Bab V | 2
5.2. LOKASI DAN JENIS KAWASAN STRATEGIS KOTA BANDA ACEH
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka ditetapkan 8 delapan Kawasan Strategis Kota Banda Aceh yaitu sebagai berikut.
1. Kawasan Pusat Kota Lama Pasar Aceh, Peunayong dan sekitarnya
Peunayong sebagai pusat perdagangan dan jasa juga perlu dilindungi dan dilestarikan, mengingat beberapa bangunan yang ada mempunyai ciri
tersendiri, sebagai suatu bangunan yang mempunyai nilai sejarah atau berfungsi sebagai kawasan heritage Kota Banda Aceh.
Rencana ini bertujuan untuk mengembalikan citra pusat Kota Banda Aceh sebagai kawasan heritage Kerajaan Aceh yang saling bersinergis dengan
keberadaan Mesjid Raya Baiturrahman, Pendopo Gubernur bekas pendopo raja, Taman Putroe Phang, Gunongan, Taman Sari, Pinto Khop
dan Kerkhoff.Untuk mencapai hal tersebut perlu koordinasi dari semua pihak agar penerapan rencana ini dapat berjalan hingga tahun 2029.
2. Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman dan sekitarnya
Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman merupakan aset Kota Banda Aceh yang harus dilindungi dan dilestarikan. Mesjid Raya Baiturrahman
merupakan mesjid yang bersejarah dan terkesan bagi yang mengunjunginya seolah-olah berada di Masjidil Harram - Makkah.
Mungkin karena itulah maka Kota Banda Aceh terkenal sebagai Serambi Mekah.
Penatapan kawasan ini sebagai salah-satu kawasan strategis kota bertujuan untuk memprioritaskan pengembangan dimasa mendatang, dan
dikaitkan dengan pengembangan Kawasan Pusat Kota Lama.
3. Kawasan Pusat Kota Baru dan Sekitarnya
Kawasan Pusat Kota Baru merupakan kawasan strategis karena memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, memiliki potensi ekonomi sebagai
penggerak perekonomian Kota Banda Aceh yaitu sebagai pusat perdagangan yang mempunyai jangkauan pelayanan regional.
Bab V | 3 4. Kawasan Water Front City
Pengembangan water front city ini disamping berfungsi sebagai pelestarian lingkungan sungai, juga dapat menciptakan keindahan kota
dengan mengarahkan bangunan-bangunan untuk menghadap dan memanfaatkan lingkungan sungai sebagai daya tarik kawasannya, dengan
didukung oleh jaringan jalan, pedestrian dan ruang terbuka hijau yang membatasi aktivitas bangunan dengan lingkungan sungai.
Kawasan water front city memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, khususnya pada kawasan sepanjang Krueng Aceh mulai dari muara
Gampong Pande hingga ke Indrapuri merupakan lintasan sejarah transportasi sungai pada zaman Kerajaan Aceh tempo dulu.
Dengan konsep water front city ini kualitas lingkungan akan terpelihara dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata, serta kawasan-kawasan
yang berada di sepanjang daerah aliran sungai menjadi tertata, indah dan teratur, sehingga akan menjadi daya tarik bagi Kota Banda Aceh untuk
menarik wisatawan dan investasi di bidang pariwisata, komersial dan sebagainya.
5. Kawasan Perikanan Samudera
Kawasan Perikanan Samudera yaitu merupakan kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara, merupakan jenjang pelabuhan perikanan tertinggi.
Kawasan ini terletak di Lampulo, memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, sebagai penggerak perekonomian Kota Banda Aceh dan memiliki potensi
ekspor.
6. Kawasan Heritage Gampong Pande, Peunayong dan Neusu
Kawasan Gampong Pande merupakan tempat awal Kerajaan Aceh. Oleh karena itu perlu dilindungi dan dilestarikan karena mempunyai nilai
sejarah. Perlindungan dan pelestarian kawasan ini merupakan potensi untuk mendukung Kota Banda Aceh sebagai Kota Wisata Islami.
Kawasan Peunayong merupakan kawasan yang dikembangkan untuk melestarikan nilai sejarah sebagai kawasan etnis cina china town,
sedangkan kawasan Neusu khususnya di asrama dan komplek