Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII
98
P genotipe :
PPLL ppll
fenotipe : ungu, lonjong
merah, bulat gamet
: PL
pl F1
genotipe : PpLl
fenotipe : ungu, lonjong
gamet :
PL, Pl, pL, pl PL, pl
normal pautan
Perbandingan yang diharapkan 9 : 3 : 3 : 1 Diagram perbandingan tanaman ercis yang memiliki pautan gen
Salah sat u cont oh paut an t erjadi pada penelit ian oleh illiam
Bat eson dan R.C. Punnet sekit ar 1905. M ereka mengembangkan tanaman ercis galur murni yang mengandung gen P untuk warna bunga
ungu yang dominan terhadap gen P untuk warna bunga merah. Tanaman t ersebut juga mengandung gen L unt uk polen lonjong yang dominan
terhadap gen l untuk polen bulat.
Pert ama, mereka menyilangkan t anaman dengan alel homozigot . H asilnya, semua generasi F
1
menghasilkan tanaman bunga ungu dengan polen lonjong PpLl seperti yang telah diduga sebelumnya. Ketika sesama
F
1
disilangkan, perbandingan fenot ipe yang t idak biasa dihasilkan. Perhatikan diagram berikut.
PL Pl
pL pl
PL Pl
pL pl
PPLL PPLl
PpLL PpLl
PPLl PPll
PpLl Ppll
PpLl Ppll
ppLl ppll
PpLL PpLl
ppLL ppLl
PL pl
PL pl
PPLL PpLl
PpLl ppll
Hasil Dominansi ormal
Pautan Fenotipe
Bunga Polen
9 3
3 1
ungu ungu
merah merah
lonjong bulat
lonjong bulat
Hasil Fenotipe
Bunga Polen
ungu merah
lonjong bulat
3 1
Generasi F
2
yang Dihasilkan
Berdasarkan persilangan tersebut, terlihat bahwa terdapat pautan ant ara gen P dengan L dan p dengan l. O leh karena it u, meskipun
genotipe F
1
adalah PpLl, gamet yang dihasilkan tetap bergenotipe PL dan pl. H al ini menghasilkan generasi F
2
dengan perbandingan 3:1 bunga ungu, polen lonjong : bunga merah, polen bulat.
b. Pindah Silang
Sebenarnya, sebelum didapat kesimpulan bahwa peristiwa persilangan tanaman ercis oleh
illiam Bateson dan R.C. Punnet adalah peristiwa pautan, mereka dikejutkan oleh hasil perbandingan dari data asli yang
Perbandingan yang dihasilkan 3 : 1
Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat
99
Gambar 4.26
Perist iw a p indah silang
A B
b a
A b
a B
b A
a B
B a
A b
A a
b B
A b
B a
Sumber:Biology: Discovering Life, 1991
Tabel. 4.3 Perbandingan Hasil Persilangan Dihibrid Normal, Hasil A sli Persilangan,
dan Hasil Pautan
didapat. Dari data tersebut, terdapat sejumlah kecil hasil dengan fenotipe ungu bulat dan merah lonjong yang seharusnya tidak ada jika terjadi
pautan saja pada gen-gennya.
M elalui pengamat an lebih lanjut , para ahli genet ika menget ahui bahwa hasil t ersebut dapat t erjadi melalui mekanisme
pindah silang
crossing over
yang terjadi selama meiosis. Selama meiosis, kromosom homolog saling berpasangan membentuk tetrad. Pada keadaan ini, terjadi
pertukaran materi genetik antara kromosom dan pasangan homolognya. M enyebabkan gen-gen dapat berpindah dari satu kromosom ke kromosom
homolognya.
Perpindahan ini dapat terjadi sepanjang pasangan kromosom. Proses ini disebut juga pindah silang
crossing over
. Pada proses meiosis, pindah silang terjadi pada kiasma. Oleh karena materi serta susunan gen berubah
akibat pindah silang, proses ini disebut juga rekombinasi gen.
Fenotipe
ungu ungu
merah merah
Bunga Polen
ormal Data A sli
Pautan lonjong
bulat lonjong
bulat 56 9
19 3 19 3
6 1 74
6 6
14 75
– –
25
Jika dua gen berpautan, kedua gen ini akan bersama-sama diwariskan dalam satu gamet. A kan tetapi, jika terjadi pindah silang dalam proses
meiosis, kedua gen tersebut dapat berpisah dan membentuk rekombinasi baru dalam gametnya. H al inilah yang menyebabkan adanya hasil pada
sifat bunga ungu-polen bulat dan bunga merah-polen lonjong, meskipun nilai tersebut kecil.
Saat profase, krom osom hom olog berpasangan
m em b en t uk t et rad
Pada pindah silang, m at eri krom osom
b ert ukaran
Gen hasil rekom binasi b erp isah ket ika
krom osom t ert arik ke kut ub yang berlaw anan