Jumlah Sentra PKL Yang Memiliki Daya Saing Usaha

indikator jumlah sentra PKL yang memiliki daya saing selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.44. Grafik III.44 Jumlah Sentra PKL yang Memiliki Daya Saing Usaha Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendalahambatan, yaitu: Untuk pelaksanaan pembangunan sentra pada kegiatan penataan tempat berusaha bagi Pedagang Kaki Lima PKL dan asongan, masih ada lahan atau lokasi yang masih belum bisa untuk diadakan pembangunan karena terkendala lahan masih ditempati warga. Untuk pembinaan pedagang pada kegiatan pengawasan mutu dagangan PKL di sentra wisata kuliner tidak tercapai karena masih terdapat pembangunan sentra, sehingga aktivitas di sentra belum ada masih tahap sosialisasi pedagang yang akan menempati sentra. Kegiatan penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah tidak mencapai target disebabkan ada beberapa event yang tidak ada pelaksanaannya pada 2014 dan event lain bersamaan. 100.00 73.08 100.00 72.22 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 92 Kegiatan sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman koperasi, peningkatan konsistensi pengelolaan koperasi ber-RAT, dan peningkatan kualitas kelembagaan koperasi aktif belum RAT tidak tercapai karena beberapa warga tidak menghadiri undangan yang diadakan disebabkan masih bekerja dan ada yang mempunyai kesibukan lain pada waktu yang bersamaan. Kegiatan revitalisasi koperasi tidak aktif dan tidak ber-RAT tidak tercapai karena koperasi yang bersangkutan memilih untuk aktif kembali dan meminta penyuluhan maupun sosialisasi dari Dinas Koperasi dan UMKM deskripsi kegiatan revitalisasi adalah membina koperasi yang tidak aktif dan tidak ber-RAT. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Penyusunan kebijakan yang lebih memantapkan ataupun mengoptimalkan sumber daya yang ada pada Dinas Koperasi dan UMKM. Memberikan sosialisasi kepada personil dinas dan masyarakat tentang koperasi dan UMKM. Melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap hasil pelaksanaan kegiatan. Pencapaian indikator jumlah sentra PKL yang memiliki daya saing usaha dilaksanakan melalui program “Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan” dengan kegiatan sebagai berikut: Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan; Penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan; Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sentra PKL; Kegiatan pengawasan mutu dagangan pedagang kakilima dan asongan. AKUNTABILITAS KINERJA 93

12. SASARAN TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

YANG TERPADU Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini telah ditetapkan dengan menggunakan 1 indikator sasaran utama. Perbandingan antara target, realisasi dan capaian pada indikator utama Sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Terpadu mulai tahun 2011 sampai dengan 2014, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III.12 Sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Terpadu Persentase Ketepatan Waktu Penyusunan Dokumen Perencanaan TAHUN TARGET REALISASI CAPAIAN 2011 100.00 75.00 75.00 2012 100.00 100.00 100.00 2013 100.00 100.00 100.00 2014 100.00 100.00 100.00 Rincian capaian indikator Sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Terpadu tahun 2014 adalah sebagai berikut :

a. Persentase Ketepatan Waktu Penyusunan Dokumen

Perencanaan Pada tahun 2014, dari 4 dokumen perencanaan yang disusun seluruhnya telah diselesaikan tepat waktu waktu keterlambatan dibawah 15. Adapun standar yang digunakan dalam penghitungan indikator ini adalah menggunakan tenggat waktu. Beberapa hal yang dijadikan patokan dalam penghitungan capaian pada indikator ini adalah: a. Tenggat waktu yang dijadikan penghitungan adalah tenggat waktu yang tertera dalam aturan-aturan sebagai berikut: 1. Penetapan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD tahun 2015 paling lambat minggu pada keempat bulan Mei 2014 sebagaimana tertera dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang AKUNTABILITAS KINERJA 94 Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015; 2. Penyampaian dokumen Rancangan Kebijakan Umum Anggaran KUA dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS Tahun Anggaran 2015 kepada DPRD paling lambat pada pertengahan bulan Juni 2014 sebagaimana tertera dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015; 3. Penetapan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Tahun 2014 paling lambat pada minggu keempat bulan Juli 2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014; 4. Penyampaian dokumen Rancangan Kebijakan Umum Anggaran KUA Perubahan dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS Perubahan Tahun Anggaran 2014 kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama Agustus 2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014. b. Satuan penghitungan target dan realisasi yang digunakan adalah satuan minggu dalam setahun. c. Asumsi yang digunakan untuk mengelompokkan adalah dengan menggunakan persentase realisasi dokumen tepat waktu adalah wah 15 1 tahun = 52 minggu. AKUNTABILITAS KINERJA 95