Bab III | 40
Dinding Pemecah Palem Kelapa
Bakau Tambak Ikan
Tanaman pantai seperti bakau, pohon sagu, dan pohon kelapa memiliki kemampuan alamiah untuk mereduksi gelombang tsunami
dan juga merupakan solusi dari kelemahan penggunaan struktur
buatan lihat Gambar. 3.15..
Gambar. 3.15. SKEMATIS COASTAL FOREST
Sumber : JICA Study Team
7. Pintu Laut Tidal Gate Pintu laut dapat digunakan untuk mencegah masuknya gelombang
tsunami berskala kecil dan menengah ke dalam sungai agar tidak menimbulkan kerusakan sepanjang sungai. Pintu laut ini dapat
dibangun di muara Kr. Aceh dan floodway canal. Pembangunan pintu laut memerlukan biaya sangat besar sehingga tidak menjadi prioritas
utama kecuali tata guna lahan di sepanjang sungai telah
dikembangkan. lihat Gambar. 3.16.
Bab III | 41 Gambar. 3.16.
TIDAL GATE
Sumber : JICA Study Team
3.3. RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN PRASARANA DAN SARANA JARINGAN JALAN PEJALAN KAKI
Skenario pengembangan pendestrian untuk Kota Banda Aceh adalah memposisikan pedestrian sebagai kepanjangan dari sistem angkutan umum
berjadwal dan memiliki rute tetap. Pengembangan sistem pedestrian di sini tidak akan tidak perlu mengubah tatanan dan pengaturan pemanfaatan
ruang yang sudah ditetapkan. Rencana pengembangan jalur-jalur pedestrian Kota Banda Aceh tahun 2009-
2029, dengan lebar sekurang-kurangnya 1,20 satu koma dua meter, adalah untuk mendukung pengembangan sistem pedestrian di kawasan pusat kota
dan sub pusat kota, melalui rencana-rencana sebagai berikut. 1. Rencana peningkatan fasilitas pedestrian yang sudah ada berupa trotoar
di jalan-jalan di kawasan pusat kota dan sub pusat kota, yang menghubungkan antar kawasan fungsional di pusat kota utamanya
kawasan perdagangan, perkantoran, sekolah dan rekreasiwisata, serta mengkaitkannya dengan lokasi-lokasi perhentian angkutan umum halte.
Jembatan Kontrol
Laut Sungai
Bab III | 42
2. Rencana peningkatan fasilitas pedestrian yang sudah ada berupa trotoar di jalan-jalan di luar kawasan pusat kota, menghubungkan antar kawasan
fungsional sekitar utamanya kawasan perumahan, sekolah dan rekreasiwisata, serta mengkaitkannya dengan tempat perhentian
angkutan umum halte. 3. Rencana pengembangan jalur pedestrian yang baru berupa trotoar di
jalan-jalan di luar kawasan pusat kota, menghubungkan antar kawasan fungsional sekitar utamanya kawasan perumahan, sekolah, dan
rekreasiwisata dan mengkaitkannya dengan tempat perhentian angkutan umum halte.
Rencana pengembangan jalur pedestrian yang baru dapat dilaksanakan sesuai kondisi spesifik kawasan dengan kemungkinan sebagai berikut.
a. Penyediaan lahan bagi jalur pedestrian dilakukan dengan cara melalui pembebasan lahan pekaranganbangunan dan membangun trotoar jalan.
b. Penyediaan lahan bagi jalur pedestrian yang baru dapat dilakukan bersamaan dengan rencana peningkatan jalan rencana-rencana
pelebaran jalan yang telah disusun oleh Pemko Banda Aceh. Lokasi jalur-jalur pedestrian yang direncanakan akan dikembangkan terletak
di kawasan pusat Kota Banda Aceh dibagi atas 4 segmen, sedangkan di kawasannya secara umum, yakni sebagai berikut.
a Segmen 1, terletak antara kawasan terminal Keudah-Simpang dengan Simpang DiponegoroPasar Aceh.
b Segmen 2, terletak antara Simpang DiponegoroPasar Aceh dengan Simpang DiponegoroCut Meutia.
c Segmen 3, terletak antara Simpang DiponegoroCut dengan Simpang A DiponegoroJembatan Pante Pirak.
d Segmen 4, terletak antara Simpang A DiponegoroJembatan Pante Pirak dengan Simpang Lima JI. Pante Pirak.
e Semua jalan arteri primer, arteri sekuder dan jalan kolektor dalam Kota Banda Aceh.