Dalam pencapaian target
indikator kinerja
ini terdapat
kendalahambatan yaitu 1. Belum optimalnya kondisi pelayanan maupun sarana prasarana
yang terdapat pada destinasi wisata di Kota Surabaya; 2. Belum optimalnya pemasaran produk seni budaya lokal dan
pariwisata yang terdapat di Kota Surabaya.
Namun demikian terdapat dukungan dari instansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dan Asosiasi berbagai Usaha
Pariwisata yang ada di Surabaya. Sedangkan upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Diadakannya Forum Komunikasi pengelola obyek wisata secara berkala.
2. Diadakannya Surabaya Tourism Destination Award untuk menggugah pengelola obyek wisata agar makin meningkatkan
kualitas pelayanan maupun sarana prasarana yang terdapat di masing-masing obyek.
3. Dijalinnya kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, instansi terkait dan stake holder pariwisata untuk lebih
meningkatkan promosi produk seni budaya lokal dan pariwisata Kota Surabaya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pencapaian indikator peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
dilaksanakan melalui program
“Pengembangan Pemasaran Pariwisata” dengan kegiatan sebagai berikut:
Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata; Penyelenggaraan Festival Kuliner;
Penyelenggaraan Event di Obyek Wisata; Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di
Luar Negeri; Pelayanan Perijinan Kepariwisataan;
Penyusunan Direktori Pariwisata Kota Surabaya;
AKUNTABILITAS KINERJA
89
Pengembangan obyek dan daya tarik wisata Ampel; Pengembangan obyek dan daya tarik wisata Balai Pemuda dan
GNI; Pengembangan obyek dan daya tarik wisata Kenjeran dan
Kalimas; Pengembangan obyek dan daya tarik wisata THR;
Pengembangan obyek dan daya tarik wisata Tugu Pahlawan dan Museum 10 Nopember;
Peningkatan Sumber Daya Manusia bidang Pariwisata.
e. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara
Pada tahun 2014 jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Surabaya sebanyak 15.929.745 orang. Apabila dibandingkan
dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 8.296.157 wisatawan, maka capaian kinerjanya adalah
192.01. Perbandingan
pencapaian target indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.43.
Grafik III.43 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara
120.08 121.50
137.60 192.01
0.00 50.00
100.00 150.00
200.00 250.00
2011 2012
2013 2014
C apai
an
Tahun
AKUNTABILITAS KINERJA
90
Dalam pencapaian target
indikator kinerja
ini terdapat
kendalahambatan yaitu: 1. Belum optimalnya kondisi pelayanan maupun sarana prasarana
yang terdapat pada destinasi wisata di Kota Surabaya; 2. Belum optimalnya pemasaran produk seni budaya lokal dan
pariwisata yang terdapat di Kota Surabaya.
Namun demikian terdapat dukungan dari instansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dan Asosiasi berbagai Usaha
Pariwisata yang ada di Surabaya. Sedangkan upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Diadakannya Forum Komunikasi pengelola obyek wisata secara berkala.
2. Diadakannya Surabaya Tourism Destination Award untuk menggugah pengelola obyek wisata agar makin meningkatkan
kualitas pelayanan maupun sarana prasarana yang terdapat di masing-masing obyek.
3. Dijalinnya kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, instansi terkait dan stake holder pariwisata untuk lebih
meningkatkan promosi produk seni budaya lokal dan pariwisata Kota Surabaya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pencapaian indikator peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dilaksanakan melalui “Pengembangan Pemasaran
Pariwisata” sebagaimana telah diuraikan di indikator sebelumnya.
f. Jumlah Sentra PKL Yang Memiliki Daya Saing Usaha
Pada tahun 2014, dari 37 sentra PKL yang terbangun, sebanyak 26 sentra telah memiliki daya saing usaha. Apabila dibandingkan
dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 36 sentra, maka capaian kinerjanya adalah 72,22. Perkembangan capaian target
AKUNTABILITAS KINERJA
91