Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII
102
44A+ XX 44A+ XY
22A+ X 22A+Y
22A+ X 44A+ XX
44A+ XO 76A+ZZ
76A+ZW
38A+Z 38A+Z
38A+W
76A+ZW 76A+ZZ
22A+ XO 22A+ XX
11A+ X 11A+ O
11A+ X
22A+ XO 22A+ XX
Gambar 4.29
Beb erap a t ip e p enent uan jenis kelam in pada a m anusia, b ayam ,
dan c belalang
a b
c
4 T ipe Ploidi
Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi ditentukan oleh jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada
lebah, betina memiliki jumlah kromosom diploid 2n hasil fertilisasi. A dapun lebah jantan merupakan individu haploid n yang dapat tumbuh
dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi. Proses ini disebut juga partenogenesis.
b. Pautan Seks
Thomas H unt M organ merupakan orang pertama yang membuktikan adanya gen pautan seks. Fenomena ini dapat diamati pada persilangan
lalat buah
D rosophila
jantan mata putih dengan betina mata normal atau merah.
Dari hasil persilangan didapatkan semua lalat generasi F
1
baik jantan maupun bet ina, 100 bermat a merah. Persilangan ant ara sesama F
1
menghasilkan generasi F
2
sebagai berikut.
Pada generasi F
2
, diketahui bahwa tidak ada satupun lalat betina dengan mata putih. Sifat mata putih hanya ditemukan pada lalat jantan.
D ari hasil t ersebut , M organ menduga bahwa gen unt uk mat a put ih terletak pada kromosom X. Jika digunakan simbol
untuk alel mata merah dan w unt uk mat a put ih, jant an mat a put ih pada P memiliki
kromosom X
w
Y. A dapun betina mata merah adalah X
w
X
w
.
Mata Merah Mata Putih
Jantan Betina
25 50
25 enis Kelamin
Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat
103
P
F
1
F
2
W W
W
W w
W
W W
W W
w w
Percobaan Morgan menjelaskan bahwa terdapat sifat yang diturunkan dan terpaut jenis kelamin. Pola ini berlaku juga pada gen-gen yang terletak
pada kromosom X. Ketika gen resesif terdapat pada salah satu kromosom X di individu betina, sifat tersebut dapat terekspresikan atau tidak. H al ini
bergantung ada atau tidaknya gen dominan pada kromosom lain. A kan tetapi, pada individu jantan, semua gen pada kromosom X akan terekspresikan. H al
ini disebabkan tidak terdapat kromosom X lain sebagai alel gen tersebut.
Gambar 4.30
Persilangan ant ara jant an m at a put ih dan bet ina m at a m erah
dengan gen yang t erpaut seks
Gambar 4.31
Kem ungkinan let ak gen W dan w pada krom osom seks lalat buah
bet ina dan jant an
Sumber: Biology: Discovering Life, 1991 Sumber:Biology: Discovering Life, 1991
Betina
Jantan
W w
X X
X X
w w
X Y
X Y
W w
Mata merah Mata putih
Mata merah
Mata merah
Mata merah
Mata putih Drosophila
m at a put ih Drosophila m at a m erah
Bet ina m em iliki krom osom XX m aka harus m em iliki dua gen
m at a put ih w w agar fenot ipenya mata putih
Jantan hanya m em iliki satu krom osom X, sehingga fenot ipe
m ata putih m uncul w alaupun hanya m em iliki sat u gen w .
Het erozigot : m at a merah
Hom ozigot resesif: m at a putih
Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII
104
6. Gen Letal
Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot, menyebabkan kematian pada individu tersebut. Gen letal dapat menyebabkan kematian
pada saat individu masih embrio atau setelah lahir. A da pula gen yang menyebabkan kematian saat individu menjelang dewasa. Gen ini disebut
juga gen subletal. Berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal dapat
dibedakan atas gen letal dominan dan gen letal resesif.
a. Gen Letal Dominan
Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot domi nan. Pada keadaan het erozi got , umumnya penderi t a hanya
mengalami kelainan. Contoh kelainan ini terdapat pada ayam redep. Ayam redep memiliki
kaki dan sayap pendek. Dalam keadaan gen homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot, ayam hidup, tetapi memiliki kelainan kaki dan
sayap pendek. Perhatikan persilangan berikut.
Dari persilangan tersebut hanya dihasilkan ayam redep dan normal dengan perbandingan 2 : 1. H al ini karena individu dengan genotipe
homozi got RR sel al u mat i . Per bandi ngan i ni ber beda dengan perbandingan fenotipe berdasarkan H ukum I M endel yang menghasilkan
perbandingan 3 : 1.
b. Gen Letal Resesif
Pada gen let al resesif, individu akan mat i jika memiliki gen let al homozigot resesif. Pada keadaan het erozigot , individu normal, t et api
membawa gen letal. Contoh gen ini terdapat pada tanaman jagung. Gen ini memengaruhi
pembentukan klorofil. Oleh karena itu, jika individu memiliki gen homozigot resesif, tanaman menjadi albino dan mati. Perhatikan diagram berikut.
P genotipe
: A a
A a fenotipe
: hijau muda
hijau muda gamet
: A ,a
A ,a Diagram persilangan pada jagung dengan gen letal resesif
P genotipe
: Rr
Rr fenotipe
: redep
redep gamet
: R, r
R, r
F
1
RR 1 letal 25
Rr 2 ayam redep 50
rr 1 normal 25
Diagram persilangan pada ayam redep
R r
R RR
Rr r
Rr rr
A a
A AA
A a a
A a aa