Agama dan Kepercayaan di Indonesia
49
Coba kalian datangi sebuah desa terdekat yang ada di daerah kalian, kemudian lakukan prosedur di bawah ini.
1. Carilah data jenis agama yang ada di desa tersebut
2. Klasifikasikan dalam bentuk agama religiwahyu
3. Dari data yang kalian dapatkan, analisislah bagaimana
masyarakat desa tersebut mampu mendapatkan Tuhannya? 4.
Bagaimana masyarakat tersebut mampu menciptakan kerukunan antaragama
B. Kepercayaan
Pada tingkat tertua dalam evolusi religinya, manusia percaya bahwa makhluk-makhluk halus itulah yang menempati alam sekeliling tempat
tinggalnya. Makhluk-makhluk halus yang tinggal dekat tempat tinggal manusia tersebut yang bertubuh halus sehingga tidak dapat tertangkap
oleh panca indera manusia. Dalam agama primitif Andrew Lang 1898 berpendapat bahwa dalam jiwa manusia ada suatu kemampuan gaib yang
dapat bekerja lebih kuat dengan makin melemahnya aktivitas pikiran manusia yang rasional. Karena itulah, katanya gejala-gejala gaib itu bisa
bekerja lebih kuat pada orang-orang bersahaja yang kurang aktif hidup dengan pikirannya dibandingkan dengan orang eropa yang lebih banyak
tergantung hidupnya kepada aktivitas pikiran rasionalnya.
Selain itu A. Lang menemukan adanya tokoh-tokoh dewa yang oleh suku-suku bangsa yang bersangkutan dianggap dewa tertinggi, pencipta
seluruh alam semesta beserta isinya. Kenyakinan terhadap tokoh dewa seperti ini terdapat di suku-suku bangsa yang masih rendah sekali tingkat
kebudayaannya dan yang hidup berburu, meramu, contoh: penduduk pegunungan tengah di Irian Jaya dan Papua Nugini. Berdasarkan hal ini
Lang berkesimpulan bahwa keyakinan kepada dewa tertinggi dalam religi suku-suku bangsa tersebut sudah sangat tua, dan mungkin merupakan
bentuk religi manusia yang tertua Koentjaraningrat;1987.
Investigasi Budaya:
“Ayo kembangkan etos kerja dan orientasi kecakapan pada diri kalian”
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
50
Sihir
Kalau penyakit menimpa tanaman kacang, hal itu adalah sihir. Kalau orang sia-sia mencari binatang buruan di semak-semak, itu adalah
sihir. Memang, kalau suatu kejadian malapetaka menimpa seseorang pada suatu waktu dan dalam hubungan dengan salah satu
kegiatannya yang bermacam-macam dalam hidupnya, maka sebabnya mungkin karena sihir.
1. Animisme
E.B. Tylor dalam bukunya “The Primitive Culture”, kata Animisme berasal dari kata anima yang artinya jiwa atau nyawa. Masyarakat
penganut kepercayaan animisme percaya segala sesuatu memiliki jiwa atau “soul”, termasuk binatang, tumbuhan, karang, gunung, sungai, bintang
dan lain sebagainya. Setiap segala sesuatu yang dianggap mempunyai jiwa ini dipercayai memiliki kekuatan, spiritual yang dapat melindungi
atau bahkan mencelakakan mereka termasuk juga roh-roh nenek moyang.
Pada kepercayaan atau agama primitif ini cenderung memuja atau takut dan percaya kepada sesuatu yang menguasai wilayah yang
ditempati. Pandangan suku-suku primitif tentang jiwa muncul dari anggapannya tentang mimpi. Di dalam mimpi orang-orang primitif
melihat dirinya sendiri berjalan keluar dari dirinya. Seperti itulah orang mati, jiwanya pada hakekatnya tidak hancur bersama jasadnya namun
berpindah atau menempati tempat tertentu yang dianggap angker atau mengerikan. Dapat juga berada pada seseorang reinkarnasi, pohon besar,
batu, dan gunung tergantung apa yang dimaui. Roh orang yang meninggal tidaklah begitu saja putus hubungannya dengan sanak keluarganya,
melainkan secara terus-menerus menginginkan berdampingan dengan manusia. Bahkan manusia dihinggapi sehingga orang tersebut mengikuti
kehendak roh tersebut, contoh: kesurupan Ghazali,2000.
Wahana Antropologi