30
sampel untuk kelompok kontrol adalah siswa kelas IVB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest I dan posttest II. Hasil
penelitian menunjukkan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
Gitawati 2012 meneliti pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Sengkan yang terdiri dari kelas VA sebanyak 24 orang sebagai kelompok eksperimen dan kelas VB sebanyak 24
orang sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian terdiri dari 2 soal essai yang masing-masing terdiri dari aspek kognitif mengingat dan memahami.
Teknik pengambilan datanya menggunakan pretest dan posttest pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan metode mind map berpengaruh
terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Berdasarkan penelitian terdahulu tentang model pembelajaran van Hiele
dan proses kognitif, dapat dilihat bahwa model pembelajaran van Hiele berpengaruh positif terhadap variabel yang dipengaruhi, tetapi belum ada
penelitian mengenai pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami sehingga peneliti ingin
membuat penelitian baru. Peneliti akan meneliti lebih lanjut pengaruh model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada
konsep geometri mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD yang dapat melengkapi atau memperkaya penelitian yang sudah ada.
31
Literature Map
Kemampuan mengingat dan memahami
Teori Van Hiele
Anggarani 2010 Teori Van Hiele- tingkat dan
kualitas berpikir siswa Pramudhita 2013
Mengingat dan Memahami- metode inkuiri
Marvialista 2013 Mengingat dan Memahami-
metode inkuiri Liah 2014
Teori Van Hiele- efektifitas pembelajaran
Halat 2008 Perbedaan level van Hiele
dan gender pada guru magang SD dan guru
matematika sekolah menengah
Gitawati 2012 Mengingat dan Memahami-
metode mind map
Yang akan diteliti Teori Van Hiele-
Kemampuan Mengingat dan Memahami
32
Gambar 2.2 Literature Map
2. 2
Kerangka Berpikir
Siswa kelas lima SD berusia antara 10-11 tahun yang berada pada periode operasional konkret di mana anak belajar menggunakan alat indra dari
benda konkret yang ada atau yang kerap mereka jumpai. Dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran
yang sesuai dengan tahapan berpikir mereka. Melalui proses ini, sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh, baik pada aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik. Artinya, setiap siswa memperoleh kebebasan dalam menyelesaikan program pembelajarannya.
Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dbutuhkan ini boleh jadi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat
mengonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar
komputer. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan “baru” dan pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru
masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.
Dengan tahapan belajar sesuai teori van Hiele siswa dapat berpikir sesuai dengan tahapan berpikir dalam konteks geometri dan siswa dapat
memahami pengerjaan atau memecahkan masalah geometri dalam matematika. Fitur yang paling menonjol dari model pembelajaran Van Hiele adalah hierarki
lima tingkat dari cara dalam pemahaman ide-ide ruang. Tiap tingkatan menggambarkan proses pemikiran yang diterapkan dalam konteks geometri.
Tingkatan-tingkatan tersebut menjelaskan tentang bagaimana kita berpikir dan
33
jenis ide-ide geometri apa yang kita pikirkan, bukannya berapa banyak pengetahuan yang kita miliki
Jika model pembelajaran van Hiele diterapkan pada mata pelajaran Matematika materi geometri untuk siswa kelas V, penerapan model
pembelajaran van Hiele akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis kategori mengingat dan memahami.
2.3 Hipotesis Penelitian
2.3.1 Penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pada konsep geometri bangun datar dalam
pelajaran matematika berpengaruh siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.
2.3. 2 Penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap
kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika berpengaruh siswa kelas V SD Negeri Demangan
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.
34
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab III akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, jadwal pengambilan data, variabel penelitian, definisi operasional,
instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah quasi- experimental tipe nonequivalent control group design. Bentuk desain
eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi-experimental design, digunakan
karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian Sugiyono, 2014: 114. Kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen tidak dipilih secara random, karena peneliti tidak memiliki wewenang untuk merubah komposisi kelas, sehingga kelompok yang
digunakan sesuai dengan kelas yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan
mengingat dan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pembelajaran Matematika kelas V.
Dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen akan diberi pretest dan posttest. Selanjutnya kelas eksperimen diberi perlakukan atau
treatment dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran van Hiele. Kelompok kedua yaitu kelas kontrol tidak diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran van Hiele. Setelah diberikan perlakuan
35
dilakukan posttest pada masing-masing kelompok. Posttest untuk mengetahui pengaruh perlakuan atau treatment yang telah dilakukan pada kelas eksperimen.
Hasil penelitian menggunakan pretest dan posttest atau pengaruh kausal dari intervensi dapat dihitung dalam tiga langkah : 1 kurangi skor pretest dari nilai
posttest untuk kelompok eksperimen untuk menghasilkan skor 1; 2 kurangi skor pretest dari nilai posttest untuk kelompok kontrol untuk menghasilkan skor
2; dan 3 kurangi skor 2 dari skor 1 yang menghasilkan rumus O2 - O1 – O4
– O3. Jika hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh dan sebaliknya jika hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada pengaruh
Cohen,dkk, 2007: 277. Lebih jelasnya lagi adalah seperti pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan : X
= Treatment yaitu model pembelajaran van Hiele O
1
= Rerata skor pretest kelompok eksperimen O
2
= Rerata skor posttest kelompok eksperimen O
3
= Rerata skor pretest kelompok kontrol O
4
= Rerata skor posttest kelompok kontrol Garis putus-putus pada gambar di atas memisahkan baris pararel dalam diagram
nonequivalent control group design menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak diacak oleh karena itu disebut dengan istilah non
ekuivalen. Pada penelitian ini kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditentukan melalui proses undian.
O
1
X O
2 ……………………………………….
O
3
O
4