M egagamet ogenesis Gametogenesis pada Tumbuhan

Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 86 berumur pendek, dapat melakukan penyerbukan sendiri, dan memiliki banyak ciri yang dapat diamati. Gambar 4.2 berikut memperlihatkan beberapa ciri tanaman ercis yang diamati M endel. Dominan Resesif Kisut Bentuk Biji arna Biji arna Bunga Bulat Sumber: Botany, 1995 Perlu diingat pada pembahasan genetika, istilah character atau ciri k has di gunak an unt uk menj el ask an ci ri yang dapat di t urunk an. Contohnya, warna bunga, penampakan biji, dan panjang batang yang bervariasi antarindividu. Setiap sifat dari ciri khas tersebut, seperti bunga ungu atau bunga putih, disebut trait atau sifat Campbell, 1998: 239. Set iap sifat unt uk ciri t ersebut selalu berpasangan, sepert i t inggi dan pendek, bulat dan kisut, atau besar dan kecil.

a. Hukum I Mendel

Pada satu percobaan, M endel menyilangkan tanaman ercis dan biji kuning dengan t anaman dari biji hijau. Kedua biji t anaman t ersebut merupakan galur murni, didapat dari individu dengan sifat asli dan murni. Galur murni didapat dengan mengawinkan individu dengan sifat sama yang dinginkan berkali-kali. Tanaman galur murni t ersebut disebut P 1 at au parental induk pertama. Keturunan hasil persilangan disebut F 1 atau filial generasi pertama. Semua F 1 persilangan tersebut adalah biji kuning. U nt uk menget ahui generasi selanjut nya, M endel menanam biji kuning dari F 1 . Tanaman tumbuh dan dewasa, melakukan penyerbukan sendiri, dan menghasilkan keturunan F 2 . H asilnya biji dengan sifat warna hijau muncul kembali pada generasi F 2 . Dari 8.023 biji F 2 yang dihasilkan, M endel menemukan bahwa 6.022 biji adalah kuning dan 2.001 biji lainnya adalah hijau. H al tersebut menghasilkan perbandingan biji kuning dan hijau sebesar 3:1 Gambar 4.2. Gambar 4.20 Beb erap a ciri yang diam at i Mendel Kuning Ungu arna Tunas Ungu Ungu A bu-abu arna Kulit Biji Halus Bentuk Buah Hijau arna Buah Ketiak batang aksial Posisi Bunga Tinggi Panjang Batang Hijau Putih Hijau Putih Bergelombang Kuning Ujung batang terminal Pendek Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 87 a b Hukum I Mendel P 1 Bi j i kuning Bi j i hijau Penyilangan × YY yy Y y Biji baru t erbent uk Sem ua kuning Biji F 1 kuning dit anam Penyerbukan sen d iri Biji F 2 pada tanaman F 1 hijau kuning Tanaman F 1 Biji F 1 pada tanaman P 1 Po len Telur Yy Fen ot ip e kuning Gen ot ip e het erozigot Tanaman het erozigot Yy Yy Polen Telur Yy yy Y Y y y Diagram Pu n n et t Fenot ipe F 2 Yy YY yy Yy Gen ot ip e 1 : 2 : 1 3 : 1 Perbandingan genot ipe Perbandingan fenot ipe YY Yy Penyilangan yang dilakukan Mendel × Dari hasil percobaan tersebut, M endel mencatat dua hal penting. 1 Sifat warna biji hijau menghilang pada generasi F 1 , namun muncul kembali pada generasi F 2 . 2 Ketika sifat warna biji hijau muncul kembali, sifatnya sama dengan biji P 1 . Gambar 4.21 a Langkah-langkah penyilangan yang dilakukan Mendel. b Kesim pulan yang didapat oleh M en d el. Sumber: Essentials of Biology, 1990 M endel kemudian berpendapat bahwa pada tanaman F 1 , informasi untuk pembentukan biji hijau masih ada, namun tidak terlihat. M endel juga berpendapat bahwa setiap tumbuhan P 1 memberikan informasi bagi pembentukan warna biji kuning dan hijau, meskipun akhirnya mereka hanya menghasilkan biji kuning. Ketika terdapat dua alternatif sifat bagi suatu ciri, sifat yang terlihat adalah sifat dominan, sedangkan sifat yang kalah dan t idak t erlihat adalah resesif. Pada kasus ini, sifat biji kuning adalah dominan terhadap sifat biji hijau. Pada semua ciri tanaman ercis yang M endel amati, ia menemukan bahwa selalu terdapat satu sifat dominan terhadap sifat lain. Selain itu, perbandingan keturunan pada generasi pada generasi F 2 selalu 3 : 1 untuk sifat dominan terhadap resesif.