Artikel Andil Birokrasi Pendidikan Pada Biaya Pendidikan SMA

Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi 211 Bidang ke atas podium. seharusnya, untuk menghemat waktu, karena waktu tidak dapat dipersingkat. 7 Kevariasian, gunakan kata dan kalimat secara bervariasi, jangan monoton. Wahyu Wibowo, 2006. Untuk melengkapi pemahaman yang menyeluruh terhadap artikel, berikut ini dikutipkan satu contoh artikel dari buku berani menulis artikel karya Wahyu Utomo yang diterbitkan tahun 2006. Contoh artikel. Makin jelas Cina sejak eranya Deng Xiaoping 1980 dengan keterbukaan kawasan Timur, tidak mau sembarangan didikte oleh Amerika Serikat. Ketegasan itu makin nyata oleh penerusny, yakni Ziang Zemin Zhu Rongji 1992-2002, dan kini generasi keempat kepemimpinan Hu Jintao Wen Jiabao. Mentor dari Ziang Zhu dan Hu We sejak 1980-an adalah Deng Xiaoping. Deng Xiaoping merintis Cina baru yang sangat berbeda dengan Cinanya Mao Zedong 1949-1976. Eranya Mao dikenal sebagai era tertutup konfrontatif terhadap Amerika Serikat dan dunia luar yang tidak sepaham Mao. Era Tirai Bambu kurang disukai oleh dunia luar termasuk saya sebagai pemerhati ekonomibisnis Cina, karena kurangnya informasi yang mengalir ke luar tirai itu. Pada zaman Mao, AS dengan gencar menjelek-jelekkan Cina dari luar, melalui susunan komunikasi pers maupun radio waktu itu belum ada TV. Ketika Deng Xiaoping muncul tahun 1982 sebagai pemimpin Cina dan secara praktis memegang tapuk pimpinan Pemerintahan Cina, sebagian besar pemerhati di dalam maupun di luar Cina mulai menyadari kehebatan visi Deng. Proses yang digeluti dan para murid-muridnya memakan waktu dan tidak selalu mulus. Termasuk pengagum Deng adalah Dr Mahathir Mohamad PM Malaysia, 1981-31 Oktober 2003, yang tanpa tedeng aling-aling dan terus terang menyampaikan kekagumannya sebagaimana terungkap dalam Globalization With Common Development APEC CEO Summit in Shanghai, 21 Oktober 2001. Di situ dikatakan antara lain, Tanpa ragu patut dinyatakan bahwa salah seorang tokoh abad ke - 20 adalah Deng Xiaoping, Bapak Empat Modernisasi Cina. Jelas pula tanpa ragu patut disebut bahwa dua dari pernyataan bijaksananya harus senantiasa ada dalam barisan utama pemikiran kita saat berbicara mengenai isu besar masa kinikita. Sumber: Bob Widyahartono, Cina yang Berani Berkata Tidak, Suara Pembaruan, 071103; h.9. Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 212

c. Karya Foto

Karya foto adalah pengabadian peristiwa dan momen-momen penting dalam kehidupan manusia melalui kamera yang menghasilak foto-foto tiga dimensi. Foto mewakili sejuta tulisan dan ungkapan yang mengambarkan kehidupan kehidupan dan kebudayaan manusia. Berbeda dengan makalah dan artikel yang membutuhkan sangat banyak untaian kalimat, karya foto hanya memerlukan beberapa kata untuk mempertegas tema dan makna foto untuk memberikan pemahaman karya foto kepada para penikmatnya. Tujuan karya foto adalah mengabadikan momen dan peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Pada masa yang akan datang foto- foto ini akan sangat berguna untuk mendeskripsikan kehidupan yang diwakilinya. Mausia yang melihatnya akan memperoleh gambaran mengenai kehidupan yang diwakili oleh gambar itu. Satu foto mewakili seribu bahasa dan kalimat. Salah satu keunggulan foto adalah kesanggupannya menampilkan gambaran kehidupan manusia dengan jujur dan penuh warna, hal ini terkadang tidak mampu diwujudkan melalui makalah dan artikel. Pemahaman terhadap kota-kota tua di Indonesia akan lebih mudah diperoleh dengan melihat foto-foto kuno dari membaca banyak makalah dan artikel tentang kota tua itu. Gambaran yang utuh mengenai sesuatu yang tidak dikenal lebih mudah diperoleh melalui foto dari pada melalui banyak kalimat yang berusaha menggambarkannya. Untuk memperoleh foto yang baik diperlukan teknik memfoto yang baik dengan memperhatikan tata cahaya yang tepat. Makalah dan artikel bersifat subyektif, karena bagaimanapun ketika sang penulisnya memaparkan ide dan pokok masalah, sudah pasti sangat dipengaruhi oleh pendapat dan opininya serta rasa sikapnya terhadap masalah yang dibicarakan. Berbeda dengan karya foto yang hanya menampilkan objek yang difoto, betapa sukanya juru foto terhadap sebuah objek foto, tetaplah ia menunjukkan sosok aslinya, alami dan apa adanya. Oleh karena itu salah satu kelebihan karya foto dari dari makalah dan artikel adalah keobjektifannya. Makalah dan artikel bersifat jujur, tetapi karena adanya suatu kepentingan bisa saja apa yang dianggap jujur itu dirangkai dari berbagai kebohongan yang saling berkaitan untuk mempertegas kejujuran palsu. Lain halnya dengan karya foto yang hanya menampilkan gambaran objek yang difoto menurut apa adanya, karya foto mengabadikan objeknya secara jujur dan apa adanya. Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi 213 Analogi Budaya: “Mari tumbuhkan etos kerja dan orientasi kecakapan pada diri kalian” Amatilah kebudayan yang ada di masyarakat kalian. Cari permasalahan yang ada kemudian buatlah makalah dengan format penyusunan yang pernah kalian pelajari. Hasilnya coba kalian kirimkan ke media massa pada kolom opini. Rangkuman ..................................................................................... 1. Materi yang menjadi bahan studi Antropoogi diantaranya: a. Ethnography yaitu gambaran tentang bangsa-bangsa, melukiskan tentang masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa. b. Ethnology yaitu ilmu bangsa-bangsa yang mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah perkembangan kebudayaan manusia. c. Cultural antropology yaitu ilmu yang mempelajari peradaban manusia dengan fokus utama pada kebudayaan. d. Phicycal Anthropology adalah bagian dari Antropologi yang mempelajari sejarah terjadinya keanekaragaman manusia berdasarkan perbedaan ciri-ciri fisik tubuh manusia. 2. Tujuan dari studi Antropologi yaitu untuk membuat kehidupan manusia lebih aman, tenteram, sejahtera dan modern. Tujuan akhir dari studi Antropologi adalah mempergunakan hasil studi tersebut untuk membuat hidup manusia lebih baik dan mudah bila diabndingkan dengan masa-masa sebelumnya. 3. Hasil studi Antropologi antara lain teori-teori Antropologi yang meliputi: teori evolusi kebudayaan, teori difusi kebudayaan, teori fungsional, teori akulturasi. 4. Tipe studi antropologi yaitu studi kualitatif dan kuantitatif. Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 214 1. Ilmu tentang manusia disebut …. a. Etnografi d. Linguistik b. Etnologi e. Morfologi c. Antropologi 2. Salah satu studi Antropologi adalah Antropologi Kebudayaan dengan bahan kajian yang …. a. mempelajari peradaban manusia dengan fokus utama pada kebudayaan b. meneliti kehidupan bangsa-bangsa di dunia, terutama era pra sejarah c. masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah perkembangan kebudayaan manusia d. mengenai sejarah terjadinya keanekaragaman manusia berdasarkan perbedaan ciri-ciri fisik e. masalah persebaran penduduk dan peradaban manusia dari dari waktu ke waktu 3. Penyebab terjadinya kesamaan unsur-unsur kebudayaan pada berbagai masyarakat di dunia menurut teori evolusi kebudayaan disebabkan oleh …. a. manusia berkembang secara universal dengan lambat evolusi dari tahapan awal kehidupan manusia yang primitf ke tahapan berikutnya menuju tahapan akhir dari suatu evolusi b. kesamaan kepandaian teknologi pada dua masyarakat yang berjauhan jaraknya karena pada masa lampau telah terjadi penyebaran kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya. c. Perubahan yang ternyata bermanfaat fungsional diterima masyarakat, dan perubahan lain yang terbukti tidak bermanfaat disfungsional ditolak masyarakat. d. proses perubahan budaya yang timbul akibat dari pertemuan dua budaya masyarakat sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri e. Manusia selalu menggunakan akal pikirannya untuk memuaskan rasa ingin tahunya dengan cara menganalisis semua peristiwa dalam kesadarannya yang melahirkan pengetahuan Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang palig benar dengan cara memberi tanda silang X pada huruf

a, b, c, d atau e