Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
94
perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat dapat mengakses gambar-gambar porno secara gratis melalui internet sementara yang
membuatnya tetap tidak tersentuh hukum walaupun jelas-jelas merugikan orang lain. Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh para carder dan
masuk ke dalam kategori cybercrime.
Dengan adanya berbagai teknologi baru dan mudahnya cara belanja maka orang menjadi konsumtif namun mereka tidak mampu untuk
membelinya sehingga dorongan yang muncul dalam diri adalah bagaimana bisa memilikinya tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Anak muda yang
melakukan pencurian lewat jaringan internet beranggapan bahwa uang yang dicurinya dari kartu kredit orang lain tidaklah seberapa nilainya
dibandingkan dengan jumlah seluruh uang yang dimiliki oleh orang tersebut. Kecemburuan sosial atas perbedaan si kaya dan si miskin sangat
kentara sehingga yang muncul adalah pelapisan sosial yang semakin menegaskan perbedaan ekonomi antar masyarakat. Kecemburuan muncul
apabila orang golongan menengah ke bawah menginginkan sesuatu hal benda yang tidak bisa mereka capai sementara orang menengah atas
bisa membelinya dengan mudah.
Teknologi tidak bisa disangkal telah membuat kehidupan kita semakin menjadi individualistis meskipun hal itu tidak kita sadari sepenuhnya.
Penjualan barang melalui internet menghilangkan fungsi interaksi langsung antara pembeli dan penjual karena transaksi dilakukan melalui dunia maya
internet dan barang dikirimkan melalui paket atau kurir. Orang semakin jarang berinteraksi dengan orang lain. Lihat saja ruangan dalam warnet
misalnya yang didesain sedemikian private-nya bagi pengguna. Kita tidak bisa mengetahui apa yang dilakukan orang dalam bilik internet. Masing-
masing individu semakin tenggelam dengan aktivitanya sendiri tanpa memperdulikan keberadaan orang lain. Contoh negatif lain yang juga
menghilangkan fungsi interaksi manusia dengan sesamanya adalah penggunaan mesin ATM di bank-bank atau pusat perbelanjaan perkotaan.
Dengan penarikan uang tunai melalui ATM maka orang tidak perlu lagi bertemu muka dan berinteraksi satu sama lainnya.
Efek negatif lain dari iptek berkaitan dengan keadaan biologis manusia yang mengacu pada kesehatannya. Maksudnya adalah dengan adanya
penerapan teknologi tersebut maka manusia menjadi terganggu kesehatan atau kondisi biologisnya yang seharusnya berjalan normal. Sutet banyak
ditolak oleh masyarakat karena efek yang diduga akan mengganggu kesehatan masyarakat. Sutet dimaksudkan oleh pihak pemerintah sebagai
Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
95
sebuah usaha untuk menjamin kelancaran pasokan listrik yang berdaya tinggi
sehingga kebutuhan akan listrik dapat tercukupi. Namun faktor resiko yang harus
dialami oleh masyarakat dimana sutet saluran udara tegangan ekstra tinggi
tersebut berada harus menjadi perhitungan penting. Masyarakat menolak teknologi
tersebut mekipun pada intinya hal itu keberadaannya sangat membantu manusia.
Banyak masyarakat yang tinggal di bawah menara sutet mengaku terkena radiasi dan
menyebabkan gangguan biologis yang baru terlihat dalam jangka waktu yang lama.
Pusing, mual, muntah serta gangguan biologis yang terlihat pada anak-anak
membuat para orang tua menolak teknologi tersebut. Sutet merupakan gambaran sebuah inovasi teknologi yang
memberikan efek negatif dan mengesampingkan keberadaan masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan menuntut, memprotes dan tidak
menerima inovasi yang sebenarnya baik bagi kehidupan.
5. Masalah Teknologi dan Gaya Hidup
Kajian antropologis atas teknologi menjadi semakin meluas dan menarik dengan mengkaitkannya pada persoalan gaya hidup. Dalam
konteks masyarakat perkotaan yang notabene teknologi lebih banyak diciptakan maka teknologi berkaitan erat dengan masalah gaya hidup.
Bahkan tidak jarang teknologi kemudian menjadi tolok ukur tingkat gaya hidup seseorang atau menunjukkan status tertentu. Setiap individu di
daerah perkotaan tampaknya tidak bisa menghindari adanya status atau kelas sosial yang biasanya diukur melalui kebendaan material semata.
Telepon seluler handphone menjadi kasus yang tepat dalam analisis ini. Dari tahun ke tahun teknologi telekomunikasi dalam bentuk handphone
ini seolah merajai pasar piranti telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan Nokia adalah perusahaan telekomunikasi yang paling banyak mengeruk
keuntungan di pasar Asia Tenggara dengan omzet penjualan handphone- nya yang terus meningkat. Perusahaan ini selalu melakukan inovasi dalam
bentuk fisik handphone berikut spesifikasinya sehingga jenisnya pun beragam disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Nokia jeli melihat
pangsa pasar sehingga produknya laku keras di pasaran.
Sumber: www.solopos.net
Gambar 4.5 SUTET merupakan
teknologi yang awalnya ditujukan untuk kesejahteraan manusia
namun akhirnya justru menjadi problema bagi manusia itu sendiri.
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
96
Saat handphone masih menjadi barang elektronik yang langka maka benda material tersebut menjadi salah satu tolok ukur gaya hidup
masyarakat modern. handphone menjadi simbol status seseorang yang memiliki atau menggunakannya karena harga sebuah handphone berikut
kartu selulernya mahal dan hanya tercapai oleh masyarakat pada status sosial tertentu saja. Ketika harga handphone mulai turun maka orang mulai
banyak yang membutuhkannya padahal pada awalnya tidak butuh entah karena memang benar-benar membutuhkan secara fungsional ataukah
membutuhkan secara sosial untuk gaya hidup.
Menurunnya harga handphone juga membuat segregasi diantara masyarakat karena jenis dan variasinya pun semakin beragam tergantung
dari kecanggihannya. Harga ini sendiri menyimbolkan status sosial dari pemiliknya sehingga jelas sudah bahwa teknologi turut memberikan
kontribusi dalam pelapian sosial suatu masyarakat. Seorang direktur layaknya memiliki handphone dengan kapasitas mini komputer dan fasilitas
jaringan internet serta fitur-fitur canggih yang terintegrasi dalam sebuah handphone karena ini akan memperlihatkan siapa dirinya. Dengan alasan
inilah orang kemudian rela membeli handphone dengan harga jutaan rupiah hanya karena memperhitungkan gengsi dan posisi sosial dalam
masyarakat semata. Orang tidak mau dianggap rendah, miskin apalagi tidak modis dengan menggunakan handphone yang modelnya tidak up to
date, apalagi jika sampai tidak memakai atau menggunakannya.
Dengan demikian, sebuah benda hasil teknologi buatan manusia sudah bergeser kegunaannya. Apabila sebelumnya teknologi diciptakan dengan
mempertimbangkan nilai gunanya use value namun semakin modernnya suatu mayarakat yang ditandai atau disimbolkan dengan berbagai benda
material berupa teknologi maka fungsi sejati teknologi sudah kabur. Dia tidak lagi diciptakan dengan pertimbangan nilai guna namun lebih
diproduksi dengan pemikiran nilai simboliknya symbolic value. Orang tidak lagi menilai sebuah handphone dari apa fungsinya namun dari bagaimana
handphone kemudian memberikan efek simbolik kepada diri si pemakainya.
Buatlah kelompok, masing-masing terdiri dari 4–5 siswa. Selanjutnya diskusikanlah dengan kelompok kalian beberapa topik di bawah ini:
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi itu?
2. Menurut kalian bagaimana sebuah benda dapat dikategorikan
sebagai teknologi?
Analogi Budaya:
“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian”
Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
97
3. Menurut pendapat kalian apa tujuan diciptakannya teknologi?
Bandingkan dengan pendapat teman-teman kalian 4.
Mengapa teknologi dikatakan memberikan pengaruh terhadap kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat?
5. Apa saja iptek yang ada dalam kehidupan keseharian kalian?
6. Menurut kalian apakah iptek tersebut memberikan manfaat dan
juga kerugian? 7.
Hasil diskusi kelompok tersebut ditulis dalam bentuk laporan, dan hasilnya kalian presentasikan di depan kelas
B. Elemen-elemen Penyebaran Inovasi
Difusi diartikan sebagai sebuah proses dimana inovasi tersebar kepada masyarakat luas. Proses difusi ini adalah proses menyebarnya sebuah ide-
ide baru yang berasal dari sumber dimana inovasi atau penciptaan teknologi itu ditemukan kepada pengguna inovasi tersebut di masyarakat Rogers,
1962:13. Fokus dalam penyebaran inovasi adalah untuk mengetahui perilaku yang nyata dari individu atas sebuah inovasi yakni menerima
atau menolaknya. Mengetahui sebuah inovasi belumlah tentu bahwa inovasi itu sudah tersebar karena pengetahuan hanyalah langkah penuntun
bagi seseorang untuk mengambil keputusan apakah akan menerima inovasi atau menolaknya. Kalau kita melihat atau mengamati proses
penyebaran sebuah inovasi maka ada beberapa elemen penting yang diperlukan dalam kelancaran proses tersebut. Rogers mendeskripsikan
elemen-elemen itu adalah sebagai berikut:
1. Inovasi
Sebuah proses penyebaran inovasi mutlak memerlukan sebuah inovasi di dalamnya karena ini adalah hal yang ingin diperkenalkan kepada
masyarakat luas. Sebuah inovasi adalah ide yang dianggap relatif baru bagi suatu masyarakat. Sebuah inovasi seperti yang telah dijelaskan dalam
bab sebelumnya bisa beragam bentuknya. Inovasi bisa berupa mode-mode pakaian, mobil sebagai sarana transportasi bahkan sampai alat-alat
kontrasepsi. Pada intinya inovasi menyangkut hal yang dirasa lebih sesuai atau cocok bagi masyarakat seperti peralatan teknis, penemuan biologis
dan masih banyak kategori lainnya. Namun dalam bagian ini kita akan lebih banyak mendiskusikan mengenai inovasi yang berkaitan dengan
teknologi.