28
L = × d
1
× d
2
d
1
: diagonal satu, d
2
: diagonal dua
2.1. 2. Penelitian yang Relevan
2.1.2.1 Penelitian-penelitian tentang geometri van Hiele
Anggarani 2010 meneliti tentang penggunaan teori van Hiele untuk meningkatkan tingkat dan kualitas berpikir siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang ditempuh siswa dalam mempelajari bangun datar melalui lima tahap fase pembelajaran menurut teori
van Hiele, serta untuk mengetahui bagaimana tingkat dan kualitas berpikir siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan fase-fase
dalam teori van Hiele. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Timbulharjo, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: i siswa-siswa sudah bisa menempuh lima fase pembelajaran geometri menurut teori van Hiele
yaitu fase informasi, fase orientasi terpadu, fase eksplisitasi, fase orientasi bebas, dan fase integrasi dengan baik dan sungguh-sungguh yang dilakukan
secara bertahap. ii tingkat dan kualitas berpikir siswa dalam geometri meningkat setelah diadakan pembelajaran geometri berdasarkan teori
pembelajaran van Hiele. Liah 2014 meneliti efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori
van Hiele dalam pelajaran Matematika pada pokok bahasan kesebangunan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dan data
dianalisis secara kuantitatif. Peneliti membandingkan dua kelas yaitu kelas IX A dan IX C di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Kelas eksperimen melakukan
pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele. Sedangkan kelas kontrol melakukan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran Matematika pada materi kesebangunan di
SMP Budya Wacana Yogyakarta.
29
Halat 2008 meneliti tentang perbedaan level van Hiele dan gender pada guru magang SD dan guru matematika sekolah menengah. Penelitian ini
dilakukan pada 125 guru magang SD dan 156 guru matematika sekolah menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan
membandingkan tingkat penalaran dalam geometri guru magang SD dan guru matematika sekolah menengah. Peneliti memberikan tes kepada peserta yang
disebut dengan van Hiele Geometry Test VHGT. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara guru magang SD dan guru magang matematika sekolah menengah berkaitan
dengan penalaran bertahap dalam geometri. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan dengan mengacu pada tingkat berpikir van Hiele antara
guru laki-laki dan perempuan pada guru magang matematika sekolah menengah namun tidak ada perbedaan tingakat berpikir van Hiele antara guru laki-laki dan
perempuan pada guru magang SD.
2.1.2.2 Penelitian-penelitian tentang Kemampuan Mengingat dan Memahami
Pramudhita 2013 meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA.
Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu, sampelnya adalah kelas V.1 sebagai kelompok kontrol dan kelas
V.2 sebagai kelompok eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi soal pretest dan posttest yang terdiri dari 2 soal essai, yaitu soal
pertama untuk kemampuan mengingat dan soal kedua untuk kemampuan memahami. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan dan memahami.
Marvialista 2013 meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan sedangkan sampel untuk kelompok eksperimen adalah siswa kelas IVA dan
30
sampel untuk kelompok kontrol adalah siswa kelas IVB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest I dan posttest II. Hasil
penelitian menunjukkan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
Gitawati 2012 meneliti pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Sengkan yang terdiri dari kelas VA sebanyak 24 orang sebagai kelompok eksperimen dan kelas VB sebanyak 24
orang sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian terdiri dari 2 soal essai yang masing-masing terdiri dari aspek kognitif mengingat dan memahami.
Teknik pengambilan datanya menggunakan pretest dan posttest pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan metode mind map berpengaruh
terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Berdasarkan penelitian terdahulu tentang model pembelajaran van Hiele
dan proses kognitif, dapat dilihat bahwa model pembelajaran van Hiele berpengaruh positif terhadap variabel yang dipengaruhi, tetapi belum ada
penelitian mengenai pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami sehingga peneliti ingin
membuat penelitian baru. Peneliti akan meneliti lebih lanjut pengaruh model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada
konsep geometri mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD yang dapat melengkapi atau memperkaya penelitian yang sudah ada.