Karakteristik Teori van Hiele
15
Contohnya, semua bangun kubus mempunyai enam sisi yang kongruen bentuk dan ukurannya sama, dan sisinya berupa bujur
sangkar. Hasil pemikiran pada tingkat I adalah sifat-sifat dari bentuk. Siswa pada level I akan dapat menyebutkan sifat-sifat dari
bujur sangkar, persegi panjang, dan jajaran genjang tetapi belum menyadari bahwa ada yang merupakan bagian dari yang lain.
3. Level 2: Deduksi Informal
Jika siswa mulai dapat berpikir tentang sifat-sifat objek geometri tanpa batasan dari objek-objek tertentu, mereka dapat membuat
hubungan diantara sifat-sifat tersebut. Contohnya, jika keempat sudut merupakan siku-siku, bangun tersebut sudah pasti persegi
panjang. Jika bentuknya persegi, semua titik sudutnya sudah pasti siku-siku. Jika bentuknya persegi, bangun tersebut juga merupakan
persegi panjang. Siswa pada tingkat II ini telah mengembangkan pemahaman akan berbagai sifat bentuk.
4. Level 3: Deduksi
Objek pemikiran pada tingkat 3 berupa hubungan di antara sifat-sifat objek geometri. Siswa pada tingkat ini mampu bekerja dengan
pernyataan-pernyataan abstrak tentang sifat-sifat geometris dan membuat kesimpulan lebih berdasarkan pada logika daripada naluri.
5. Level 4: Ketepatan Rigor
Pada tingkat teratas dalam tingkatan van Hiele, objek-objek perhatian
adalah sistem
dasarnya sendiri,
bukan hanya
penyimpulannya dalam sistem. Sebagai contoh, geometri bola berdasarkan garis-garis yang tergambar pada bola bukannya pada
bidang atau ruang biasa. Secara umum, ini adalah tingkatan mahasiswa jurusan matematika yang mempelajari geometri sebagai
cabang dari ilmu matematika. Melalui tahapan teori van Hiele dapat disimpulkan bahwa siswa berpikir
dari tahap yang paling sederhana ke tahap yang paling rumit. Pada tahap teori
16
Van Hiele tidak dijelaskan pada umur berapa siswa memasuki setiap tahapnya. Dengan demikian, siswa dapat memasuki tahap yang lebih tinggi berdasarkan
proses belajar yang dilaluinya.
Gambar 2.1 Tahapan berpikir geometri van Hiele Sumber:
http:proactiveplay.comwpcontentuploads201211Proactiveplay_van_Hi eleModel-of-Thought.jpg
Berdasarkan teori van Hiele 19551986, kemajuan dari satu level ke level selanjutnya melewati lima fase: informasi, orientasi terarah atau terpadu,
eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Setiap fase akan menuntun ke level berfikir yang lebih tinggi Mateya, 2008: 23-25
1. Informasi
Guru menggunakan teknik tanya jawab dengan siswa tentang topik yang akan dipelajari. Selama fase ini guru dapat mengevaluasi
tanggapan siswa dan dapat mengetahui pengetahuan awal siswa tentang topik yang akan dipelajari sehingga guru mempunyai
gambaran terhadap materi yang akan disampaikan selanjutnya. 2.
Orientasi terarah atau terpadu Pada fase ini siswa menjadi akrab dengan struktur topik seperti
angka, kosakata, simbol, definisi, sifat dan hubungan. Peran guru adalah untuk mengarahkan kegiatan siswa dengan membimbing
mereka dengan kegiatan yang sesuai. Kegiatan ini misalnya dengan