Saran KESIMPULAN DAN SARAN
97
Mateya, M. 2008. Using the van Hiele theory to analyze geometrical conceptualization in grade 12 student: a namibian perspective. Thesis.
Rhodes University. Ngalimun. 2014. Strategi dan model pembelajaran.Yogyakarta: Aswaja
Pressindo. Nurgiyantoro, B. 2010. Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi.
Yogyakarta: BPFE OECD. 2009. Whats students know and can do: Students performance in
reading, mathematics, and science Diakses tanggal 9 Oktober 2014, dari
http:www.oecd.orgpisa46643496.pdf
Pareka, P. E. 2014. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar
dalam pembelajaran Matematika kelas V SD.Skripsi.Yogyakarta.PGSD Universitas Sanata Dharma.
Pramudhita, D. 2013. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Bopkri
Gondolayu Yogyakarta.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Priyatno, D. 2010. Teknik mudah dan cepat melakukan analisis data
penelitian dengan SPSS dan tanya jawab ujian pendadaran. Yogyakarta: Gava Media
Priyatno, D. 2012. Belajar praktis analisis parametric dan non parametric dengan SPSS.Yogyakarta: Gava Media
Rusmono. 2014. Strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Salinan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Diakses pada tanggal 29 Maret 2015
http:vokasi.unud.ac.idwp-contentuploads20140803-b-salinan- lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses.pdf
Salkind. 2009. Teori teori perkembangan manusia. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Sarwono, J. 2010. PASW statistic 18.Yogyakarta: Penerbit ANDI Schunk, D. 2012. Learning theories an educational perspective sixth
edition.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
98
Setyosari. 2010. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2014. Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta
Supratiknya, A. 2012. Service learning, belajar dari konteks kehidupan masyarakat:
paradigma pembelajaran
berbasis problem,
mempertemukan Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Yogyakarta.Universitas Sanata Dharma.
Syah, M. 1995. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, M. 1997. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Van de Walle, J. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan menengah. Jakarta: Erlangga
99
LAMPIRAN
100
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
101
Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol
Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen
102
Lampiran 1.4 RPP Kelompok Kontrol
103
Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen
104
Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen
Lampiran 1.6 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I, II, III
105
Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian
106
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban
107
108
Lampiran 1.4 RPP Kelompok Kontrol
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
Lampiran 1.6 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I, II, III
SOAL LATIHAN I
1. Amatilah bangun datar di bawah ini
a. Apakah nama bangun datar di atas?
b. Sebutkan empat cirri bangun datar di atas
2. Amatilah bangun datar di bawah ini
a. Apakah nama bangun datar di atas?
b. Berapakah simetri putar dan simetri lipat bangun datar di atas?
3. Amatilah gambar di bawah ini
a. Apakah nama bangun datar di atas?
b. Berapakah simetri putar dan simetri lipat bangun datar di atas?
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 1 Nama
: Nomor
: Kelas
:
159
SOAL LATIHAN II
1. Perhatikanlah gambar di bawah ini
Hitunglah luas trapesium di atas dengan benar 2.
Salah satu atap rumah Pak Joni berbentuk trapesium. Panjang sisi atas dan bawah masing-masing 10 m dan 7 m. Jika tingginya 3 m, berapakah
luasnya? 3.
Perhatikan denah perkarangan Paman Bowo
Berapakah luas perkarangan Paman Bobo? 4.
Perhatikan gambar di bawah ini
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 2 Nama
: Nomor
: Kelas
:
160
Hitunglah luas bangun datar trapesium di atas dengan rumus yang benar 5.
Luas daerah sebuah trapesium 4.810 cm
2
. Jika jumlah sisi sejajar 185 cm maka berapakah tinggi trapesium itu?
161
SOAL LATIHAN III
1. Gambarlah sebuah bangun layang-layang dengan ukuran diagonal 1 = 12
cm dan diagonal 2= 25 cm 2.
Perhatikan gambar di bawah ini
a. Apakah nama bangun datar di atas?
b. Sebutkan empat ciri-ciri bangun diatas
c. Berapakah jumlah simetri putar dan simetri lipat bangun diatas?
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 3 Nama
: Nomor
: Kelas
:
162
SOAL LATIHAN IV
1. Sebuah bangun layang-layang dengan ukuran diagonal 1 = 12 cm dan
diagonal 2= 25 cm. Hitunglah luas bangun layanglayang tersebut 2.
Ada dua buah layang-layang. Layang-layang A mempunyai diagonal masing-masing 40 cm dan 70 cm. Diagonal layanglayang B, 80 cm dan
30 cm. Layang-layang mana yang lebih luas? 3.
Luas daerah sebuah layang-layang 4.312 cm
2
, panjang salah satu diagonalnya 98 cm, hitunglah panjang diagonal lainnya
4. Panjang diagonal-diagonal sebuah layang-layang adalah 20 m dan 25
cm, hitunglah luas layang-layang tersebut 5.
Tentukan luas layang-layang di bawah ini Jika panjang:
AC = 20 cm DB = 14 cm
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 4 Nama
: Nomor
: Kelas
:
163
Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian
164
165
166
167
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban
1a.
Layang-layang Trapesium sama kaki
Belah ketupat Jajar genjang
Trapesium siku-siku Layang-layang trapesium siku-siku Layang-
layang
b. Gambar 1 : sudut DAB, sudut ABC, sudut BCD, dan sudut CDA
Gambar 2 : sudut DAB, sudut ABC, sudut BCD, dan sudut CDA
168
Cirri-ciri: Gambar 1: Bangun layang-layang
Ciri-Ciri: -
Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang -
Kedua diagonalnya saling tegak lurus -
Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar -
Salah satu diagonalnya berpotongan sama panjang -
Mempunyai 4 titik sudut -
Mempunyai 1 simetri lipat Gambar 2: Bangun trapesium sembarang
Ciri-ciri: -
Mempunyai sepasang garis sejajar -
Mempunyai empat titik sudut -
Tidak memiliki simetri putar -
Keempat sisinya tidak sama panjang -
Tidak memiliki simetri lipat 2a. Gambarlah sebuah bangun trapesium siku-siku yang memiliki sisi sejajar
berturut-turut 4cm dan 10cm serta tinggi 6cm Apakah trapesium siku-siku tersebut memiliki simetri putar? Jelaskan
Trapesium dikatakan mempunyai 1 simetri putar karena jika diputar satu lingkaran penuh atau 360 derajat dapat menghasilkan bayangan yang tepat
dengan bangun semula. b. Bangun 1: Bangun trapesium
169
Bangun 2:Bangun layang-layang Bangun 3:Bangun trapesium
Bangun 4:Bangun layang-layang Bangun 5:Bangun layang-layang
Bangun 6: Bangun trapesium
3. a Trapesium
Langkah 1
6m
12m
Langkah 2
Diketahui :garis sejajar 12 m dan 22 m tinggi 6 m
Ditanyakan :luas tanah = ...? Rumus:
m
Jadi, luas tanah milik ayah = 102 m
2
b Layang-layang Langkah 1
170 Langkah 2
Dari gambar dapat kita ketahui bahwa AC bisa kita sebut sebagai d
1
= 90 cm, sedangkan BD kita sebut sebagai d
2
= 1 m atau 100 cm. Luas layang-layang Joko adalah :
Luas
Luas
Luas
Luas
Jadi luas kertas yang dibutuhkan Joko untuk membuat layang-layang adalah 45 m
2
4. Diketahui:
DC = 7 cm EF = 7 cm
AB = 19 cm AD = 10 cm AE = 6 cm
Ditanya: Tinggi trapesium dengan menggunakan rumus dalil Pytagoras dan rumus luas trapesium?
Jawab :
Rumus I dalil Pytagoras
171
D 10 cm
? DE
= A
E =
6 cm =
= = 8cm
Rumus II Luastrapesium
5. Bingkai Foto
a. Kardus A
b. Karena tidak memenuhi unsur 1.
Bentuk kardus persegi panjang berbentuk kecil 2.
Mempunyai ukuran tinggi yang kurang
172
3. Panjang sisi atas memenuhi tapi sisi bawah tidak memenuhi
c. Alat dan Bahan
Penggaris Pisau cutter
Koran bekas Kardus
Lem kertas Potongan puzzle
Gunting
b. Langkah-langkah pembuatan bingkai foto 1.
Buatlah pola ukuran bingkai bagian depan yang sudah ditentukan di kardus bekas lalu potong menggunakan cutter.
2. Buatlah pola untuk bingkai bagian belakang foto dengan ukuran yang
sama dengan bingkai foto bagian depan di kardus lalu potong menggunakan cutter.
3. Siapkan kertas Koran, letakkan pola bingkai foto bagian belakang yang
telah dibuat di atas kertas Koran lalu di cutter sesuai dengan pola. 4.
Setelah selesai di cutter, rekatkan pada bagian yang tidak terpotong kesisi-sisi bingkai rekatkan dengan menggunakan lem.
5. Rekatkan bingkai foto bagian depan dengan bingkai foto bagian
belakang, namun pada sisi sejajar bagian atas trapesium tidak di rekatkan untuk meletakan foto.
6. Tempelkan potongan-potongan puzzle. Potongan puzzle tersebut
ditempelkan di pinggir bingkai foto dan disesuaikan dengan pola bingkai pada bagian depan. Dan jadilah sebuah bingkai dari kardus dan
koran bekas.
173
Lampiran 2.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement
No. Komponen Penilaian
Skor Komentar
Penguji 1
Penguji 2
Penguji 3
1 Kesesuaian antara SK,
KD, dan Indikator 4
4 3
Kelas lima belum secara rinci dalil Pytagoras.
2 Kesesuaian komponen
pada variabel 1 dengan item soal.
4 5
4 3
Kesesuaian komponen pada variabel 2
dengan item soal. 5
5 3
4 Kesesuaian komponen
pada variabel 3 dengan item soal.
3 5
3 5
Kesesuaian komponen pada variabel 4
dengan item soal. 3
5 4
6 Kesesuaian komponen
pada variabel 5 dengan item soal.
3 5
3 7
Kesesuaian komponen pada variabel 6
dengan item soal. 3
5 3
Langkah yang kelima membinguungkan.
8 Kejelasan perintah
mengerjakan soal. 3
4 4
Petunjuk dituliskan di atas, sebaiknya perintah soal
menggunakan skala, pertanyaannya lebih baik
dipisah.
9 Kualitas pedoman
penilaian 3
4 4
10 Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis buku.
4 4
3
Jumlah Skor 35
46 34
Rerata Total Skor 3.5
4.6 3.4
Kriteria: 5
= Instrumen sudah sangat baik digunakan
174
4 = Instrumen sudah baik untuk digunakan
3 = Instrumen cukup layak digunakan namun perlu sedikit diperbaiki
2 = Instrumen kurang layak digunakan
1 = Instrumen tidak layak digunakan
Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Tabulasi Skor Uji Validitas
No. Variabel
r tabel r hitung
Sig. 2- tailed
Keputusan
1 Mengingat
0.396 0.38
0.00 Valid
2 Memahami
0.396 0.66
0.00 Valid
3 Mengaplikasi
0.396 0.85
0.00 Valid
4 Menganalisis
0.396 0.60
0.00 Valid
5 Mengevaluasi
0.396 0.60
0.00 Valid
6 Mencipta
0.396 0.61
0.00 Valid
Hasil Perhitungan Uji Validitas
175
Lampiran 3.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas a.
Uji reliabilitas 6 kemampuan
Case Processing Summary
N Cases
Valid 47
100.0 Excluded
a
.0 Total
47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
176
Lampiran 3.3 Hasil Wawancara a.
Wawancara Siswa
Wawancara Siswa I Subjek
: Setting
: HariTgl
:
Wawancara Koding
P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan
model pembelajaran van Hiele? S1: Senang, karena asyik.
Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele
Cronbachs Alpha
N of Items .699
6
177
P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van
Hiele? S1: Jelas bu, bisa dipahami.
Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model
pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru
biasanya? Apa alasannya?
S1: Lebih senang memakai pembelajaran van Hiele karena asyik, Bu.
Model pembelajaran yang disukai
P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah?
Mengapa? S1: nomor 3 Bu, karena belum hafal
rumusnya. Soal yang dianggap sulit
P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Jelaskan? S1: gak ada Bu, enak belajarnya bisa
gunting-gunting kertas. Kesulitan menggunakan model pembelajaran
van Hiele
P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van
Hiele? S1: paham Bu.
Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele
P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Mengapa bosantidak bosan?
S1: Enggak, karena gak harus ngerjain soal di LKS Bu.
Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele
Keterangan : S1 : Siswa I
178
P : Peneliti W : Wawancara
Wawancara Siswa II Subjek
: Setting
: HariTgl
:
Wawancara Koding
P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan
model pembelajaran van Hiele? S2 : Senang, karena mudah dipahami.
Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van
Hiele? S2 : gak bikin bosen, Bu.
Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model
pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru
biasanya? Apa alasannya?
S2 : Senang dua-duanya, karena kalau pakai van Hiele lebih mudah dipahami tapi
kalau pakai cara bu Yanti biasanya saya bisa ngerjain di rumah.
Model pembelajaran yang disukai
P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah?
Mengapa? S2: nomor 5 Bu, susah bikin bingkainya.
Soal yang dianggap sulit
P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Jelaskan? S2 : iya, soalnya pas awal-awal kan gak
langsung dijelaskan. Kami di minta mencari-cari sendiri.
Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele
179
P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van
Hiele? S2 : Iya, memahami.
Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele
P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Mengapa bosantidak bosan?
S2 : Enggak bosan, karena ada kertas lipat yang bisa digunting dan digambar.
Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele
Wawancara Siswa III Subjek
: Setting
: HariTgl
:
Wawancara Koding
P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan
model pembelajaran van Hiele? S3 : Biasa saja, saya lebih suka menyukai
pembelajaran guru yang biasanya. Perasaan menggunakan model pembelajaran
van Hiele
P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van
Hiele? S3 : Jelas, mudah dipahami.
Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model
pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru
biasanya? Apa alasannya?
S3 : Lebih suka dengan pembelajaran bu Yanti biasanya, Bu. Soalnya gak perlu
cari di buku udah langsung dijelasin sama bu Yanti.
Model pembelajaran yang disukai
P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal Soal yang dianggap sulit
180
nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?
S3: nomor 3, karena gak tau rumusnya jadi susah ngerjain.
P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Jelaskan? S3 : enggak Bu, seneng bisa gambar-gambar.
Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele
P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van
Hiele? S3 : paham, tapi gak semua. Masih belum
hafal rumus-rumusnya. Pemahaman terhadap materi dengan model
van Hiele
P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model
pembelajaran van Hiele? Mengapa bosantidak bosan?
S3 : enggak, soalnya gak mengerjakan soal di LKS.
Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele