LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Kota Surabaya
2014
Walikota Surabaya dinilai telah berhasil mendukung program Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Penyematan tanda kehormatan dilakukan Wakil Presiden RI Boediono atas nama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono SBY pada puncak
Peringatan Hari Keluarga Nasional Harganas ke 21 146 di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya.
Wakil Presiden RI Boediono dalam sambutannya mennyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para penerima penghargaan, diharapkan akan terus
berkomisitmen dalam kepeduliannya mengatasi persoalan kependudukan melalui program KB.
Jadi tanda kehormatan ini diberikan karena dukungan dan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program Kependudukan dan Keluarga
Berencana. Setelah mereka berhasil menekan angka kelahiran, sehingga tercipta keluarga terprogram dan berdampak pada keluarga sejahtera.
Karena hal itu sesuai dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional Harganas tahun 2014, yang mengambil tema ‘Melalui Hari Keluarga Kita Tingkatkan
Kualitas Keluarga Dalam Mewujudkan Indonesia Sejahtera,’ serta mempunyai Motto ‘Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, Keluarga Masa Depan’.
13. Indonesia Green
Awards
Indonesia Green Awards 2014 katagori Green City diperoleh Pemerintah Kota Surabaya pada tanggal 18 Juni 2014
Penghargaan ini diselenggarakan oleh The La TOFI of CSR dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
14. Penghargaan predikat Kepatuhan Undang-Undang Pelayanan Publik
Lembaga negara pengawas pelayanan publik Ombudsman RI memberikan predikat kepatuhan terhadap UU Pelayanan Publik pada tanggal 19 Juli 2014.
Berdasar surat Ombudsman RI nomor 710ORI-SrtVII2014 disebutkan, ada 14 SKPD di Kota Surabaya yang masuk dalam zona hijau, yakni, Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang DCKTR, Dinas PU Bina Marga, Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap UPTSA, administrasi kependudukan pada
Dispendukcapil, pelayanan rumah sakit RSUD dr Soewandhie, perizinan dinas kesehatan, dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan DPPK.
Di samping itu, Badan Lingkungan Hidup BLH, Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah DPBT, PDAM Surya Sembada, Badan Kepegawaian
dan Diklat BKD, Dinas sosial, Bakesbanglinmas, dan Dinas Pendidikan. Dimana SKPD-SKPD Pemkot Surabaya dinilai memiliki standar kepatuhan
tinggi terhadap UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Sebagaimana tertuang dalam pasal 15 dan bab V UU tersebut, bahwa sebuah unit layanan
harus menyampaikan informasi, di antaranya mengenai kejelasan waktu, prosedur, persyaratan dan biaya layanan.
15. Penghargaan Mayor Recognition’s Awards MRA
Penghargaan Mayor Recognition’s Awards MRAdari The Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements EAROPH. Penghargaan
tersebut diserahkan di Hotel Borobudur, Jakarta pada Senin 118 bersamaan dengan pelaksanaan kongres internasional EAROPH ke-24.
LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Kota Surabaya
2014
EAROPH merupakan organisasi non-pemerintah yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa PBB. Organisasi tersebut pertama kali berdiri
pada 1956 di New Delhi, India dengan platform multilayer, di antaranya masalah ekonomi, urbanisasi, permukiman penduduk, dan lain sebagainya.
16. Penghargaan Soegeng Sarjadi
penghargaan Soegeng Sarjadi kategori pemerintahan daerah terbaik diperoleh Pemerintah Kota Surabaya pada tanggal 19 Agustus 2014.
17. Peringkat Pertama 100 Besar Kota Bisnis di Indonesia versi Majalah Swa
Pada tanggal 23 September 2014 Pemerintah Kota Surabaya mendapat Peringkat Pertama 100 Besar Kota Bisnis di Indonesia versi Majalah Swa
tahun 2014. sebagai kota pertama di Indonesia yang menduduki Peringkat Pertama 100
Besar Kota Bisnis di Indonesia versi majalah Swa tahun 2014. Sedangkan pada top 10 indeks kepuasan, Surabaya menduduki peringkat kelima di
antara 412 Kabupaten dan 93 kota yang ada di Indonesia. Variabel yang menentukan indeks kepuasan adalah prasarana dan infrastruktur, perijinan
dan kebijakan daerah, perpajakanretribusi dan dukunganpembinaan.
18. Penghargaan Kota Peduli Cagar Budaya
Pada tanggal 5 September2014 Pemerintah Kota Surabaya meraih Penghargaan Kota Peduli Cagar Budaya 2014 dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Pemerintah Kota Surabaya memang sudah berkomitmen menjaga kelestarian
cagar budaya, salah satu cara yang digunakan pemkot, yakni dengan memberi bantuan, kompensasi, kemudahan perizinan serta insentif terhadap
bangunan yang berstatus cagar budaya. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Wali Kota Surabaya Perwali 59
Tahun 2007 Tentang Pelestarian Bangunan DanAtau Lingkungan Cagar Budaya, pada pasal 18 disebutkan, bantuan dapat diberikan dalam bentuk
pemeliharaan, perawatan atau konsultasi berkala. Sedangkan kompensasi diberikan dapat berupa keringanan pajak atau retribusi.
Tidak hanya itu, dalam Perwali tersebut juga diatur tentang mekanisme reward and punishment. Bagi pemilik bangunan cagar budaya yang telah
konsisten merawat dengan baik akan diberi piagam penghargaan dari Wali Kota Surabaya. Sebaliknya, sanksi sudah menanti bagi pemilik bangunan
cagar budya yang dengan seenaknya memugar, membongkar atau merobohkan di luar prosedur.