan pick upbox mobil hantaran dan maksimal truk 1 as dengan daya angkut antara 750 Kg sampai maksimum 6 ton. Terminal
angkutan barang ini akan ditempatkan di Gampong Santan, Kecamatan Ingin Jaya di Kabupaten Aceh Besar.
3.2.1.3. Sistem Perangkutan Sungai
Hasil studi revitalisasi Sungai Krueng Aceh memberi indikasi untuk memanfaatkan Krueng Aceh untuk transportasi umum, transportasi
barang dan transportasi wisata. Pemerintah Kota Banda Aceh telah membangun dermaga-dermaga sungai yang berfungsi sebagai dermaga
utama dan dermaga singgah dibeberapa tempat pada Krueng Aceh namun penggunaan dermaga masih dititikberatkan untuk tujuan
pengembangan wisata kota. Rute angkutan sungai dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 3.2. RENCANA RUTE ANGKUTAN SUNGAI KRUENG ACEH
No. RUTE ANGKUTAN SUNGAI
WISATA TERMINAL
DERMAGA HALTE
1 Peunayong-Kampung Mulia-TPI-
Gampong Jawa Peunayong
Gampong Jawa Kampung Mulia
TPI 2
Peunayong-Pante Pirak-Beurawe- Panterik-Pagar Air
Peunayong Beurawe
Pante Pirak Panterik
Pagar Air
Sumber : Studi Revitalisasi Sungai Krueng Aceh BRR NAD-Nias Tahun 2007.
Bab III | 16 3.2.1.4. Sistem Perangkutan Laut
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Provinsi NAD 2007, dan Daftar Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Transportasi
BRR-NAD serta data perkiraan jumlah penduduk Kota Banda Aceh, maka dengan menggunakan model regresi berganda dapat disusun perkiraan
penumpang sampai tahun 2027 untuk moda laut sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel. 3.3. Tabel. 3.3.
PERKIRAAN PERGERAKAN PENUMPANG PER-TAHUN DI PELABUHAN PENYEBERANGAN ULEE LHEUE DAN PELABUHAN
LAUT MALAHAYATI
Tahun Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue
Pelabuhan Laut Malahayati
Penduduk orang
Penumpang orang
Moda trip
Penumpang orang
Moda trip
2005
48.177 303
239.272 43
192.194
2006
103.756 389
281.496 50
207.371
2007
163.728 435
323.720 58
224.233
2008
188.287 465
365.945 65
229.390
2012
260.236 547
416.768 74
249.459
2017
365.634 650
511.243 91
277.604
2022
483.282 777
615.620 109
309.019
2027
612.886 912
724.107 129
344.097 Sumber : Studi Pengembangan Transportasi Intermoda dan Sistem Pendestrian Kota
Banda Aceh, BRR 2008
Klasifikasi Pelabuhan
Pengembangan pelabuhan di pelabuhan lama kawasan Ulee Lheue adalah untuk pelabuhan skala internasional sebagai pelabuhan
pengumpan primer dan berfungsi untuk pelabuhan umum melayani penumpang antar pulau, antar negara dan internasional juga menjadi
gerbang untuk propinsi dan kabupaten atau kota di sekitarnya.
Fasilitas Utama dan Penunjang
Fasilitas utama yang harus ada dari pelabuhan penumpang umum di antaranya adalah: alur pelayaran, kolam labuh, dermaga, gudang,
terminal penumpang, terminal ro-ro dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran SBNP,