24
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Pendekatan pemecahan masalah dijadikan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan
solusinya KTSP 2012. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai
dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi contextual problem. Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap
dibimbing untuk menguasai konsep matematika.
2.1.1.9 Geometri
Geometri adalah salah satu cabang tertua matematika dianut oleh beberapa kebudayaan kuno seperti India, Babilonia, Mesir dan Cina,serta
Yunani Jones dalam Mateya, 2008: 9. Budaya kuno mengembangkan bentuk geometri didasarkan pada hubungan antara panjang, luas dan volume dari
benda-benda fisik. Dalam zaman kuno, geometri digunakan untuk mengukur tanah dan dalam pembangunan artefak budaya. Malkevitch dalam Mateya,
2008:9 menyebutkan beberapa geometri tersebut sebagai berikut: geometri diferensial, geometri hiperbolik, Lobachevskia geometri, geometri proyektif,
geometri berbentuk bulat panjang, geometri aljabar, Geometri Euclidean, geometri analitik, geometri pesawat, geometri Riemann, dinamis geometri dan
koordinasi geometri. Perbedaan tipe geometri membuat geometri menjadi area
pembelajaran penting dalam kurikulum matematika Mateya, 2008:9. 1.
Pentingnya Geometri dalam Area Pembelajaran Kurikulum Matematika
Seorang ahli matematika Inggris terkenal, Sir Christopher Zeeman, dikutip di Royal Society and Joint Mathematical Council, menjelaskan bahwa
25
geometri terdiri cabang-cabang matematika yang mengeksploitasi intuisi visual yang paling dominan dari indera kita untuk mengingat teorema,
memahami bukti, menginspirasi dugaan, memandang realitas, dan memberikan wawasan global. Tujuan pengajaran geometri Royal Society and Joint
Mathematical Council dalam Mateya, 2008: 10 adalah sebagai berikut: a.
untuk mengembangkan kesadaran spasial, intuisi geometris dan kemampuan untuk memvisualisasikan.
b. untuk memberikan pengalaman geometris dalam 2 dan 3 dimensi.
c. untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan
untuk menggunakan geometri sifat dan teorema. d.
untuk mengembangkan keterampilan penerapan geometri melalui pemodelan dan pemecahan masalah konteks dunia nyata.
e. untuk mendorong pengembangan dan penggunaan dugaan, penalaran
deduktif dan bukti. f.
untuk mengembangkan ICT yang berguna teknologi komunikasi informasi khususnya di konteks geometris.
g. untuk menimbulkan sikap positif terhadap matematika.
h. untuk mengembangkan kesadaran akan warisan sejarah dan budaya
geometri di masyarakat, dan aplikasi kontemporer geometri. France dalam Mateya, 2008: 11 menegaskan bahwa kompetensi umum
matematika siswa telah dikaitkan erat dengan pemahaman geometris mereka. Ini berarti bahwa pengetahuan geometris penting bagi siswa untuk memahami
matematika pada umumnya. Sherard dalam Mateya, 2008:11 menunjukkan bahwa geometri memiliki aplikasi penting untuk sebagian besar topik dalam
Matematika. Akibatnya geometri memiliki dimensi pemersatu di seluruh kurikulum Matematika. Geometri adalah dasar untuk visualisasi untuk