Headway Angkutan Umum Menit untuk Mikrolet

Grafik III.62 Headway Angkutan Umum menit untuk Mikrolet Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendalahambatan yaitu: 1. Masih banyak operator atau pemilik angkot yang hanya memikirkan sistem setoran, sehingga banyak sopir yang ngetem di sembarang tempat yang menyebabkan headway dan waktu perjalanan tidak konsisten; 3. Masih banyak operator atau pemilik busangkot yang mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai dengan time table; 4. Kurangnya sosialisasi terhadap pengemudi dan pemilik angkutan umum untuk selalu memperhatikan kinerja angkutan umum. Sedangkan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendukung pencapaian target indikator headway angkutan umum mikrolet adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan pengembangan angkutan umum yang diarahkan untuk mengimplementasikan angkutan masal cepat yang terintegrasi; 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 129 2. Merubah sistem operasional mikrolet dengan pengaturan jadwal perjalanan dan memperhatikan jumlah kebutuhan armada yang disesuaikan dengan permintaan demand angkutan umum. Capaian indikator kecepatan rata-rata kendaraan kmjam pada jalan arteri sekunder dilaksanakan melalui program “Pengembangan Sistem Transportasi” dengan kegiatan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

o. Headway Angkutan Umum Menit untuk Biskota

Pada tahun 2014, headway angkutan umum rata-rata adalah 43,12 menit untuk bus kota. Apabila dibandingkan dengan target sebesar 20 menit, maka capaiannya adalah -15.60. Perkembangan capaian target indikator headway angkutan umum untuk biskota di Surabaya selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.63. Grafik III.63 Headway Angkutan Umum menit untuk Biskota 91.64 71.68 68.16 -15.60 -40.00 -20.00 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 130 Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendalahambatan yaitu: 1 . Masih banyaknya bus kota yang mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai dengan time table yang telah ditetapkan, sehingga menyebabkan headway waktu keberangkatan tidak konsisten; 2 . Berkurangnya jumlah armada dan jumlah penumpang. Sedangkan upaya yang telah dilakukan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja headway angkutan umum biskota adalah sebagai berikut: 1. Pengoperasian kendaraan dilakukan sesuai dengan standart operasional prosedur; 2. Kebijakan pengembangan angkutan umum yang diarahkan untuk mengimplementasikan angkutan massal cepat yang terintegrasi; Capaian indikator kecepatan rata-rata kendaraan kmjam pada jalan arteri sekunder dilaksanakan melalui program “Pengembangan Sistem Transportasi” dengan kegiatan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

p. Persentase Luas RTH Yang Berfungsi Optimal Terhadap Keseluruhan Luas RTH Yang Ada

Pada tahun 2014, RTH yang dioptimalkan mencapai 301,49 Ha atau 4,52 dari luas RTH 6.670,42 Ha, sehingga sampai dengan tahun 2014 akumulasi RTH yang dioptimalkan mencapai 2.185,53 Ha atau 32,76 dari luas total RTH. Apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 47,37, maka capaian kinerjanya adalah 69,17. Belum optimalnya capaian pada Tahun 2014 karena pengaruh kondisi iklim kawasan pesisir yang kurang mendukung penanaman mangrove. Perbandingan capaian indikator persentase luas RTH yang berfungsi optimal terhadap keseluruhan AKUNTABILITAS KINERJA 131