Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
121
dengan mulai tumbuhnya televisi-televisi swasta yang bersaing menyajikan siaran yang dianggap bisa memuaskan masyarakat. Televisi
tidak hanya menyajikan program informasi dalam hal ini berita namun acara yang bertajuk entertaintment mulai bertebaran. Kesempatan ini
direspon oleh pelaku pasar dengan memanfaatkan sarana televisi sebagai ajang penjualan atau advertorial produknya, muncullah iklan tetap intinya
adalah sebuah informasi yang sasarannya adalah untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi produk.
Kemunculan teknologi komputer ikut meramaikan kemajuan teknologi informasi melalui sebuah jaringan yang disebut internet.
Perpaduan antara komputer dengan jaringan telepon ini memungkinkan sebuah dunia informasi dan teknologi baru yang memberikan implikasi
hampir di segala bidang kehidupan manusia baik ekonomi, pengetahuan dan bahkan moral serta etika. Teknologi E-Commerce memungkinkan
manusia untuk menjalin hubungan dan komunikasi dengan manusia lain di berbagai belahan dunia manapun juga hanya melalui sebuah layar
komputer. E-mail, chatting, bahkan konferensi atau rapat bisa dilakukan dalam waktu yang sama dengan melibatkan orang-orang yang berlainan
tempat tinggal. Penjualan, penawaran dan pembelian suatu produk cukup hanya melewati jaringan internet berikut pembayarannya dengan bekerja
sama dengan bank-bank tertentu. Orang bisa membeli sebuah komputer dengan melihat spesifikasi serta bentuk dan harganya melalui internet.
Kalau cocok pesan saja meskipun yang menyediakan produk tersebut ada di negeri yang berjauhan dengan kita. Pembayaran akan diurus oleh bank
dimana kita memiliki kartu kreditnya. Mudah bukan? Di titik ini jarak semakin menjadi tidak berarti.
Manusia selalu melakukan inovasi dalam hidupnya terutama sebagai respon atas lingkungan dan kebudayaan yang dihadapinya. Inovasi ini
memunculkan berbagai macam bentuk teknologi dalam hal materi. Artinya teknologi selalu merujuk kepada sebuah benda khusunya peralatan hidup
manusia. Kreativitas manusia dalam menghadapi dunianya akan terus bergulir meskipun memberikan berbagai dampak yang tidak selalu bersifat
positif bagi kehidupan manusia.
Tahapan evolusi teknologi yang diciptakan oleh manusia seringkali digambarkan seperti tersusun secara linear dari yang paling awal yakni
peralatan hidup dari alat-alat yang terbuat dari batu menuju ke peralatan yang mayoritas bertenaga mesin modern serta tahapan penggunaan alat-
alat elektronik.Disarikan dari : Encyclopedia of Cultural Anthropology Volume IV
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
122
1. Bagaimana pandangan Evolusi Sionistik terhadap
perkembangan teknologi di dunia 2.
Deskripsikan tahapan teknologi menurut pandangan evolusionistik
3. Jelaskan tentang bagaimana masyarakat menciptakan teknologi
4. Bentuk teknologi apa yang menjadi perubahan pada suatu
budaya di Indonesia maupun dunia Jelaskan perubahannya
F. Sekilas Melihat Pengaruh Positif-negatif Iptek
Pengaruh Iptek sangat bervariasi tergantung bagaimana dan dari sudut pandang mana kita menilainya. Dengan kata lain pemaknaan
seseorang terhadap sebuah inovasi teknologi tentu saja harus dikaitkan dengan konteksnya. Sebuah inovasi bisa dimaknai secara positif namun
juga bisa dimaknai negatif. Gaya hidup atau lingkungan masyarakat sekitar serta kebutuhan seseorang memberi sumbagan pada makna yang
diberikan oleh seseorang terhadap inovasi. Dengan begitu makna sebuah perkembangan teknologi bergantung dari bagaimana kita menilainya dan
untuk apa kita menggunakannya.
Iptek akan berpengaruh positif apabila dia memberikan makna dan manfaat nyata yang sesuai dengan kebutuhan seorang individu. Kalau
tidak bermanfaat maka sebuah Iptek tidak akan diadopsi oleh individu tersebut. Mereka tidak akan menggunakannya dan beralih ke teknologi
lain yang dianggap lebih sesuai. Kebutuhan memang mempengaruhi kemajuan dan perkembangan teknologi manusia. Dengan semakin
maraknya kebutuhan maka manusia berkreasi untuk menciptakan teknologi dalam upaya memenuhi tuntutan tersebut. Dalam hal ini Iptek
harus disikapi dengan mengukur batas kemampuan dan kebutuhan kita sehingga tidak perlu kita mengadopsi suatu teknologi yang nyata-nyata
tidak sesuai atau bahkan tidak mampu kita lakukan, misalnya karena keterbatasan biaya.
Bila kita tidak mampu mengukur kemampuan dan kebutuhan maka banyak hal negatif yang akan timbul dalam proses pengadopsian sebuah
inovasi. Seorang remaja yang belum berpenghasilan tentunya tidak perlu
Analogi Budaya:
“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian”
Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
123
menuntut orang tuanya untuk membelikan handphone dengan model terbaru seharga jutaan rupiah hanya untuk masuk ke dalam golongan
tertentu diantara teman-temannya. Pengguna internet tentunya tidak perlu menggunakan fasilitas internet untuk merugikan orang lain atau merusak
moralnya sendiri misalnya dengan merubah-rubah foto seseorang kemudian menyebarkannya melalui situs internet. Seorang ibu tidak perlu
membeli alat-alat memasak di dapur yang super canggih supaya dinilai mewah oleh para tetangganya. Seorang laki-laki dewasa tidak perlu
membeli mobil dengan fasilitas tercanggih hanya karena takut dianggap miskin oleh mayarakat di sekitarnya. Intinya kita harus bersikap jeli dan
mengukur diri dalam menghadapi kemajuan teknologi yang hadir di sekeliling kita.
Contoh lain masih dalam kasus komputer. Tidak semua orang yang memiliki komputer memang berkebutuhan akan benda tersebut. Ketika
komputer menjadi sebuah benda yang mengidentifikasikan pemiliknya untuk masuk dalam kategori modern maka fungsinya kemudian bergeser.
Orang beramai-ramai membeli komputer dengan spesifikasi yang tercanggih meskipun tidak memerlukannya. Desktop diganti dengan
notebook supaya terlihat gaya dan canggih. Tanpa disadari hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat kita. Komputer sedianya diletakkan di ruang
kerja, bukan di ruang tamu atau di tempat-tempat dalam sudut rumah yang letaknya memungkinkan orang lain untuk leluasa memandangnya.
Artinya komputer dijadikan simbol status seseorang. Asumsinya yang membeli komputer tentulah paling tidak memiliki uang lebih. Di bawah
ini akan diuraikan satu persatu bagaimana perkembangan Iptek berpengaruh dalam kehidupan kita dan bagaimana pula sikap yang
seharusnya kita lakukan dalam menghadapi hal tersebut.
1. Teknologi dan
Culture Lag
Ketika sebuah teknologi diintroduksikan kepada masyarakat tertentu maka sebaiknya masyarakat memandangnya secara bijaksana termasuk
tepat dalam hal penggunaannya. Ketidaksiapan masyarakat secara sosial merupakan salah satu kendala yang nantinya malah akan menyalah
gunakan fungsi awal dari sebuah teknologi. Teknologi yang sedianya disediakan guna kepuasan pemenuhan tuntutan kebutuhan manusia
berbalik menjadi alat kejahatan dan perbuatan asusila lainnya. Handphone dan internet merupakan contoh dimana ketidak siapan mental individu
dalam menerima teknologi baru sehingga yang ada hanyalah penyalahgunaan belaka. Kondisi masyarakat yang belum siap menerima
inovasi kemudian dipaksakan oleh keadaan bisa mengakibatkan apa yang
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
124
disebut dalam antropologi sebagai culture lag atau culture shock.
Masyarakat belum siap namun kondisi sudah mengharuskannya untuk
mengadopsi ide baru tersebut sehingga khususnya kesiapan mental yang ada
sangat rentan terhadap goncangan efek negatif yang nantinya muncul. Hal ini
juga disebabkan karena salah kaprah dalam memahami teknologi yang
sedianya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia namun
disalah gunakan untuk kepentingan yang lain.
Gambar-gambar porno artis dalam situs internet merupakan pekerjaan tak bertanggung jawab dari individu yang sebenarnya mahir dalam
penggunaan teknologi internet namun salah menerapkannya. Bagi remaja seharusnya internet dijadikan sebuah alat untuk memperluas cakrawala,
mencari teman dan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan pengetahuan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Hanya
beberapa persen saja kaum remaja yang memanfaatkan internet untuk kepentingan akademis. Sebagian besar menggunakannya untuk
kesenangan yang tidak bermanfaat, salah satunya mengunjungi situs-situs porno. Chatting tidak lagi digunakan sebagai ajang membangun relasi
pertemanan untuk belajar bahasa asing namun digunakan untuk mengumbar kata-kata seronok antarorang yang tidak dikenaltujuannya
adalah kesenangan namun apakah ini sesuatu yang tepat? Apabila kesenangan itu akan berujung pada tindakan amoral seperti perkosaan
dan mempengaruhi relasi antar jenis kelamin maka ketidak siapan masyarakat dalam menerima teknologi baru sungguh terlihat, teknologi
sudah disalah gunakan.
Lalu bagaimana menghadapinya? Haruskah kita terjebak dalam aktivitas semacam itu? Kita harus melihat lagi apa maksud dan tujuan
teknologi digunakan. Tentunya mensejahterakan manusia bukan? Melalui berbagai kemudahan yang ditawarkan laiknya teknologi harus digunakan
untuk hal-hal yang bersifat positif saja, yang mendatangkan manfaat untuk kita namun tidak menimbulkan kerugian pada pihak orang lain. Sikap
saling menghormati penting ditekankan disini supaya kita bisa menghargai
Sumber: Kompas, Februari 2004
Gambar 4.15 Akibat teknologi yaitu
munculnya culture lag berupa tindakan kriminalitas