Dampak Perlakuan pada Siswa

57 5 Apakah ada hal yang membingungkan dari materi yang telah disampaikan? Mengapa? 6 Apakah ada kesulitan yang kamu alami dalam memahami konsep geometri bangun datar? 7 Apakah kamu lebih senang belajar Matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang belajar yang diajarkan oleh guru biasanya? Mengapa? 8 Nomor berapakah yang kamu anggap susah? 9 Apakah kamu merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa? 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran Matematika di kelas V materi bangun datar. Pada hasil penelitian akan dijelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Implementasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada dua kelas yaitu kelas VA dan VB. Kelas VA merupakan kelas kontrol, dan kelas VB adalah kelas eksperimen. Pemilihan kelas ini berdasarkan pada undian yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas. Pemberian treatment atau perlakuan dilaksanakan dalam tujuh kali pertemuan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sudah termasuk pretest, posttest 1, dan posttest 2. Kelas VB sebagai kelas eksperimen diberikan treatment dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele, sedangkan kelas VA sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran seperti biasa yaitu menggunakan metode ceramah. Jumlah siswa kelas VA dan VB adalah 25 siswa. Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai observer selama pembelajaran berlangsung dan guru kelas yang mengajar. Berikut adalah gambaran kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

4.1.1.1 Deskripsi Implementasi Pembelajaran 1. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Kontrol

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian soal pretest pada kelas eksperimen yaitu kelas VA. Pretest dilakukan pada hari Sabtu, 12 September 2015 dengan menggunakan 5 soal uraian. Pertemuan dilaksanakan empat kali dalam satu minggu. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari 59 Sabtu, 19 September 2015. Kegiatan pertama, siswa diajak untuk menyebutkan bentuk dan sifat-sifat dari bangun datar trapesium dan guru memberikan penjelasan mengenai sifat-sifat dari bangun datar trapesium. Selanjutnya, siswa dan guru mencari simetri putar dan simetri lipat secara bersama-sama. Guru menjelaskan mengenai cara menghitung luas bangun datar trapesium dan menjelaskan rumus dalil Pytagoras pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 21 September 2015. Guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis untuk dibahas secara bersama. Pada akhir pembelajaran siswa dan guru membuat kesimpulan dari pembelajaran. Pertemuan ketiga pada tanggal 22 September 2015 guru menjelaskan tentang sifat-sifat dari bangun datar layang-layang dan kemudian mencari simetri lipat dan simetri putar, selama pembelajaran siswa lebih dominan mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa tidak mencari sendiri informasi dari materi yang dipelajari. Pertemuan keempat pada hari Rabu, 23 September 2015, materi yang diajarkan mengenai luas bangun datar layang-layang. Selama pembelajaran, siswa hanya mencatat rumus yang dijelaskan oleh guru di depan. Setelah guru selesai menjelaskan guru memberikan soal latihan kepada siswa dan siswa mengerjakan. 2. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Eksperimen Kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian soal pretest pada kelas eksperimen yaitu kelas VB. Pretest dilakukan pada hari Sabtu, 12 September 2015 dengan menggunakan 5 soal uraian. Pertemuan dilaksanakan empat kali dalam satu minggu. Implementasi pembelajaran di kelas eksperimen terdiri dari 25 siswa diimplementasikan dalam tiga bagian disetiap pertemuan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran van Hiele. Pada kegiatan inti terbagi menjadi 5 tahap diantaranya informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Tahap-tahap tersebut harus dilaksanakan selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran van Hiele. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Sabtu, 19 September 2015. 60 Kegiatan memperoleh informasi, dilakukan dengan melakukan tanya jawab mengenai bangun datar trapesium. Langkah selanjutnya, kegiatan orientasi terarah. Guru membagikan 2 lembar kertas lipat untuk setiap individu, siswa diminta menggambar bangun trapesium dan menuliskan sifat-sifatnya di kertas lipat tersebut. Kemudian, siswa mencari simetri lipat dan simetri putar bangun trapesium. Kegiatan eksplistasi, perwakilan siswa mempersentasikan hasil pekerjaan mereka. Pada saat kegiatan orientasi bebas, siswa membentuk kelompok kecil untuk bekerja dan diskusi. Setiap kelompok diminta mengerjakan soal mengenai luas bangun trapesium dan mengarahkan siswa untuk menggunakan rumus. Guru dan siswa membahas mengenai hasil diskusi setiap kelompok, lalu guru menjelaskan mengenai rumus luas bangun trapesium dan menjelaskan rumus dalil Pytagoras. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan integrasi, siswa dan guru membuat rangkuman dan guru mengklarifikasi. Pada pertemuan ketiga dan keempat yaitu pada tanggal 22 dan 23 September 2015 guru membahas tentang bagun datar layang-layang. Pada kegiatan inti terbagi menjadi 5 tahap diantaranya adalah informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Pada awal pembelajaran guru meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar dan mencari benda yang berbentuk layang-layang kemudian guru masuk ke tahap model pembelajaran van Hiele yang pertama yaitu tahap informasi. Kegiatan memperoleh informasi, dilakukan dengan melakukan tanya jawab mengenai bangun datar layang-layang. Langkah selanjutnya, kegiatan orientasi terarah. Guru membagikan 2 lembar kertas lipat untuk setiap individu, siswa diminta menggambar bangun layang-layang dan menuliskan sifat-sifatnya di kertas lipat tersebut. Kemudian, siswa mencari simetri lipat dan simetri putar bangun layang-layang. Kegiatan eksplistasi, perwakilan siswa mempersentasikan hasil pekerjaan mereka. Pada saat kegiatan orientasi bebas, siswa membentuk kelompok kecil untuk bekerja dan diskusi. Setiap kelompok diminta mengerjakan soal mengenai luas bangun layang-layang dan mengarahkan siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 0 223

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penerapan model pembelajaran van hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta.

0 1 225

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD - USD Repository

0 8 257