Kualitas Udara Emisi di Kawasan Industri dengan Menurunkan Beban Pencemaran NO

16. SASARAN TERWUJUDNYA RENCANA DAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN YANG TERINTEGRASI DENGAN RENCANA TATA RUANG KOTA Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran ini telah ditetapkan dengan menggunakan 1 indikator sasaran utama. Perbandingan antara target, realisasi dan capaian pada indikator utama Sasaran Terwujudnya Rencana dan Kebijakan Pembangunan yang Terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang Kota mulai tahun 2011 sampai dengan 2014, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III.16 Sasaran Terwujudnya Rencana dan Kebijakan Pembangunan yang Terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang Kota Proporsi Luas Area yang Telah Terlayani Oleh Rencana Tata Ruang TAHUN TARGET REALISASI CAPAIAN 2011 15.00 18.26 121.73 2012 35.64 18.26 51.23 2013 53.90 53.84 99.89 2014 81.12 89 109.62 Rincian capaian indikator Sasaran Terwujudnya Rencana dan Kebijakan Pembangunan yang Terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang Kota tahun 2014 adalah sebagai berikut :

a. Proporsi Luas Area Yang Telah Terlayani Oleh Rencana Tata Ruang

Pada tahun 2014, program ini dimaksudkan untuk mendukung pencapaian indikator proporsi luas area yang telah terlayani oleh rencana tata ruang sebesar 81.12. Dari target yang telah ditetapkan tersebut, proporsi luas area yang telah terlayani oleh rencana tata ruang sampai dengan tahun 2014 adalah 89, sehingga capaian kinerjanya adalah 109,62 dari target yang telah ditetapkan sebesar 81.12. Perbandingan pencapaian indikator proporsi luas area yang telah terlayani oleh rencana tata ruang di AKUNTABILITAS KINERJA 150 Surabaya selama 4 empat tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik III.79. Grafik III.79 Proporsi Luas Area yang Telah Terlayani Oleh Rencana Tata Ruang Dalam pencapaian target indikator kinerja ini terdapat kendalahambatan yaitu: 1. Perkembangan di lapangan sangat sehingga menyulitkan sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan; 2. Kurangnya sinkronisasi rencana sektoral antar instansi terkait; 3. Terbitnya peta dasar base map baru pada tahun 2012, yang menyulitkan sinkronisasi peta dasar yang lama tahun 2002 dengan peta dasar yang baru. Namun demikian terdapat dukungan berupa pendanaan yang cukup, komitmen yang baik dari pelaksana, dan kerjasama antar pelaksana. Sedangkan upaya yang telah dilakukan adalah melakukan review rencana rinci terhadap rencana yang sudah ada sejak tahun 1990. 121.73 51.23 99.89 109.62 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 2011 2012 2013 2014 C apai an Tahun AKUNTABILITAS KINERJA 151