Siklus Krebs Respirasi Aerob

Met ab olism e 33 Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen yang direaksikan dengan oksigen membent uk air. M olekul-molekul sumber elektron seperti NA DH dan FA DH 2 dari glikolisis dan siklus Krebs, selanjut nya memasuki t ahap t ranspor elekt ron unt uk menghasilkan molekul berenergi siap pakai.

c. Sistem Transfer Elektron

Tahap t erakhir dari respirasi seluler aerob adalah sist em t ransfer elektron. Tahap ini terjadi pada ruang intermembran dari mitokondria. Pada tahap inilah ATP paling banyak dihasilkan. Seperti A nda ketahui, sejauh ini hanya dihasilkan 4 molekul AT P dari satu molekul glukosa, yaitu 2 molekul dari glikolisis dan 2 molekul dari sikluk Krebs. A kan tetapi, dari glikolisis dan siklus Krebs dihasilkan 10 NA DH 2 dari glikolisis, 2 dari tahap transisi siklus Krebs, dan 6 dari siklus Krebs dan 2 FA DH 2 . M olekul-molekul inilah yang akan berperan dalam menghasilkan ATP. Jika A nda perhatikan, meskipun glikolisis dan siklus Krebs termasuk tahap respirasi aerob, namun sejauh ini belum ada molekul oksigen yang terlibat langsung dalam reaksi. Pada tahap transfer elektron inilah oksigen terlibat secara langsung dalam reaksi. Pada reaksi pertama, NA DH mentransfer sepasang elekron kepada molekul flavoprot ein FP. Transfer elekt ron mereduksi flavoprot ein, sedangkan N A D H t eroksidasi kembali menjadi ion N A D + . Elekt ron bergerak dari flavoprotein menuju sedikitnya enam akseptor elektron yang berbeda. A khirnya, elektron mencapai akseptor protein terakhir berupa sitokrom a dan a 3 . Perhatikan gambar berikut. Gambar 2.12 Ilust rasi t ransfer elekt ron. Sist em reaksi ini m em b erikan elekt ron d ari glikolisis dan siklus Krebs pada oksigen seb agai aksep t or elekt ron t erakh ir. Sumber:Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1991 2H NAD NADH 2 FADH 2 2H FAD 2 sitokrom b ++ 2 sitokrom b +++ 2 sitokrom c + + 2 sitokrom c +++ 2 e 2 e 2 e 2 e 2 e 2 sitokrom a ++ 2 sitokrom a +++ 2 oksidasi sitokrom ++ 2 oksidasi sitokrom +++ 2 H + 2 H + Ruang m em b ran m it okond ia Mat riks m it okond ria O 2 Sem ua hew an m enghasilkan panas m elalui respirasi sel. Pada Mam m alia dan Aves, panas ini dipert ahankan oleh selapis bulu at au lem ak. Dengan m enyesuaikan kadar panas yang hilang, hew an endot erm at au berdarah panas m em elihara suhu badan yang st ab il Hom oiot erm . Sumber: Concise Encyclopedia Nature, 1994 Fakta Biologi H 2 O Kata Kunci • Aksep t or elekt ron • Flavop rot ein • Int erm em b ran • Sit okrom • Transfer elekt ron Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 34 Sit oplasm a 2 NADH 2 NADH Glikolisis Glukosa 2 asam p iruvat 2 aset il KoA 2 NADH 6 NADH 2 FADH 2 Elekt ron yang m elint asi m em bran Mit okond ria Sist em t ransfer elekt ro n + 34 ATP + 2 ATP + 2 ATP Siklus asam sit rat 38 ATP Seperti A nda lihat pada Gambar 2.12, akseptor terakhir dari rantai reaksi merupakan oksigen. Elektron berenergi tinggi dari NA DH dan FA DH 2 memasuki sist em reaksi. Dalam perjalanannya, energi elektron tersebut mengalami penurunan energi yang digunakan untuk proses fosforilasi A DP menjadi ATP sehingga satu molekul NA DH setara dengan 3 ATP dan satu molekul FA DH 2 setara dengan 2 ATP. Berapakan total ATP yang dihasilkan satu molekul glukosa melalui respirasi aerob? Perhatikan gambar berikut.

2. Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang t idak memerlukan oksigen. Salah satu contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan energi secara cepat . Pada mikroorganisme sepert i bakt eri dan jamur, respirasi anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang t idak memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks. M engapa respirasi anaerob dapat terjadi dan berapa banyak energi yang dihasilkannya? M asih ingatkah A nda tahap glikolisis pada respirasi aerob? Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan t ot al 2 A T P dan t idak memerlukan oksigen. M eskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan. Selain menghasilkan A TP, glikolisis juga menghasilkan NA DH dan NA D + . Tanpa suplai NA D + yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat t erhent i. Oleh karena it u, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi N A DH menjadi N A D + kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob yang dilakukan organisme.

a. Fermentasi alkohol

Beberapa organisme sepert i khamir Sacchar omyces cer eviceace melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol etanol. Gambar 2.13 Ilust rasi reaksi yang t erjadi dalam respirasi sel dan jum lah ATP yang didapat kan Sumber: Biology: Concepts and Connections, 2006 Kata Kunci • Alkohol • Anaerob • Aset ild eh id • Ferm ent asi • Ragi Met ab olism e 35 Gambar 2.14 Bagan ferm ent asi alkohol Glukosa 2NAD + 2NADH 2 ADP 2 ATP 2 asam piruvat 2 aset ildehid 2 et anol 2NAD + 2NADH Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2 NA DH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO 2 . A set ildehid diubah menjadi et anol dan N A D H diubah menjadi N A D + unt uk selanjut nya digunakan dalam glikolisis kembali. Ferment asi al kohol merupakan j eni s ferment asi yang banyak digunakan manusia selama ribuan t ahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol. CO 2 Fermentasi A lkohol Tujuan M engamati dan melakukan proses fermentasi alkohol A lat dan Bahan 1. Gula pasir 6. Labu Erlenmeyer 2. Ragi roti fermipan 7. Sumbat gabus dua lubang 3. A ir suling 8. Termometer 4. Larutan fenolftalin 9. Pipa kaca bentuk U 5. Vaseline 10. Termometer Langkah Kerja 1. Larutkan 50 g gula pasir dalam 100 ml air suling. Masukan larutan dalam labu A dan taburi dengan sedikit ragi roti. 2. M asukkan larutan fenolftalin pada labu B dan susunlah alat percobaan seperti berikut bersama kelompok A nda. 3. Jika alat-alatnya tidak tersedia, A nda dapat menggunakan botol minuman sebagai penganti labu; dua buah sedotan fleksibel sebagai pengganti pipa kaca; air kapur sebagai pengganti larutan fenolftalin. 4. Simpan alat percobaan di tempat yang hangat. A mati setelah beberapa jam. Aktivitas Biologi 2.1 Term om et er Pipa kaca A A B Larutan gula dan ragi Fenolft alin