Seni Musik Seni Pertunjukan

Keragaman Bentuk dan Perkembangan Seni di Indonesia 15 juga belum dipelajari melalui lembaga formal pendidikan. Pada masyarakat modern sekarang, berbagai organisasi kelompok teater tumbuh diberbagai daerah Indonesia, ada yang bergerak pada seni tradisional atau seni kontemporer, keadaan ini tidak terlepas dari kehadiran berbagai lembaga formal pendidikan seni di Indonesia. Sanggar-sanggar seni dengan mudah dapat ditemukan, ada teater sekolah, teater kampus bahkan sanggar-sanggar seni bengkel seni yang didirikan dan dikelola sendiri oleh masyarakat. Tuntutan kebutuhan seni teater oleh dunia pertelevisian terus meningkat seiring bertambahnya jumlah saluran dan stasiun televisi. Tumbuh dan berkembang industri sinetron dan film. Para sutradara dan sineas melakukan penjelajahan ruang dan waktu untuk memperoleh ide cerita. Ada kalanya mereka berpaling ke masa lalu dan menemukan ide cerita pada berbagai seni teater tradisional. Merekan mengangkat ide cerita teater tradisional itu dan menjadikannya sebagai suatu karya yang dikenal dengan film atau sinetron. Seni teater tradisional yang diangkang ke sinetron dan film adalah seni teater yang bertemakan kebaikan lawan kejahatan, cinta, bakti kepada orang tua, komedi, perjuangan melawan kemiskinan keluarga, dokumenter, dan sebagainya. Tuntutan kebutuhan yang dipaparkan di atas melahirkan berbagai karya seni teater dan seniman-seniman berbakat dan penuh imajinasi pada bidang seni teater, diantaranya adalah Usmar Ismail, Asrul Sani, Teguh Karya, Soekarno M Noor, Arifin C. Noor, W.S Rendra, dan lain-lain. Perhatikan gambar di samping dan jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Coba kalian deskripsikan tentang seni pertunjukan di samping 2. Apakah karya seni tersebut sudah menjadi budaya di masyarakat? Jelaskan 3. Bagaimana perkembangan karya seni tersebut sekarang ini? Coba kalian peragakan salah satu tarian yang kalian kuasai Investigasi Budaya: “Coba kembangkan rasa keingintahuan dan wawasan kebhinekaan serta orientasi kecakapan pada diri kalian” Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 16

B. Hubungan Seni, Seniman, dan Masyarakat

Pernahkah kalian bertamasya ke suatu daerah tertentu dan melihat hasil karya seni masyarakat tersebut? Ternyata setelah kalian amati hasil karya seni mereka berbeda dengan hasil karya seni pada masyarakat di daerah kalian atau daerah lainnya. Kalian kemudian bertanya-tanya mengapa hasil karya seni berbeda-beda pada masyarakat yang berlainan? Apakah ada hubungan antara hasil karya seni dengan kehidupan dan pola perilaku masyarakatnya? Kebudayaan pada masyarakat tidak lepas dari pola perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan ini terjadi secara alamiah yang membentuk suatu instrumen dari karya seni. Beberapa instrumen dari karya seni adalah:

1. Seni

Seni adalah produk jenis perilaku manusia yang khusus, penggunaan imajinasi secara kreatif untuk membantu kita menerangkan, memahami dan menikmati hidup. Ketika seorang penari menari, ia menghasilkan perilaku manusia yang khusus, yaitu tarian. Ia tidak menari bagai seorang robot. Ia menari dengan imajinasi yang kreatif sesuai dengan penghayatannya terhadap pesan dan makna tarian itu. Tarian yang diperankannya membantu para penikmat seni untuk memahami dan menikmati hidup sesuai pesan dan makna tarian itu. Setiap bentuk seni lahir dari situasi dan kondisi alam serta berusaha untuk menjelaskan situasi dan kondisi alam fisik manusia. Misalnya, ketika seorang pelukis melukis tanah yang gersang dengan dinaungi awan hitam pekat, lukisan itu lahir dari imajinasinya mengenai situasi dan kondisi alam fisik manusia, yaitu kegersangan dan masa depan yang buram. Penjelasan yang hendak diberikan lukisan itu adalah bahwa alam sangat gersang dapat menyebabkan kesengsaraan kehidupan manusia. Kesenian juga untuk melambangkan kritik sosial terhadap situasi dan kondisi sosial serta pemerintah. Kita sering melihat kelompok teater yang bermain drama di jalanan. Mereka menggunakan berbagai aksesoris dan lambang. Setelah mereka bermain drama yang memilukan, pentas di akhir, dengan menghancurkan sesuatu atau mengarak peti mati. Pembakaran itu dapat dimaknai sebagai protes dan kemarahan. Peti mati berarti kematian. Apa yang mereka protes, bila mereka protes terhadap pemerintah atau lainnya berarti mereka menunjukkan kemarahannya kepada