| 9 C. Kondisi Geomofologi Laporan RTRW rtrw

Bab I | 10 sehingga daerah ini rawan terhadap Tsunami. Litologi Kota Banda Aceh merupakan susunan batuan yang kompleks, terdiri dari batuan sedimen, meta sedimen, batu gamping, batuan hasil letusan gunung api, endapan alluvium, dan intrusi batuan beku, berumur holosen hingga Pra-Tersier, dan secara umum dibagi atas 4 empat kelompok, yaitu : 1. Alluvium 2. Batuan Kuarter sedimen dan volkanik 3. Batuan Tersier sedimen dan volkanik 4. Batuan metasedimen, malihan, dan terobosan Pra-Tersier Pulau Sumatera dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang memanjang dari Banda Aceh hingga Lampung. Patahan ini bergeser sekitar 11 cmtahun dan merupakan daerah rawan gempa dan longsor. Pada Gambar. 1.3. berikut ini, menunjukkan ruas-ruas patahan Semangko di Pulau Sumatera dan juga kedudukan-nya terhadap Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh diapit oleh dua patahan di Barat dan Timur kota, yaitu patahan Darul Imarah dan Darussalam, dan kedua patahan yang merupakan sesar aktif tersebut diperkirakan bertemu pada pegunungan di Tenggara Kota. Sehingga sesungguhnya Banda Aceh adalah suatu daratan hasil ambalasan sejak Pilosen, membentuk suatu Graben, sehingga dataran Banda Aceh ini merupakan batuan sedimen yang berpengaruh kuat apabila terjadi gempa di sekitarnya. Bab I | 11 Gambar. 1.3. KONDISI GEOLOGI KOTA BANDA ACEH Sumber : Master Plan NAD-NIAS

E. Batuan dan Jenis Tanah

Batuan penyusun di Kota Banda Aceh umumnya berupa endapan aluvial pantai, yang tersusun dari kerikil, pasir, dan lempung. Daya dukung batuan umumnya sedang sampai dengan rendah. Jenis tanahnya adalah Aluvial Entisol yang umumnya berwarna abu-abu hingga kecoklat-coklatan, Podzolik Merah Kuning PMK dan Regosol. Jenis tanah pada daerah pesisir secara umum didominasi oleh jenis tanah Podzolik Merah Kuning PMK dan Regosol. Sebagai hasil erosi partikel-partikel tanah diendapkan melalui media air sungai atau aliran permukaan pada daerah rendah. Pada daerah pesisir terjadi endapan di tempat-tempat tertentu seperti Krueng Aceh dan anak-anak sungai lainnya, seperti pada belokan sungai bagian dalam. Hasil sedimentasi oleh aliran permukaan setempat dijumpai sebagai tumpukan tanah pada bagian tertentu sehingga membentuk jenis tanah Aluvial lihat Gambar. 1.4..