| 21 | 22 Tabel. 1.4. Laporan RTRW rtrw
Bab I | 22 Tabel. 1.4.
PEMBAGIAN ZONA, FUNGSI DAN JENIS PENGGUNAAN LAHAN KOTA BANDA ACEH MENURUT URRP BAC
Zona Klasifikasi Zona
Bencana Fungsi
Penggunaan Lahan Antisipasi Bencana
1. Pesisir
Coastal Zone Identifikasi Mitigasi
Tsunami – Pelabuhan
– Pohon Kelapa Mangrove
– Restorasi ekosistem pesisir – Hutan pesisir
– Pelabuhan kapal ferry – Fasilitas pemecah
gelombang di sepanjang garis pantai
2. Eco-Zone
Area Evakuasi – Fasilitas
peringatan bencana
– Kegiatan perikanan dan
pelabuhan ikan – Pasar ikan
– Rekonstruksi area permukiman untuk
returnees – Bangunan dan menara
untuk evakuasi – Jalur-jalur jalan untuk
evakuasi – Jalur lingkar bagian Utara
– Pemulihan dan konservasi ekosistem pesisir
– Pengembangan industri budidaya perikanan
– Pemanfaatan alam untuk akuakultur dan taman untuk
pendidikan, rekreasi dan pariwisata
– Pusat Pengelolaan Sampah – Instalasi pengolahan
Limbah 3.
Traditional City Center Zone
Area Pendukung Evakuasi
– Masjid Raya – Museum
– Pusat Komersial yang ada saat ini
– Kawasan kegiatan komersial
– Area fasilitas budaya – Bangunan-bangunan untuk
evakuasi – Fasilitas transportasi darat
terminal bus – Jalur-jalur evakuasi
– Pusat pelayanan pemerintahan
– Posko-posko Bantuan Darurat
– Fasilitas pendidikan 4.
Urban Development Zone
Zona untuk pengembangan dan
Emergency Base – Kawasan
Permukiman – Pusat Kota Baru
Komersial – Fasilitas Kota
– Kawasan kegiatan komersial
– Fasilitas transportasi darat terminal bus
– Pusat pelayanan pemerintahan
– Fasilitas pendidikan, kesehatan dll.
– Posko-posko Bantuan Darurat
– Perumahan Sumber : Master Plan NAD-NIAS, Tahun 2005
Bab I | 23
Bab I | 24
Berdasarkan kondisi Kota Banda Aceh pasca tsunami tersebut secara umum dapat dilihat pola penggunaan lahannya yang terdiri dari
kawasan terbangun seluas 2.124,95 Ha atau 34,63 dan kawasan non terbangun berupa ruang terbuka seluas 4.010,95 Ha atau 65,37.
Kawasan terbangun
meliputi permukiman,
perkantoran baik
pemerintah maupun swasta, pelayanan umum, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan wisata, pelabuhan, peribadatan,
dan kesehatan, sedangkan ruang terbuka meliputi taman, hutan kota, kawasan lindung, kuburan, rawa-rawa, dan tambak atau areal
genangan. Adapun lebih jelasnya pola penggunaan lahan ini secara
rinci dapat pada Tabel. 1.5. dan Gambar. 1.11.
Kawasan terbangun ini merupakan faktor yang
menimbulkan bangkitan lalu lintas, baik dari
permukiman menuju
perdagangan dan jasa, perkantoran,
fasilitas kesehatan,
pendidikan, dan kegiatannya lainnya,
begitu juga sebaliknya dari kawasan aktivitas kegiatan menuju ke kawasan permukiman.
Mengacu kepada RTRW Kota Banda Aceh 2002-2010, perubahan pemanfaatan ruang di kawasan dinilai masih sesuai dengan ketentuan
yang ada kecuali perubahan fungsi rumah menjadi kantor di beberapa lokasi yakni di Kawasan Kampung Ateuk, Blang Cut, Batoh, Lhong
Raya dan Mibo. Perubahan fungsi ini terjadi akibat adanya permintaan yang tinggi terutama dari Lembaga DonorLSM Asing yang membantu
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi NAD. Walaupun pemanfaatan rumah untuk kegiatan kantor tersebut diperkirakan hanya
bersifat temporersementara, namun tetap perlu dilaksanakan aturan yang tegas sesuai dengan fungsi pemanfaatan semula sebagai
perumahan. Sedangkan pada kawasan pusat kota seperti Peuniti,