KAWASAN PERUMAHAN RENCANA KAWASAN BUDIDAYA

Bab IV | 8 mengakomodasi bermacam tipe rumah tinggal dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat di Kota Banda Aceh, serta merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkungan-lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang. Pengembangan kawasan perumahan direncanakan tersebar di seluruh wilayah kota. Dalam kaitannya dengan pendistribusian penduduk serta pengembangan karakter ruang kota serta pertimbangan pertimbangan daya dukung dan daya tampung ruang, maka kawasan perumahan di Kota Banda Aceh diklasifikasikan menjadi 3 tiga, yaitu kawasan perumahan dengan tingkat kepadatan tinggi, kawasan perumahan dengan tingkat kepadatan sedang dan kawasan perumahan dengan tingkat kepadatan rendah. a. Kawasan perumahan kepadatan tinggi diarahkan di sekitar pusat pelayanan Kampung BaruPeunayong, Keudah, Lampaseh Kota, Merduati, Peuniti, Sukaramai, Sukadamai, Neusu Jaya, Seutui, Lamteumen, Kuta Alam, Keuramat, Laksana dan Mulia. b. Kawasan perumahan kepadatan sedang diarahkan pada kawasan bagian tengah, timur dan selatan, yaitu diarahkan tersebar di Kecamatan Jaya Baru, Banda Raya, Baiturrahman, Lueng Bata, Ulee Kareng dan Syiah Kuala. c. Kawasan Perumahan kepadatan rendah diarahkan di kawasan pantai sebelah utara kota yang terkena tsunami, yaitu tersebar di Gampong Ulee Pata, Gampong Blang, Cot Lamkuwueh, Asoe Nanggroe, Lamjabat, Lamjame, Lampoh Daya, Ulee Lheue, Lambung, Deah Geulumpang, Deah Baro, Alue Deah Teungoh, Gampong Baro, Blang Oi, Lampaseh Aceh, Pelanggahan, Gampong Jawa, Gampong Pande, Lamdingin, Tibang, Deah Raya, dan Alue Naga. Dalam kaitannya dengan pengembangan karakteristik yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat khsusunya masyarakat nelayan, maka di Kota Banda Aceh dikembangkan perumahan nelayan dengan tingkat kepadatan rendah sampai sedang. Bab IV | 9 Perumahan nelayan adalah perumahan yang dibangun dengan ketentuan atau persyaratan teknis bangunankonstruksi tahan gempa, sehingga perumahan yang dibangun tahan terhadap bencana seperti gempa dan tsunami. Perumahan ini juga ditata dengan baik dengan dilengkapi dengan jalur-jalur penyelamatan dari bencana. Perumahan nelayan dibatasi pertumbuhannya dan hanya diperuntukkan untuk penduduk yang benar-benar tinggal dan bermatapencaharian di pantai khususnya nelayan. Pengembangan kawasan perumahan nelayan ini diarahkan di kawasan yang telah ada sebelumnya yaitu di kawasan pesisir utara dan di selatan rencana jalan lingkar utara, khususnya dialokasikan di Gampong Ulee Pata, Assoinanggroe, Gampong Blang, Gampong Pie, Ulee Lheue, sebagian Cot Lamkuweh, sebagian Lambung, sebagian Deah Gelumpang, Deah Baro, Alue Deah Tengoh, sebagian Gampong Pande, sebagian Gampong Jawa, sebagian Lampulo, Deah Raya, Alue Naga dan sebagian Tibang. Sampai dengan akhir tahun perencanaan, kebutuhan luas lahan untuk pengembangan kawasan perumahan adalah 2.506,64 Ha.

4.2.2. KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA KOMERSIAL

Tujuan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa komersial di Kota Banda Aceh adalah Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, dalam wadah berupa perkantoran, pertokoan, jasa, perhotelan, rekreasi dan pelayanan masyarakat; Dalam kaitannya dengan tujuan tersebut serta pertimbangan morfologi ruang serta stuktur ruang yang direncanakan maka pola pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di Kota Banda Aceh direncanakan membentuk koridor pada jalur jalan utama dan membentuk blok. Kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan pada Pusat Kota Lama, Pusat Kota Baru, Sub Pusat Kota Ulee Kareng dan Sub Pusat Kota Keutapang.