Bab III | 17
Sedangkan fasilitas penunjangnya terdiri dari kawasan perkantoran, fasilitas air bersih, listrik dan telekomunikasi fasilitas umum lainnya.
Jalur Pelayaran
Pelabuhan ini diperuntukkan terutama untuk kapal-kapal penumpang dari dan ke Pelabuhan Sabang, Medan dan provinsi lainnya. Di
samping itu juga sebagai pengumpan ke dan dari daerah sekitar Kota Banda Aceh.
3.2.2. RENCANA SISTEM JARINGAN ENERGI
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk yang telah dilakukan sebelumnya, dirumuskan kebutuhan sistem kelistrikan di Kota Banda Aceh sampai tahun
2029. Perhitungan kebutuhan listrik ini masih bersifat agregat dalam lingkup kota. Perhitungan tidak dilakukan dalam lingkup kecamatan karena wilayah
pelayanan jaringan listrik tidak selalu mengikuti areal administrasi. Adapun
kebutuhan listrik di Kota Banda Aceh diperlihatkan pada Tabel. 3.4. berikut
ini.
Tabel. 3.4. PROYEKSI KEBUTUHAN LISTRIK KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2009 - 2029
No. URAIAN
STANDAR PENDUDUK
PENDUKUNG KEBUTUHAN TAHUN
2009 2014
2019 2024
2029
1 Jumlah Penduduk
Jiwa
274.805 337.805
380.334 428.218
482.131
2 Kebutuhan Listrik
Rumah Tangga Watt
900 WattKK 49.464.817
60.804.825 68.460.146
77.079.272 86.783.546
3 Kebutuhan Listrik
Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
Watt 25 kebutuhan
RT KK 12.366.204
15.201.206 17.115.037
19.269.818 21.695.886
4 Kebutuhan Listrik
Penerangan Jalan Watt
15 kebutuhan RT KK
7.419.723 9.120.724
10.269.022 11.561.891
13.017.532 KEBUTUHAN TOTAL
Watt 69.250.744
85.126.754 95.844.205 107.910.981 121.496.964
Mega Watt 69,25
85,13 95,84
107,91 121,50
Sumber: Hasil Analisis
Dari hasil perhitungan, pada tahun 2009 kebutuhan listrik rumah tangga di Kota Banda Aceh sekitar 49,46 MW. Angka ini bertambah hampir dua kali
lipat menjadi 86,78 MW pada tahun 2029. Kebutuhan listrik untuk fasilitas umum dan sosial di Kota Banda Aceh pada tahun 2009 sebesar 12,37 MW,
Bab III | 18
sedangkan tahun 2029 meningkat menjadi 21,69 MW. Sementara itu untuk penerangan jalan kebutuhan listrik yang diperlukan sekitar 13MW pada tahun
2029. Untuk mengantisipasi kekurang pasokan daya listrik, dalam jangka pendek
PLN sedang membangun kembali Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Krueng Peusangan di Kabupaten Aceh Tengah. Dana pembangunan ini
dibantu oleh JIBC dari Jepang dengan dianggarkan sebesar US 275 juta, yang diperkirakan itu bisa selesai sekitar 2010-2011 mendatang dengan
sumber energi listrik yang mencapai 84 Mega Watt MW. Sedangkan untuk jangka menengah PLN berencana mempercepatan pembangunan proyek
pembangkit 10.000 MW yang salah-satunya berada di Aceh, yakni PLTU Nagan Raya. PLTU ini diusahakan dapat terealisasi hingga tahun 2012.
Pembangkit listrik yang dibangun tersebut nantinya akan terinterkoneksi mulai dari Banda Aceh sampai ke Lampung. Jadi dimanapun pembangkit itu
dibangun, sebenarnya itu untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh Sumatera.
3.2.3. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Kebutuhan terhadap sistem jaringan telepon juga didasarkan pada hasil proyeksi penduduk yang telah dilakukan sebelumnya. Perhitungan kebutuhan
jaringan telepon ini juga dilakukan secara agregat dalam skala kota. Rencana pengembangan pelayanan sambungan telepon adalah 1 SST Satuan
Sambungan Telepon per-25 penduduk, untuk fasilitas umum adalah 3 dari kebutuhan Rumah Tangga, sedangkan jaringan telepon umum adalah 1 per-
2.500 penduduk. Lebih jelasnya kebutuhan telepon di Kota Banda Aceh
hingga tahun 2029 dapat dilihat pada Tabel. 3.5.
Selain jaringan telepon kabel, peningkatan yang sangat besar terhadap penggunaan telepon selular berpengaruh terhadap berdirinya menara
telekomunikasi Base Transceiver Station BTS. Pertumbuhan BTS ini bagaikan cendawan di musim hujan dan semakin mengganggu keindahan
kota. Untuk itu harus ada pengaturan mengenai pendirian BTS.