Jumlah Keluarga Miskin Yang Melakukan Usaha Ekonomi Produktif Pola Pangan Harapan

Namun demikian terdapat dukungan dari kader Pemberdayaan Masyarakat dan KSM yang berperan aktif dalam usaha ekonomi produktif. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Fasilitasi yang dilakukan secara terus menerus kepada KSM yang sudah dibentuk melalui Stand Mall dan Even Pameran 2. Pelatihan Manajemen dan Desain Produk Kemasan kepada KSM. Capaian indikator kinerja ini dilaksanakan melalui program “Penanggulangan Kemiskinan” dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Bulan Bhakti Gotong Royong; 2. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam; 3. Seleksi dan Pembinaan Program Teknologi Tepat Guna TTG di 31 Kecamatan 4. Fasilitasi Pengembangan Hasil Usaha Ekonomi Mikro; 5. Pemberdayaan Ekonomi; 6. Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Kelurahan; 7. Fasilitasi Program Penanggulangan Kemiskinan; 8. Dinamisasi Data Keluarga Miskin; 9. Penunjang Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan; 10. Monitoring dan Pendataan Kemiskinan.

b. Pola Pangan Harapan

Pada tahun 2014, capaian Pola Pangan Harapan Kota Surabaya adalah sebesar 92.93. Apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan untuk tahun 2014 sebesar 92.92, maka capaian kinerjanya adalah 100.01. Perkembangan capaian target indikator Pola Pangan Harapan selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.47. AKUNTABILITAS KINERJA 101 Grafik III.47 Pola Pangan Harapan Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendala hambatan yaitu: 1. Keberlanjutan setelah panen tergantung dari minat kelompok 2. Data penerima bantuan seringkali berubah sehingga menyulitkan dalam pelaksanaanya; 3. Menyempitnya lahan pertanian yang sudah banyak alih fungsi. Namun demikian, terdapat dukungan yang disebabkan oleh Surabaya sebagai pusat konsumen dan perdagangan komuditas pangan menjadikan mudah untuk mendapatkan pelbagai jenis bahan pangan dan minat masyarakat terhadap budaya pangan lokal. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pembinaan kepada kelompok penerima bantuan untuk menaga keberlangsungan bantuan; 2. Koordinasi dan verifikasi data dengan penerima bantuan sehingga data yang diterima bias lebih akurat; 101.03 100.15 100.03 100.01 99.80 100.00 100.20 100.40 100.60 100.80 101.00 101.20 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 102 3. Memaksimalkan lahan perkotaan yang telah ada dengan semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga sekaligus mengentas kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Capaian indikator kinerja ini dilaksanakan melalui program “Peningkatan Ketahanan Pangan PertanianPerkebunan” dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan; 2. Pengembangan Perikanan; 3. Pengembangan perbenihanperbibitan; 4. Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Asal Hewan; 5. Peningkatan mutu dan keamanan pangan; 6. Penyuluhan sumber pangan alternative; 7. Monitoring Ketersediaan dan Keamanan Pangan’ 8. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak; 9. Promosi Hasil Pengelolaan Pangan Lokal.

c. Terbentuknya Sentra Produk Pertanian

Pada tahun 2014, jumlah sentra produk pertanian di Kota Surabaya sebanyak 30 Sentra. Apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 30 sentra, maka capaian kinerjanya adalah 100. Perbandingan pencapaian target indikator terbentuknya sentra produk pertanian selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.48. AKUNTABILITAS KINERJA 103 Grafik III.48 Terbentuknya Sentra Produk Pertanian