35
dilakukan posttest pada masing-masing kelompok. Posttest untuk mengetahui pengaruh perlakuan atau treatment yang telah dilakukan pada kelas eksperimen.
Hasil penelitian menggunakan pretest dan posttest atau pengaruh kausal dari intervensi dapat dihitung dalam tiga langkah : 1 kurangi skor pretest dari nilai
posttest untuk kelompok eksperimen untuk menghasilkan skor 1; 2 kurangi skor pretest dari nilai posttest untuk kelompok kontrol untuk menghasilkan skor
2; dan 3 kurangi skor 2 dari skor 1 yang menghasilkan rumus O2 - O1 – O4
– O3. Jika hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh dan sebaliknya jika hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada pengaruh
Cohen,dkk, 2007: 277. Lebih jelasnya lagi adalah seperti pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan : X
= Treatment yaitu model pembelajaran van Hiele O
1
= Rerata skor pretest kelompok eksperimen O
2
= Rerata skor posttest kelompok eksperimen O
3
= Rerata skor pretest kelompok kontrol O
4
= Rerata skor posttest kelompok kontrol Garis putus-putus pada gambar di atas memisahkan baris pararel dalam diagram
nonequivalent control group design menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak diacak oleh karena itu disebut dengan istilah non
ekuivalen. Pada penelitian ini kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditentukan melalui proses undian.
O
1
X O
2 ……………………………………….
O
3
O
4
36
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Demangan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016. SD Negeri Demangan
Yogyakarta beralamat di jalan Munggur no. 38 Gondokusuman Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah yang memiliki banyak prestasi diantaranya
memenangkan lomba pencak silat se-Yogyakarta. Sebagian besar siswa, guru dan karyawan di SD Negeri Demangan beragama Islam, namun ada juga
beberapa siswa dan guru yang beragama Kristen maupun Katolik. Sekolah ini memiliki struktur organisasi sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah, dua belas
guru kelas, lima guru mata pelajaran, dua karyawan, dan 337 siswa, setiap kelas rata-rata berjumlah 25 siswa.
SD Negeri Demangan Yogyakarta mempunyai kelas yang berbentuk paralel yang terdiri atas dua kelas pada setiap tingkatannya yaitu kelas A dan
kelas B. Peneliti memilih SD Negeri Demangan Yogyakarta karena selain bersamaan dengan program Praktek Pengalaman Lapangan PPL yang
diselenggarakan Universitas Sanata Dharma, juga dari hasil observasi yang dilakukan sekolah ini mempunyai kelas paralel, sehingga dapat digunakan
untuk penelitian jenis eksperimen yang lebih dari satu kelas yaitu sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. SD Negeri Demangan memiliki 3
bangunan sementara, karena SD ini sedang dalam tahap pembangunan. Ruang kelas yang tersedia hanya 8 kelas saja sehingga anak-anak harus bergantian
kelasnya. Setiap kelas dilengkapi dengan meja, kursi, papan tulis, serta peralatan lain seperti penggaris, penghapus, kapur, rak buku dan berbagai
perlengkapan penunjang pembelajaran. Di dalam kelas juga terdapat berbagai data administrasi kelas yang ditempel di dinding kelas. Dalam kelas ramai
dengan berbagai karya siswa. Sekolah mempunyai 3 LCD proyektor yang terdapat di kelas 4A, 6A dan 5B yang sesekali dipindah di kelas lain yang
membutuhkan.