Rata-Rata Tinggi Genangan Yang Terjadi Persentase Cakupan Layanan Air Bersih

Kebiasaan membuang sampah di saluran, menyebabkan tingginya sedimentasi; Daerah sempadan saluran banyak dibangun rumah tinggal; Pengerukan secara manual terhambat oleh plat inrit di depan rumah yang terlalu panjang. Namun demikian terdapat dukungan berupa perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan sistem drainase yang terpadu dan berkelanjutan, komitmen Kepala Daerah dan masyarakat untuk menuntaskan banjir di Kota Surabaya dan keberadaan lahan terbuka hijau. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Membangun penambahan boezemwaduk di daerah hulu dan hilir; Penambahan Mechanical Screen dan Pintu Air; Mengembalikan kapasitas dan elevasi saluran melalui pekerjaan pengerukan; Pembangunan saluran baru. Pencapaian indikator rata-rata tinggi genangan yang terjadi dilaksanakan melalui program “Pengendalian Banjir” dengan kegiatan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

e. Persentase Cakupan Layanan Air Bersih

Berdasarkan data dari PDAM Surya Sembada, pada tahun 2014 nilai cakupan layanan air bersih di Surabaya adalah sebesar 92,64. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 88,06, maka capaian kinerjanya adalah 105,20. Perkembangan capaian target indikator persentase cakupan layanan air bersih di Surabaya selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.53. AKUNTABILITAS KINERJA 115 Grafik III.53 Persentase Cakupan Layanan Air Bersih Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendalahambatan, yaitu: Banyaknya pipa lama yang harus diganti. Tingkat pencurian air. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Menambah tekanan air bersih. Pembangunan jaringan baru. Adapun program dari indikator persentase cakupan layanan air bersih adalah “Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan” dengan kegiatan sebagai berikut: Pembangunan Jaringan Air BersihAir Minum DAK Bidang Infrastruktur Air Minum; Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Jaringan Air Bersih. 111.96 104.11 105.56 105.20 103.00 104.00 105.00 106.00 107.00 108.00 109.00 110.00 111.00 112.00 113.00 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 116

f. Jumlah MBR Yang Telah Mendapatkan Manfaat Rumah Layak Huni KK

Pada Tahun 2014, MBR yang mendapatkan manfaat rumah layak huni adalah sebesar 3.242 KK atau meningkat sebanyak 131 KK dari 3.111 KK pada tahun 2013, sehingga capaian kinerjanya mencapai 96,46 dari target yang telah ditetapkan sebesar 3.361 KK. Perkembangan capaian target indikator jumlah MBR yang mendapatkan manfaat rumah layak huni di Surabaya selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.54. Grafik III.54 Jumlah MBR yang Telah Mendapatkan Manfaat Rumah Layak Huni KK Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendalahambatan yaitu: 1. Banyak penghuni RusunRusunawa yang menunggak; 2. Sewa retribusi sesuai Perwali No. 59 Tahun 2010 dan Perda No. 13 Tahun 2010. Namun demikian terdapat dukungan berupa Perda yang terdiri dari Perda No.2 Tahun 2010 Tanggal 08 November 2010, Perda No. 15 Tahun 2012 Tanggal 18 Juni 2012, Perda No. 13 Tahun 2010 Tanggal 01 Desember 2010, Perda No. 02 Tahun 2013 80.00 107.18 101.24 96.46 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 117 Tanggal 26, Perwali No. 59 Tahun 2010 Tanggal 08 November 2010, Perwali No. 14 Tahun 2013 Tanggal 11 Januari 2013, dan Perwali No. 30 Tahun 2013 Tanggal 28 Maret 2013. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Telah dibuat tagihan untuk penghuni yang menunggak; 2. Telah disosialisasikan terkait perda dan perwali yang berlaku. Pencapaian indikator jumlah MBR yang telah mendapatkan manfaat rumah layak huni KK adalah melalui program “Perumahan Dan Permukiman” dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Pembangunan sarana dan prasarana dasar permukiman; 2. Pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana makam; 3. Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Permukiman; 4. Peningkatan Pemanfaatan dan Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa di Surabaya.

g. Luas Kawasan Kumuh Yang Mendapat Peningkatan Layanan Prasarana Permukiman Ha

Pada tahun 2014 penambahan luas kawasan tidak layak huni yang mendapat peningkatan layanan prasarana permukiman yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah seluas 105.8 Ha sehingga secara keseluruhan capaian peningkatan kualitas lingkungan permukiman adalah seluas 510.91 Ha dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 508 Ha. Dengan demikian capaian kinerjanya adalah sebesar 100.57. Perbandingan pencapaian target indikator luas kawasan kumuh yang mendapat peningkatan AKUNTABILITAS KINERJA 118