Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

42 3 Penilaian yang dilakukan terhadap jawaban peserta didik tidak mudah ditentukan standarnya. Tiap butir tes esai tentunya tidak sama persis bobotnya sehingga skor terhadapnya harus juga tidak sama. 4 Waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa pekerjaan peserta didik relatif lama, apalagi jika jumlah peserta didik cukup besar, sehingga terasa kurang efisien. Terdapat enam soal yang mewakili tingkatan dalam kemampuan berpikir kritis kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Instrumen ini digunakan oleh 3 peneliti, sehingga setiap peneliti membahas dua kemampuan saja. Tes essai yang digunakan peneliti memuat kemampuan mengingat dan memahami. Standar Kompetensi yang digunakan adalah SK.6 Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dan KD yang digunakan adalah KD 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dan KD 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Berikut ini merupakan matriks pengembangan instrument: Matriks Pengembangan Instrumen Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen Variabel Elemen Indikator No Soal Mengingat Mengenali Mengenali ciri-ciri bangun trapesium dan layang-layang 1 Mengingat Kembali Menyebutkan 4 ciri bangun trapesium dan layang-layang 43 Mengidentifikasi Mengidentifikasi ciri-ciri bangun trapesium dan layang-layang Memahami Mencontohkan Membuat contoh gambar bangun trapesium dan layang-layang 2a, 2b Menjelaskan Menjelaskan definisi bangun trapesium dan layang-layang Mengelompokkan Mengelompokkan bangun trapesium dan layang-layang. Tabel 3.3 Rubrik Penilaian No Soal Variabel Elemen Indikator Kriteria Skor 1a Mengingat Mengenali Mengenali ciri-ciri bangun trapesium dan layang-layang Jika dapat menyebutkan 6 nama bangun dengan benar 5 Jika dapat menyebutkan 4-5 nama bangun dengan benar 4 Jika dapat menyebutkan 2-3 nama bangun dengan benar 3 Jika dapat menyebutkan 1 nama bangun dengan benar 2 Jika tidak menyebutkan nama bangun 1 1b Mengingat Kembali Menyebutkan 4 ciri bangun trapesium dan layang-layang Jika dapat menyebutkan 4 ciri dengan benar 5 Jika dapat menyebutkan 3 ciri dengan benar 4 Jika dapat menyebutkan 2 ciri dengan benar 3 Jika dapat menyebutkan 1 ciri dengan benar 2 Jika tidak menyebutkan cirri-ciri. 1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi Jika dapat 5 44 No Soal Variabel Elemen Indikator Kriteria Skor ciri-ciri bangun trapesium dan layang-layang menyebutkan 4 nama sudut dengan benar Jika dapat menyebutkan 3 nama sudut dengan benar 4 Jika dapat menyebutkan 2 nama sudut dengan benar 3 Jika dapat menyebutkan 1 nama sudut dengan benar 2 Jika tidak menyebutkan nama sudut. 1 2a Memahami Mencontohkan Membuat contoh gambar bangun trapesium dan layang-layang. Jika menggambar bangun dengan sisi sesuai ukuran dan rapi. 5 Jika siswa menggambar bangun dengan salah satu sisi tidak sesuai ukuran dan rapi. 4 Jika siswa menggambar dengan dua sisi tidak sesuai ukuran dan kurang rapi. 3 Jika tidak menggambar sesuai ukuran dan rapi. 2 Jika tidak menggambar sesuai ukuran dan tidak rapi. 1 Menjelaskan Menjelaskan mengapa bangun trapesium tidak memiliki simetri putar. Jika menjelaskan bahwa trapesium tidak memiliki simetri putar 5 45 No Soal Variabel Elemen Indikator Kriteria Skor karena hanya kembali ke bentuk semula setelah diputar 360 derajat. Jika menjelaskan bahwa trapesium tidak memiliki simetri putar karena tidak kembali ke bentuk semula tanpa menyebutkan diputar ke 360 derajat 4 Jika menjawab trapesium tidak memiliki simetri putar namun penjelasannya salah. 3 Jika hanya menjawab trapesium tidak memiliki simetri putar tanpa memberi penjelasan 2 Jika jawaban salah atau tidak menjawab. 1 2b Mengelompokkan Mengelompokkan bangun trapesium dan layang-layang. Jika dapat menemukan 7 bangun dengan benar 5 Jika dapat menemukan 5- 6 bangun dengan benar 4 Jika dapat menemukan 3- 4 bangun dengan benar 3 Jika dapat menemukan 1- 2 bangun dengan benar 2 46 No Soal Variabel Elemen Indikator Kriteria Skor Jika tidak menemukan bangun 1

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Sebelum diberikan kepada responden instrumen penelitian perlu diuji coba terlebih dahulu, untuk menghindari isi pertanyaan – pertanyaan yang kurang jelas, bahasa yang digunakan dalam membuat pertanyaan kurang tepat, serta pertanyaan jelas dan mampu dimengerti oleh responden. Penelitian ini menggunakan soal esai. Soal-soal esai yang digunakan untuk pretest dan posttest diujicobakan di kelas VA dan VB SD Negeri Tukangan Yogyakarta dengan jumlah keseluruhan 50 siswa. Uji coba instrumen ini juga dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang telah dibuat.

3.7.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2014: 173. Validitas suatu instrumen sangat tergantung pada situasi dan tujuan khusus penggunaan alat atau instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk mengukur suatu situasi tertentu mungkin tidak akan valid untuk mengukur situasi yang lain. Tujuan penggunaan tes juga merupakan faktor penting dalam menentukan validitas suatu tes Setyosari, 2013: 214. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi dan validitas konstrak. Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrument tersebut menggambarkan atau mencerminkan isi yang dikehendaki Setyosari, 2013: 215. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan Sugiyono, 2014: 182. Validitas isi ditempuh melalui experts judgment. Dosen mata pelajaran Matematika dan guru kelas V SD K Wirobrajan dan SD K Totogan merupakan ahli yang membantu peneliti untuk melakukan validasi dari instrumen yang 47 telah dibuat oleh peneliti. Hasil validasi akan digunakan untuk memperbaiki instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini. Validitas konstruk menunjuk pada seberapa jauh suatu tes mengukur sifat atau bangunan pengertian construct tertentu Setyosari, 2013:217. Uji validitas konstruk diujikan kepada siswa kelas VA dan VB SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Alasan memilih SD ini untuk menguji validitas konstruk karena sekolah ini mempunyai kondisi yang hampir sama dengan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu memiliki kelas paralel dan menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP. Setelah diujikan data tersebut ditabulasi kemudian peneliti menghitung validitasnya menggunakan rumus korelasi dari Pearson kriterianya adalah jika harga Sig 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan valid atau r hitung r tabel . Jika harga Sig 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan tidak valid atau r hitung r tabel . Penghitungan validitas konstrak dilakukan dengan menggunakan program computer IBM SPSS Statistics 19 for Windows. Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas instrument penelitian lihat lampiran Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas No. Variabel r tabel r hitung Sig. 2- tailed Keputusan 1 Mengingat 0,396 0,38 0,00 Valid 2 Memahami 0,396 0,66 0,00 Valid 3 Mengaplikasi 0,396 0,85 0,00 Valid 4 Menganalisis 0,396 0,60 0,00 Valid 5 Mengevaluasi 0,396 0,60 0,00 Valid 6 Mencipta 0,396 0,61 0,00 Valid Penelitian ini dilakukan bersama dua orang anggota kelompok payung lainnya. Setiap peneliti meneliti dua kemampuan dari enam kemampuan kognitif Taksonomi Bloom. Penulis meneliti kemampuan mengingat dan memahami. Berdasarkan tabel diatas soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan mengingat dan memahami dinyatakan valid dengan harga Sig 2- tailed 0,00 p 0,05 48

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada pengertian konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain. Tinggi rendahnya reliabilitas akan memengaruhi validitas. Tingginya reliabilitas akan memungkinkan tercapainya validitas. Selain itu, ia juga akan menunjukkan seberapa tinggi kita dapat berharap terhadap hasil tes yang bersangkutan Gronlund dalam Nurgiyantoro, 2010:165. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan teknik pengujian untuk memeriksa internal consistency yaitu dengan Alpha Cronbach. Nunnally dalam Ghozali, 2009: 46 menjelaskan bahwa suatu konstruk dinyatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach 0,60. Berikut ini adalah hasil dari uji reliabilitas instrument: Case Processing Summary N Cases Valid 47 100.0 Excluded a .0 Total 47 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Berdasarkan perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach dari keenam variabel valid memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0,699. Nilai Alpha tersebut menunjukkan semua instrument dinyatakan reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Sugiyono 2014: 333 dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial parametrik, alasan menggunakan analisis ini adalah Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .699 6

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 0 223

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 1 225

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD - USD Repository

0 8 257