19
deduksi informal, misalnya: jika…maka, bagaimana jika, semua, beberapa dan tidak satupun Walle, 2008: 156.
2.1.1.5 Proses Kognitif
Taksonomi Bloom membagi proses kognitif pengetahuan menjadi enam tingkatan anak dari yang paling rendah ke yang paling tinggi yaitu 1
mengingat, yaitu proses mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang, 2 memahami, yaitu proses mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran
termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru, 3 mengaplikasi, yaitu proses menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
dalam keadaan tertentu, 4 menganalisis, yaitu proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar
bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan, 5 mengevaluasi, yaitu mengambil keputusan berdasarkan kriteria
dan atau standar, 6 mencipta, yaitu proses memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk
yang orisinal Anderson Krathwohl, 2010: 100-102.
2.1.1.6 Mengingat dan Memahami
Apabila kita mengajar dan mengases siswa supaya mereka mempelajari suatu materi pelajaran dan mengingatnya selama sekian lama, berarti fokus kita
mengarah pada satu kategori proses kognitif, yaitu mengingat. Apabila kita memperluas fokus, yakni mengembangkan pembelajaran untuk menumbuhkan
dan mengases pembelajaran yang bermakna, kita harus mengembangkan proses-proses kognitif yang melampaui mengingat Anderson Krathwohl,
2010: 99. Mengingat Anderson Krathwohl, 2010: 99 adalah mengambil
pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dbutuhkan ini boleh jadi Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, atau
Metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan
20
menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas-tugas yang lebih komplek. Mengingat dapat dibagi dalam dua sub kecakapan yaitu:
1. Mengenali
Proses mengenali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membandingkannya dengan
informasi yang baru saja diterima. Dalam mengenali, siswa mencari di memori jangka panjang suatu informasi yang identik atau mirip
sekali dengan informasi yang baru diterima seperti terjadi dalam memori kerja.
2. Mengingat kembali
Proses mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan
dari memori
jangka panjang
ketika soalnya
menghendaki demikian. Soalnya sering berupa pertanyaan. Dalam mengingat kembali, siswa mencari informasi di memori jangka
panjang dan membawa informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses. Istilah lain untuk mengingat kembali adalah mengambil.
Siswa dikatakan memahami Anderson Krathwohl, 2010: 105 bila mereka dapat mengonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang
bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan
pengetahuan “baru” dan pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-
kerangka kognitif yang telah ada. Proses-proses kognitif dalam kategori Memahami
meliputi menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. 1.
Menafsirkan Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari
satu bentuk ke bentuk lain. Menafsirkan berupa pengubahan kata- kata jadi kata-kata lain misalnya, memparafrasakan, gambar dari
kata-kata, kata-kata jadi gambar, angka jadi kata-kata, kata-kata jadi
21
angka, not balok jadi suara musik, dan semacamnya. Nama-nama lainnya adalah menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan,
dan mengklarifikasi. 2.
Mencontohkan Proses kognitif mencontohkan terjadi manakala siswa memberikan
contoh tentang konsep atau prinsip umum. Mencontohkan melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau
prinsip umum misalnya, segitiga sama kaki harus mempunyai dua sisi yang sama panjang dan menggunakan ciri-ciri ini untuk
memilih atau membuat contoh misalnya, siswa dapat memilih segitiga sama kaki dari tiga segitiga yang ditunjukkan. Nama-nama
lain untuk mencontohkan adalah mengilustrasikan dan memberi contoh.
3. Mengklasifikasikan
Proses kognitif mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa sesuatu misalnya, suatu contoh termasuk dalam kategori
tertentu misalnya, konsep atau prinsip. Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola-
pola yang “sesuai” dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. Mengklasifikasikan
adalah proses kognitif yang melengkapi proses mencontohkan. Nama-nama lain dari mengklasifikasikan adalah mengategorikan
dan mengelompokkan. 4.
Merangkum Proses kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu
kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau mengabstraksaskan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses
membuat ringkasan informasi, misalnya makna suatu adegan drama, dan proses mengabstrasikan ringkasannya, misalnya menentukan
tema atau poin-poin pokoknya. Nama-nama lain untuk merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi.