| 34 Tabel. 7.10 Laporan RTRW rtrw

Bab VII | 35 C. Ketentuan Umum Garis Sempadan Bangunan Garis Sempadan Bangunan GSB adalah jarak antara batas luar daerah milik jalan Damija dengan dinding luar bangunan persil. Penetapan garis sempadan bangunan di wilayah perencanaan mempertimbangkan fungsi jaringan jalan, dan fungsi kegiatannya.. Rencana besaran Garis Sempadan Bangunan GSB disamping ditentukan berdasarkan lebar Ruang Milik Jalan Rumija, juga ditetapkan berdasarkan Fungsi Jaringan Jalan dan fungsi kawasan yang dilaluinya. Pada kawasan pusat kota atau pusat perdagangan dan jasa GSB yang ditetapkan adalah 2 m karena terbatasnya luas lahan, sehingga kegiatan perparkiran diarahkan pada lantai dasar bangunan basement. Adapun mengenai klasifikasi besaran GSB yang direncanakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Jalan Arteri Primer, dengan GSB minimum 12 m. 2 Jalan Arteri Sekunder, dengan GSB minimum 10 m. 3 Jalan Kolektor, dengan GSB minimum 6 m. 4 Jalan LokalLingkungan, dengan GSB minimum 4 m. 5 Jalan Setapak, Lorong Keluarga dan Gang Buntu minimjum 2 m. Pada kawasan-kawasan tertentu apabila lebar jaringan jalan lebih besar dari 8 m, maka GSB depan minimum dapat juga ditetapkan sebesar setengah lebar jalan ditambah satu meter ½ Rumija + 1. Bab VII | 36

7.2. KETENTUAN PERIZINAN DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Prinsip penerapan perizinan didalam pengendalian pemanfaatan ruang adalah sebagai berikut 1. Kegiatan yang berpeluang menimbulkan gangguan pada dasarnya dilarang kecuali dengan izin. 2. Setiap kegiatan dan pembangunan harus memohon izin dari pemerintah setempat yang akan memeriksa kesesuaiannya dengan rencana, serta standar administrasi legal. Tujuan penerapan izin didalam pengendalian pemanfaatan ruang kota adalah a. Melindungi kepentingan umum public interest; b. Menghindari eksternalitas negatif, dan; c. Menjamin pembangunan sesuai dengan rencana, serta standar dan kualitas minimum yang ditetapkan. Berdasarkan sifatnya. izin pembangunan kawasan dapat dikelompokkan atas 4 empat bagian :

1. Izin KegiatanSektor.

Izin ini merupakan persetujuan pengembangan aktivitassarana prasarana yang menyatakan bahwa aktivitas budidaya yang akan mendominasi kawasan memang sesuai atau masih dibutuhkan atau merupakan bidang yang terbuka di wilayah tempat kawasan itu terletak. Izin ini diterbitkan instansi pembinapengelola sektor terkait dengan kegiatan dominan. Tingkatan instansi ditetapkan sesuai aturan di departemenlembaga terkait. Pada dasamya dikenal dua tingkatan izin kegiatansektor, yakni:

a. Izin prinsip, merupakan persetujuan pendahuluan yang dipakai

sebagai kelengkapan persyaratan teknis permohonan izin lokasi.

b. Izin tetap, merupakan persetujuan akhir setelah izin lokasi diperoleh.

Izin lokasi menjadi suatu persyaratan sebelum memberikan persetujuan final tentang pengembangan kegiatan budidaya. Lokasi