M akanan Bioteknologi Modern

Biot ekn olog i 187 Int i sel donor Int i sel dari sel donor Inti sel pada sel t elur diam b il Inti sel donor dim asukkan pada sel telur Terb ent uk em brio Embrio dimasukkan pada uterus domba inang Dom ba hasil kloning meningkatkan produksi daging domba. Pembuatan hormon pertumbuhan dilakukan dengan cara mengisolasi dan memperbanyak gen pertumbuhan, kemudian disisipkan pada mikroba dan akhirnya dihasilkan hormon-hormon yang dimaksud. Hormon tersebut kemudian disuntikkan pada ternak. Tentu saja usaha ini harus disertai dengan pemberian nutrisi ternak yang seimbang. Penggunaan hormon untuk pertumbuhan ini sudah sering dilakukan. Para ahli sudah jauh memikirkan untuk membuat hormon yang akan disunt ikkan pada domba penghasil wol. Dengan sunt ik hormon EGF pider mal ro th Factor , bul u-bul u domba akan ront ok dengan sendirinya, t anpa pisau cukur. EGF adalah suat u hormon yang dapat mengendalikan kecepatan tumbuh rambut. Konsentrasi EGF yang tinggi akan menyebabkan pert umbuhan rambut yang cepat , t et api helaian rambut akan lebih tipis. Satu dosis EGF tertentu akan membuat rambut sedemikian tipis helaiannya sehingga lebih rapi. Beberapa hari kemudian, titik rapuh rambut tersebut akan muncul di permukaan kulit dan tentu saja rambut akan mudah lepas dari kulitnya. 3 Kloning Reproduksi Cont oh l ai n pener apan bi ot ek nol ogi moder n dal am bi dang peternakan adalah kloning. Kloning adalah proses untuk membuat salinan molekul, elektron atau organisme multiseluler yang identik. Pada kloning reproduksi, hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan individu yang sama dengan induknya. Salah satu proses kloning yang terkenal adalah kloning domba Dolly. Kloning tersebut dilakukan pada 1996 dan Dolly hidup hingga 2003. Kelahiran domba hasil kloning ini mengundang kontroversi dari berbagai pihak. Pada kloning Dolly, ilmuwan mengisolasi inti sel somatis kelenjar mamae domba dan memasukkannya ke dalam sel t elur yang t elah dihilangkan inti selnya. Sel telur yang mengandung inti sel donor tersebut diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk memicu pembelahan sel. Ketika klon embrio mencapai tahap yang sesuai, embrio tersebut dimasukkan dalam uterus domba betina Gambar 7.13. Gambar 7.13 Proses kloning pada dom ba Sumber: Biology Concepts Connections, 2006 Kloning reproduksi dapat digunakan untuk menghasilkan ternak yang ident ik dengan induknya, t et api ilmuwan menget ahui bahwa kloning mempunyai pot ensi yang l ebi h berguna. Para i l muwan berusaha melakukan kloning reproduksi pada hewan-hewan yang t elah punah. Beberapa hewan punah telah dicoba dikloning. Pada 2003, seekor banteng jawa berhasil dikloning, kemudian diikut i oleh t iga kucing liar afrika dari embrio yang dibekukan. H asil ini memberikan harapan bahwa teknik yang sama dapat dilakukan pada hewan ternak lainnya.