Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
16
B. Hubungan Seni, Seniman, dan Masyarakat
Pernahkah kalian bertamasya ke suatu daerah tertentu dan melihat hasil karya seni masyarakat tersebut? Ternyata setelah kalian amati hasil
karya seni mereka berbeda dengan hasil karya seni pada masyarakat di daerah kalian atau daerah lainnya. Kalian kemudian bertanya-tanya
mengapa hasil karya seni berbeda-beda pada masyarakat yang berlainan? Apakah ada hubungan antara hasil karya seni dengan kehidupan dan pola
perilaku masyarakatnya?
Kebudayaan pada masyarakat tidak lepas dari pola perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan ini terjadi secara
alamiah yang membentuk suatu instrumen dari karya seni. Beberapa instrumen dari karya seni adalah:
1. Seni
Seni adalah produk jenis perilaku manusia yang khusus, penggunaan imajinasi secara kreatif untuk membantu kita menerangkan, memahami
dan menikmati hidup. Ketika seorang penari menari, ia menghasilkan perilaku manusia yang khusus, yaitu tarian. Ia tidak menari bagai seorang
robot. Ia menari dengan imajinasi yang kreatif sesuai dengan penghayatannya terhadap pesan dan makna tarian itu. Tarian yang
diperankannya membantu para penikmat seni untuk memahami dan menikmati hidup sesuai pesan dan makna tarian itu.
Setiap bentuk seni lahir dari situasi dan kondisi alam serta berusaha untuk menjelaskan situasi dan kondisi alam fisik manusia. Misalnya, ketika
seorang pelukis melukis tanah yang gersang dengan dinaungi awan hitam pekat, lukisan itu lahir dari imajinasinya mengenai situasi dan kondisi alam
fisik manusia, yaitu kegersangan dan masa depan yang buram. Penjelasan yang hendak diberikan lukisan itu adalah bahwa alam sangat gersang
dapat menyebabkan kesengsaraan kehidupan manusia.
Kesenian juga untuk melambangkan kritik sosial terhadap situasi dan kondisi sosial serta pemerintah. Kita sering melihat kelompok teater yang
bermain drama di jalanan. Mereka menggunakan berbagai aksesoris dan lambang. Setelah mereka bermain drama yang memilukan, pentas di akhir,
dengan menghancurkan sesuatu atau mengarak peti mati. Pembakaran itu dapat dimaknai sebagai protes dan kemarahan. Peti mati berarti
kematian. Apa yang mereka protes, bila mereka protes terhadap pemerintah atau lainnya berarti mereka menunjukkan kemarahannya kepada
Keragaman Bentuk dan Perkembangan Seni di Indonesia
17
pemerintah. Apa yang mereka protes, bila mereka protes terhadap pelaksanaan demokrasi berarti mereka ingin mengatakan bahwa
pelaksanaan demokrasi sudah mati.
Dalam kehidupan sehari-hari seni digunakan untuk menggambarkan rasa cinta, kasih sayang, dan keindahan. Contohnya, adalah lukisan
Monalisa yang terkenal itu untuk menggambarkan kecantikan, keanggunan dan keindahan. Tentu saja hal ini sangat mungkin dilakukan
dengan penuh rasa cinta. Kita juga sering melukis orang lain yang kita sayangi, kita gambar dengan penuh hati-hati dan kesabaran yang lahir
dari hati yang penuh sayang. Akhirnya, lahirlah gambar wajah yang sangat kita kenal.
Kita akan mengetahui bahwa seni selalu memiliki tujuan yang berguna dan praktis dalam kehidupan manusia. Di atas telah dikatakan bahwa
lagu tentang laut bertujuan untuk membangkitkan semangat para awak kapal untuk mendayung perahu. Lukisan tanah gersang bertujuan
menyadarkan untuk menghentikan penggundulan hutan. Drama dengan simbol peti mati betujuan mengingat pemerintah untuk menjalankan
pemerintahan yang demokratis, dan sebagainya. Tetapi pada saat ini, manusia cenderung menikmati seni untuk tujuan hiburan belaka, untuk
memenuhi rasa keindahan yang dimiliki rasa estetikanya. Dalam studi Antropologi, yang paling utama kita ketahui dari suatu hasil seni adalah
tujuan yang beguna dan praktis dalam kehidupan.
2. Seniman
a. Siapa Seniman dan Apa Kegiatan Seniman?
Siapakah seniman? Bila seni dipahami sebagai kegiatan yang kreatif bukan
hasilnya maka setiap orang adalah seniman. Bila manusia merasakan ada nyanyian di
dalam hatinya maka ia akan menyanyi. Ia adalah seniman. Tukang ukir mengambil
sebuah gading dan mengukir tanpa tujuan. Ia terus mengukir sambil terus berpikir dan
akhirnya menemukan bentuk ukiran yang akan diukir, yaitu anjing laut. Semua orang
dapat melakukan proses yang sama, mengambil pensil dan kanvas, seraya terus
menggoreskan penanya tanpa tujuan yang
Gambar 1.5 setiap seniman harus
mampu berkreasi dalam berimajinasi untuk menciptakan seni
Sumber: Indonesian Heritage
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
18
jelas. Setelah proses itu berjalan beberapa lama, akhirnya Ia menemukan bentuk lukisan dan menyempurnakannya. Kita semua bisa melakukan
hal yang sama, yaitu menciptakan karya seni sebagai suatu proses atau kegiatan yang kreatif, sehingga semua manusia adalah seniman.
Apabila seni dipahami sebagai hasil berupa karya-karya seni, yaitu lagu, puisi, patung, lukisan, dan sebagainya maka seniman adalah orang yang
dapat menghasilkan karya seni. Menurut pengertian ini, tidak semua orang dapat disebut seniman, yang dapat dikategorikan seniman adalah hanya
orang yang dapat menghasilkan karya seni. Mereka diantaranya adalah Wage Rudolf Supratman pencipta lagu kebangsaan Indonesia “Indonesia
Raya”. Affandi, Surono, Hendra, Sudjojono dari kalangan pelukis yang banyak menghasilkan karya seni berupa lukisan, dan sebagainya.
Kegiatan seniman adalah melakukan kegiatan berkesenian, seperti menyanyi, mencipta dan membaca puisi, melukis, akting, dan sebagainya.
Kegiatan berkesenian dapat dipandang, sebagai: 1
Penyaluran kekuatan adi-kodrati. 2
Penyaluran bakti kepada Tuhan, atau pemimpin. 3
Melestarikan warisan nenek moyang. 4
Sarana atau komponen pendidikan baik dalam aspek penerusan nilai- nilai budaya maupun pengembangan kreativitas.
5 Kegiatan bersenang-senang dan berhibur.
6 Sarana mata pencaharian hidup.
Dalam “budaya Indonesia karya Edi Sedyawati” dipaparkan beberapa contoh hakekat kegiatan berkesenian oleh seniman. Contoh-contoh itu
dikutipkan sebagai berikut : 1
Seorang seniman kecapi Cianjuran menyatakan bahwa penyajian tembang-tembang Sunda Cianjuran adalah sarana menumbuhkan
rasa yang amat mendalam yang membuat orang masuk ke dalam “kekosongan”, semacam keterlepasan dari keterikatan hidup sehari-
hari.
2 Seorang dalang wayang golek Sunda menyatakan bahwa penyajian
seninya pada hakikatnya adalah aktualisasi situasi masa kini yang dihadapi bersama oleh dalang, penanggap, maupun penontonnya.
Atas dasar fungsi kegiatan berkesenian di atas dan tujuan kegiatan berkesenian di atas setiap karya seni memiliki hakekat unik. Hakekat karya
seni memiliki berbagai kemungkinan, di antaranya sebagai: 1
Kekuatan adi kodrati yang menjelma. 2
Ide yang mewujud.